22
2.3.3  Rumus – Rumus Dasar Listrik
Dalam  metode  geolistrik  untuk  mendeteksi  batuan  penyusun  di  suatu daerah  berdasarkan  sifat  kelistrikan  batuan  penyusunnya,  definisi-definisi
yang sering digunakan adalah: 1.
Resistansi R = VI  dalam
 2.
Resistivitas   = EJ   dalam m 3.
Konduktivitas   = I   dalam m
-1
dengan V :  beda potensial 2 buah titik volt
I  :  besar arus listrik yang mengalir ampere E :  medan listrik voltmeter
J  :  rapat arus listrik arus listrik persatuan luas Jika  ditinjau  suatu  silinder  dengan  panjang  L,  luas  penampang  A,  dan
resistansi  R,  maka  dapat  dirumuskan  dan  digambarkan  seperti  gambar  2.10 berikut:
2.2 R
A L
Gambar 2.10 Silinder konduktor Telford et al., 1990:448
23 Dimana  secara  fisis  rumus  tersebut  dapat  diartikan  jika  panjang  silinder
konduktor  L  dinaikkan,  maka  resistansi  akan  meningkat,  dan  apabila diameter  silinder  konduktor  diturunkan  yang  berarti  luas  penampang  A
berkurang  maka  resistansi  juga  meningkat.  Di  mana ρ  adalah  resistivitas
tahanan jenis dalam Ωm. Sedangkan menurut hukum Ohm, resistansi R dirumuskan:
2.3 Sehingga didapatkan nilai resistivitas
2.4 Namun  banyak  orang  lebih  sering  menggunakan  sifat  konduktivitas
σ batuan yang merupakan kebalikan dari resistivitas
ρ dengan satuan mhosm. 2.5
Di mana J adalah rapat arus amperem² dan E adalah medan listrik voltm.
2.3.4  Aliran Listrik Di Dalam Bumi
Jika  ditinjau  suatu  medium  homogen  isotropik  yang  dialiri  arus  listrik searah  I  diberi  medan  listrik  E  seperti  yang  terlihat  pada  Gambar  2.11  di
bawah ini:
Gambar 2.11 Medium homogen isotropis dialiri arus listrik
24 Dimana dA adalah elemen luasan permukaan dan J adalah rapat arus listrik
dalam  amperemeter²,  maka  besarnya  elemen  arus  listrik  dI  yang  melalui elemen permukaan tersebut adalah:
⃗⃗⃗ 2.6
Sesuai  dengan  hukum  Ohm,  rapat  arus dan  medan  listrik   ⃗   yang
ditimbulkannya yaitu: ⃗
2.7 Medan listrik merupakan gradien potensial V:
⃗      ⃗⃗ 2.8
maka: ⃗⃗
2.9 Jika diasumsikan muatannya tetap, berarti tidak ada arus yang keluar atau
arus  yang  masuk  dalam  suatu  volume  tertutup  dengan  luas  permukaan maka dapat ditulis
∫ 2.10
Menurut  teorema  Gauss,  divergensi  arus  yang  keluar  dari  volume  yang disamakan dengan luas permukaan A adalah sama dengan jumlah total muatan
yang terdapat di permukaan A sehingga berlaku: ∫   ⃗⃗
2.11 Sehingga diperoleh hukum Kekekalan Muatan:
⃗⃗⃗⃗         ⃗⃗     ⃗⃗ 2.12
⃗⃗⃗⃗   ⃗⃗        ⃗⃗ 2.13
25 Karena  konduktivitas  listrik  medium
bernilai  konstan  sehingga diperoleh bentuk persamaan Laplace untuk potensial yaitu:
⃗⃗ 2.14
Persamaan  diferensial  Laplace  yang  digunakan  berupa  persamaan  untuk koordinat  bola  karena  medan  equipotensial  dalam  bumi  berupa  simetri  bola.
Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 2.15
Dengan  mengasumsikan  bumi  homogen  isotropis  dan  simetri  bola,  maka potensial  V  merupakan  fungsi  r  saja  V  =  Vr,  akibatnya  solusi  umum
persamaan Laplace dalam sistem koordinat bola adalah: ⃗⃗
2.16 Integrasi dua kali berturut-turut terhadap persamaan 2.16 menghasilkan:
2.17 2.18
2.19 2.20
∫      ∫ 2.21
∫ 2.22
2.23 dengan
dan adalah konstanta.
26 Bila diterapkan syarat batas untuk potensial yaitu pada jarak r =
, maka potensial  di  tempat  itu  adalah  nol,  sehingga  diperoleh
membuat persamaan 2.23 menjadi:
2.24
2.3.5 Potensial di Sekitar Titik Arus di Permukaan Bumi