Pengujian Hipotesis Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

“Hipotesis adalah sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian ”. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu pengaruh Struktur kepemilikan dan Leverage terhadap manajemen Laba. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan variabel pengukuran Variabel X 1 = Struktur Kepemilikan Variabel X 2 =Leverage Variabel Y =Manajemen Laba 2. Menetukan hipotesis nol 0 Ho : � = 0. Struktur Kepemilikan dan Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Manajemen Laba. 3. Menentukan hipotesis alternatif Hi : � ≠ 0.Struktur Kepemilikan dan Leverage berpengaruh secara signifikan terhadap Manajemen Laba. Rancangan pengujian hipotesis ini akan dimulai dengan penetapan hipotesis penelitian, kemudian akan dilakukan pemilihan dan perhitungan test statistik serta penetapan tingkat signifikasi. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis nol Ho yang menyatakan bahwa koefisien korelasi tidak berarti atau tidak signifikan sedangkan hipotesis alternatif Hi menyatakan bahwa koefisien korelasinya berarti atau signifikan. Adapun Ho dan Hi adalah sebagai berikut : a. Secara bersama-sama Simultan Ho : � = 0 : Struktur Kepemilikan dan Leverage secara simultan tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hi : � ≠ 0 : Struktur Kepemilikan dan Leverage secara simultan berpengaruh terhadap Manajemen Laba. b. Secara individu Parsial 1. Faktor Struktur Kepemilikan Ho : � = 0 : Faktor Struktur Kepemilikantidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hi : � ≠ 0 : Faktor Struktur Kepemilikanberpengaruh terhadap manajemen Laba. 2. Faktor Leverage Ho : � = 0 : Faktor Leverage tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hi : � ≠ 0 : Faktor Leverageberpengaruh terhadap Manajemen Laba.  Menguji tingkat signifikansi Untuk mencari makna pengaruh variabel X 1 dan X 2 terhadap Y maka peneliti melakukan uji signifikasi terhadap hasil korelasi pearson product moment tersebut menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut : hitung b t Se b  Sumber : Sritua Arief 2006 : 9 Dimana: b = Koefisien Regresi ganda Se b = Standar eror Untuk mengetahui itolak atau tidaknya hipotesis penelitian, Riduwan dan Sunarto mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini : “Kaidah pengujian : Jika t hitung ≥ t tabel, maka tolak H o artinya signifikan dan t hitung ≤ t tabel, maka terima H o artinya tidak signifikan”. Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang su dah tersedia secara umum, dengan ketentuan pencarian α = 0,05 dan derajat kebebasan atau dk = jumlah data – 2-1 atau 14 – 2-1 = 11  Menggambar daerah penerimaan dan penolakan Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut : o Jika t hitung ≥ t tabel maka H o ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X 1 , X 2 dan variabel Y ada pengaruhnya. o Jika t hitung ≤ t tabel maka H o ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X 1 , X 2 dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. o t hitung : dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan o t tabel : dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut α = 0,05 dan dk = jumlah data – 2 atau 5 – 2 = 3  Penarikan Kesimpulan Hipotesis Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisien regresi signnifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Struktur Kepemilika dan Leverage secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi tidak mempengaruhi Manajemen Laba . Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05 artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukkan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan alternatif Ha. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan selama upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil.Sejarah Bursa Efek di Indonesia pada abad 19.Pada tahun 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek pertama didirikan di Batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia I dan kemudian dibuka lagi pada 1925.Selain Bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa Pararel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Bursa Saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang di terbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Tidak sampai 1977, Pemerintah menghidupkan kembali pasar modal Indonesia dengan mencatatkan saham 13 perusahaan Penanaman Modal Asing PMA. Namun, dunia pasar modal Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya BES pada tahun 1989 dan swastanisasi PT Bursa Efek Jakarta BEJ pada tahun 1992. Bursa Saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM, institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar financial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta BEJ.Swastanisasi Bursa Saham menjadi Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. Penetapan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal juga semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self Regulatory Organization SRO pasar modal Indonesia. Sejak itu, BEJ tumbuh pesat berkat sejumlah pencapaian di bidang teknologi perdagangan, antara lain dengan diterapkannya Jakarta Automated Trading System JATS di tahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2001 dan remote trading system pada tahun

2002. Sementara itu, BES mengembangkan pasar obligasi dan derivatif.

Jakarta Automated Trading SystemJATS, sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 34

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, ENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 1 14

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3