1.3.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis, hasil laporan kerja praktek ini diharapakan dapat menjadi gambaran perbandingan antara teori yang terkait pengendalian internal
dengan kenyataan di lapangan serta menjadi referensi bagi perkembangan ilmu akuntansi pajak khususnya terkait perpajakan.
1.4 Tempat dan Waktu Kerja Praktek
1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melakukan kerja praktek di KPP Pratama Bojonagara Bandung, Jalan Terusan Prof. Dr. Sutami No. 2 Bandung. Sejak tanggal 27 Juli sampai
dengan 31 Agustus.
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Dengan jam kerja dimulai dari hari senin sampai jumat pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Yang telah disepakati oleh pihak Kantor Pajak Bojonagara.
Tabel 1.2 Aktivitas Kerja Praktek
No. Aktivitas
Hari Waktu
Penempatan 1
Kerja Praktek
Senin-Kamis 07.30-16.00
Seksi Penagihan Jumat
07.30-16.30 2
Istirahat Senin-Kamis
11.30-12.30 Seksi Penagihan
Jumat 11.30-13.00
3 Libur
Sabtu Minggu -
-
Tabel 1.3 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN
Agustus 2015 1.
Pengenalan Lingkungan Kantor I
II III
IV V
2. Pemberian Materi Tentang
Perpajakan 3.
Pengenalan Struktur Organisasi di Kantor Pajak
4. Pengenalan Tentang Tugas
Masing-masing Seksi 5.
Pengenalan Prosedur Penyitaan Pada Bagian Seksi Penagihan
6. Pengenalan membuat surat
keluaran dan kembali pos 7.
Menginput Surat Tagihan Pajak dan Memasukan Ke Rumah
Berkas
8
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Bandung Bojonagara
Penerapan pajak di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan sejak jaman kolonial Belanda. Pemungutan pajak di masa itu dilakukan oleh lembaga yang
dibentuk pemerintahan kolonial yang bernama “De Inspective Finantien”. Lembaga ini bertugas mengenai pemungutan pajak rakyat berdasarkan undang-
undang Belanda. Gedung Inspeksi Keuangan yang berada di Gedung Merdeka selanjutnya
di pindahkan ke Soreang Bandung Selatan. Perpindahan Gedung Inspeksi Keuangan ini merupakan akibat dari terjadinya agresi militer Belanda pada 1947,
saat itu Belanda menguasai daerah sebelah utara Bandung yang garis batasnya adalah rel kereta api yang memanjang dari barat ke timur kota Bandung.
Belanda berhasil menguasai Kantor Keuangan sehingga dipindahkan ke gedung yang kini dikenal menajdi RS Immanuel. Saat pasukan Indonesia mundur
ke selatan, personil administrasi Kantor Inspeksi Keuangan tersebut dipindahkan lagi ke Tasikmalaya. Pada masa inilah akhirnya terjadi dualisme aliran pajak :
1. Kelompok Cooperative, dimana kelompok ini mau bekerjasama dengan
belanda dan tidak ikut pindah ke Tasikmalaya