Analisisleverage pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Menurut sanjaya 2008 secara umum jumlah leverage dapat diukur dengan formula sebagai berikut :
�������� =
Total Hutang Total Aktiva
.
Perkembangan leverage pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Data Leverage Perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010
No Nama Perusahaan Tahun
TOTAL ASET TOTAL HUTANG
LEVERAGE 1
PT.INDOFARMA 2004
629.216.958.576 268.257.970.877
0,426336206 2
2005 523.923.104.642
253.579.088.785 0,484000584
3 2006
685.937.377.885 406.451.033.454
0,592548309 4
2007 1.009.437.678.208 717.874.312.552
0,711162589 5
2008 965.811.675.903
634.575.747.111 0,657038803
6 2009
728.034.877.647 376.911.513.536
0,517710793 7
2010 733.957.862.391
375.535.696.160 0,511658387
8
PT.KIMA FARMA 2004
1.173.438.430.584 358.854.660.539 0,305814648
9 2005
1.177.602.832.496 333.382.431.528 0,283102607
10 2006
126.224.634.982 390.570.748.341
3,094251359 11
2007 1.386.739.149.721 478.711.551.186
0,345206632 12
2008 1.445.669.799.639 497.905.256.839
0,344411467 13
2009 1.562.624.630.137 510.854.102.157
0,326920549 14
2010 1.657.291.834.312 469.822.675.254
0,283488198
Sumber : Laporan total aset dan Laporan hutang diolah
Penjelasan untuk data komponen leverage sebagai berikut: 1. Dari table 4.2 terlihat bahwa data leverage PT Indofarma antara tahun
2004 – 2010 nilai nya fluktuatif. Dari tahun 2004 – 2007 nilai leverage
PT Indofarma mengalami peningkatan. Dimulai dari tahun 2004 nilai leverage sebesar 0,426336206, pada tahun 2005 menjadi 0,484000584,
tahun 2006 menjadi 0,592548309 dan pada tahun 2007 nilai leverage nya menjadi 0,711162589. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya total
hutang tiap tahunnya dibandingkan dengan total asset yang menurun yang berakibat leverage pada perusahan meningkat, meskipun pada tahun
2005 total hutang nya turun sebesar 235,579,088,785 yang dimana pada tahun 2004 total hutang nya sebesar 268.257.970.877. Hal ini
dikarenakan penurunan total hutang ini tidak di imbangi dengan total asset, yang mana total asset pada tahun 2005 mengalami penurunan juga
sebesar 523,923,104,642 yang dimana pada tahun 2004 total asset sebesar 629.216.958.576. Hal ini dikarenakan penurunan total Aset ini
tidak di imbangi dengan total hutang. Kemudian dari tahun 2007 – 2010
nilai leverage mengalami penurunan, dimana pada tahun 2007 nilai leverage sebesar 0,711162589, pada tahun 2008 sebesar 0,657038803,
tahun 2009 sebesar 0,517710793, dan tahun 2010 sebesar 0,511658387. Penurunan ini dikarenakan dalam rentang tahun 2007 - 2010 total
hutang perusahaan mengalami penurunan dan total asset mengalami peningkatan sehingga berdampak penurunan terhadap nilai leverage
perusahaan. 2. Dari table 4.2 terlihat bahwa data leverage PT Kimia Farma antara tahun
2004 – 2010 juga bersifat fluktuatif. Namun jika diperhatikan dengan
seksama terlihat jelas terjadi peningkatan atau kenaikan yang cukup kontras pada nilai leverage tahun 2006 yakni sebesar 3,094251359,
padahal pada tahun-tahun sebelum dan sesudah nya nilai leverage hanya
sampai kisaran 0,2 – 0,5. Dimulai dari tahun 2004, nilai leverage sebesar
0,305814648. Pada tahun 2005 nilai leverage turun menjadi 0,283102607. Hal ini dikarenakan total hutang perusahaan mengalami
penurunan dan total asset mengalami peningkatan sehingga berdampak penurunan terhadap nilai leverage perusahaan. pada tahun 2006 naik
menjadi 3,094251359. Hal ini dikarenakan total hutang perusahaan mengalami peningkatan dan total asset mengalami penurunan sehingga
berdampak peningkatan terhadap nilai leverage perusahaan. Dari tahun 2007-2010 mengalami penurunan menjadi 0,345206632, tahun 2008
sebesar 0,344411467, tahun 2009 sebesar 0,326920549, dan pada tahun 2010 menjadi 0,283488198. Hal ini dikarenakan total hutang perusahaan
mengalami penurunan dan total asset mengalami peningkatan sehingga berdampak penurunan terhadap nilai leverage perusahaan. Tetapi
kenaikan nilai leverage yang cukup kontras yang terjadi pada tahun 2006 diakibatkan karena total asset pada tahun tersebut mengalami penurunan
yang sangat drastis. Dimana pada tahun sebelum nya 2005 total asset yang dimiliki sebesar 1.177.602.832.496 namun pada tahun 2006 turun
menjadi 126.224.634.982. Disamping itu total hutang pada tahun 2006 ini juga meningkat yang sebelum nya tahun 2005 total hutang sebesar
333.382.431.528, pada tahun 2006 naik menjadi 390.570.748.341. Jika terjadi hal seperti ini maka sudah bisa di pastikan nilai leverage bakanlan
naik tajam.
4.2.1.3 Analisismanajemen laba pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Djakman 2003:
145menyatakan bahwa
manajemen laba
earningsmanagement yang dilakukan melalui manajemenakrual tidak sama
dengan manipulasilaba earnings manipulation. Perkembangan Manajemen Laba pada perusahaan farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Data Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2010
No Nama
Perusahaan Tahun
NET INCOME CASH FLOW
TOTAL ACCRUAL
1
PT.INDOFARMA 2004
7.238.989.721 159.254.660.699
-152.015.670.978 2
2005 9.594.742.649
54.871.009.457 -45.276.266.808
3 2006
15.240.675.138 73.151.865.243
-57.911.190.105 4
2007 11.076.807.048
83.418.335.788 -72.341.528.740
5 2008
5.031.898.680 187.307.305.048
-182.275.406.368 6
2009 2.125.637.967
40.537.994.577 -38.412.356.610
7 2010
12.546.644.388 23.713.155.870
-11.166.511.482 8
PT.KIMA FARMA 2004
77.754.621.341 75.045.127.891
2.709.493.450 9
2005 52.826.570.670
305.958.5912 49.766.984.758
10 2006
43.989.948.288 140.242.601.504
-96.252.653.216 11
2007 52.189.435.346
55.512.643.134 -3.323.207.788
12 2008
55.393.774.869 32.301.017.597
23.092.757.272 13
2009 62.506.876.510
120.369.595.992 -57.862.719.482
14 2010
138.716.044.100 139.199.874.007 -483.829.907
Sumber : Laporan net income dan Laporan cash flow diolah
Penjelasan untuk data komponen Manajemen Laba sebagai berikut: 1. Data indeks manajemen laba pada PT Indofarma dari tahun 2004-2010
dapat dilihat dari table 4.3, dimana semakin besar data indeks Total Accural nya maka itu menunjukan bahwa perusahaan tersebut cenderung
lebih sering melakukan tindakan manajemen laba. Jika semakin kecil nilai Total Accural nya berarati menunjukan bahwa perusahaan cenderung
jarang melakukan manajemen laba. Sedangkan tanda positive dan negative hanya sebagai penunjuk dari sifat manajemen laba. Jika tandanya positif ,
itu berarti tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan cenderung untuk menaikan laba. Sedangkan jika tandanya negative, itu menunjukan
bahwa tindakan manajemen laba yang dilaklukan perusahaan cenderung untuk menurunkan laba. Seperti yang terlihat pada table 4.3 nilai Total
Accural PT Indofarma, tahun 2004 bernilai -152.015.670.978, tahun 2005 bernilai -45.276.266.808, tahun 2006 bernilai bernilai -57.911.190.105,
tahun 2007
bernilai -72.341.528.740,
tahun 2008
bernilai -
182.275.406.368, tahun 2009 bernilai -38.412.356.610 dan pada tahun 2010 bernilai -11.166.511.482. Dari nilai-nilai tersebut dapat dilihat bahwa
dari tahun 2004 – 2010 semuanya bernilai negative dan fluktuatif, ini
berarti PT Indofarma dalam kisaran tahun tersebut cenderung menurunkan laba. Tindakan menurunkan laba ini dimaksudkan guna menekan beban
pengeluaran perusahaan yang terlalu besar, seperti beban pengeluaran untuk pajak misalnya. Karena jika beban pengeluaran perusahaan bisa
ditekan seminim mungkin ini akan berdampak pada keuntungan perusahaan yang akan semkain besar.
2. Dari table 4.3 nilai Total Accural PT Kimia Farma, tahun 2004 bernilai 2.709.493.450, tahun 2005 bernilai 49.766.984.758, tahun 2006 bernilai
bernilai -96.252.653.216, tahun 2007 bernilai -3.323.207.788, tahun 2008
bernilai 23.092.757.272, tahun 2009 bernilai -57.862.719.482 dan pada tahun 2010 bernilai -483.829.907.Dari nilai-nilai tersebut dapat dilihat
bahwa dari tahun 2004 – 2010 bernilai fluktuatifnegativedan positive, ini
berarti PT Indofarma dalam kisaran tahun tersebut cenderung melakukan tindakan menaikan dan menurunkan laba. Tindakan menaikan laba
cenderung terjadi pada tahun 2004, 2005 dan 2008, sedangkan tindakan menurunkan laba cenderung terjadi pada tahun 2006, 2007, 2009 dan
2010. Tindakan menaikan laba ini dilakukan guna menutupi kondisi perusahaan yang saat itu pendapatan nya tidak sesuai dengan yang di
harapkan dan juga untuk menutupi kondisi perusahaan yang saat itu sedang kurang kondusif. Sedangkan tindakan menurunkan laba ini
dimaksudkan guna menekan beban pengeluaran perusahaan yang terlalu besar, seperti beban pengeluaran untuk pajak misalnya. Karena jika beban
pengeluaran perusahaan bisa ditekan seminim mungkin ini akan berdampak pada keuntungan perusahaan yang akan semkain besar.