4
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran struktur bawah permukaan daerah penelitian melalui
nilai resistivitas tanah yang terukur menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger.
2. Bagaimana interpretasi data resistivitas untuk mengetahui keberadaan
sesar bawah permukaan di lokasi penelitian, terkait dengan adanya peristiwa gempa Jogja pada 27 Mei 2006.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger.
2. Lokasi penelitian di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta. Lintasan pertama pada koordinat titik awal titik 0 meter berada pada koordinat 110°24’22.6”BT dan 07°52’50.6”LS, titik
akhir 75 meter berada pada koordinat 110°24’23.5”BT dan 07°52’48.2”LS. Lintasan kedua pada koordinat titik awal titik 0 meter
berada pad a koordinat 110°24’24.1”BT dan 07°52’51.2”LS, titik akhir 75
meter berada pada koordinat 110°24’25.5”BT dan 07°52’49.1”LS. Lintasan ketiga pada koordinat titik awal titik 0 meter berada pada
koordinat 110°24’25.7”BT dan 07°52’52.0”LS, titik akhir 75 meter berada pada koordinat 110°24’27.4”BT dan 07°52’50.3”LS.
5
3. Unsur yang diteliti adalah sesar bawah permukaan berupa sesar minor
berdasarkan interpretasi nilai resistivitas yang diperoleh di lokasi penelitian.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran struktur bawah permukaan di daerah penelitian
berdasarkan data resistivitas. 2.
Mengidentifikasi keberadaan sesar bawah permukaan yang berpotensi menimbulkan kerusakan di daerah penelitian.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui letak dan kedalaman sesar bawah permukaan dalam rangka upaya mitigasi bencana pergerakan tanah.
2. Untuk memberikan informasi bagi pemerintah dan masyarakat setempat
mengenai struktur bawah permukaan dangkal yang berpotensi menimbulkan bencana gempabumi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
literatur pendukung dalam mendisain tata ruang dan dasar pembangunan wilayah Kabupaten Bantul berbasis mitigasi bencana gempabumi.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan penelitian
tentang patahan.
6
1.6 Penegasan Istilah