OlahragaPrestasi KerangkaKonsep Hipotesis LANDASAN TEORI

peningkatan kemampuan fisik yang lainnya seperti endurance, strength maupun fleksibilitas.

2.5 OlahragaPrestasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dituliskan bahwa Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Olahraga prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa.Olahraga prestasi dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk mencapai prestasi. Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Menurut Mutohir dalam Rumpis Agus Sudarko, 2009:5, terdapat beberapa komponen penting yang berkaitan dengan olahraga prestasi, yaitu: 1 perlunya pembinaan berjenjang dan berkelanjutan; 2 prioritas cabang olahraga; 3 indentifikasi pemanduan bakat; 4 optimalisasi pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar PPLP dan Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa PPLM dan sekolah khusus olahraga; 7 investasi dan implementasi Iptek keolahragaan, 8 pemberdayaan semua jalur pembinaan; 9 sistem jaminan kesejahteraan dan masa depan.

2.6 KerangkaKonsep

2.7 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara masalah yang diajukan dan diuji kebenarannya, dan hasilnya hipotesis dapat ditolak dan diterima.Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut : 1 Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan teknik dengan prestasi atlet cabang olahraga tenis meja. 2 Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan fisik dengan prestasi atlet cabang olahraga tenis meja. 3 Terdapat hubungan yang signifikan antara teknik dan fisik secara bersama-sama dengan prestasi atlet cabang olaraga tenis. Atlet PTMSI Kabupaten Brebes Evaluasi fisik dan teknik atlet PTMSI Kabupaten Brebes Pelaksanaan evalusi fisik dan teknik atlet PTMSI Kabupaten Brebes Hasil evaluasi teknik dan fisik terhadap prestasi atlet PTMSI Kabupaten Brebes 37

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Survei adalah salah satu pendekatan penelitian pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak Suharsimi Arikunto, 2006:113. 1.2 Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2006:118. Sedangkan menurut Sugiyono2012:2 “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah evaluasi teknik dan fisik terhadap prestasi atlet tenis meja.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.3.1 Populasi Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet PTMSI Kabupaten Brebes yang berjumlah 144 atlet dan terbagi menjadi 3