e Market Value of Equity to Book Value of Debt Ratio X
4
Market Value of Equity to Book Value of Debt merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Rasio ini merupakan kebalikan dari rasio
utang per modal sendiri, DER yang lebih dikenal. Nilai modal sendiri yang dimaksud adalah jumlah saham perusahaan dikalikan dengan harga
pasar perlembar sahamnya. Umumnya perusahaan-perusahaan yang gagal mengakumulasi lebih banyak utang dibandingkan modal sendiri.
f Sales to Total Assets Ratio X
5
Sales to Total Assets merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Rasio ini menunjukan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan penjualan.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data keuangan yang sudah dilaporkan oleh setiap Koperasi Unit Desa KUD di Kabupaten
Kendal pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kendal. Data keuangan koperasi meliputi neraca dan laba rugi selama tahun 2010.
Data penelitian ini merupakan data yang bersumber dari laporan keuangan yang disampaikan dala RAT tahun 2010 dan dilaporkan kepada Dinas
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
3.4. Model Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi menurut Arikunto 2002: 135
adalah metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transaksi, surat kabar, majalah, prasati,
nutulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode dukomentasi digunakan untuk mendapatkan informasi data loporan keuangan dengan cara mengumpulkan
data sekunder yang berupa laporan neraca dan laporan laba rugi setiap Koperasi Unit Desa KUD di Kabupaten Kendal pada Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kendal.
3.5. Metode Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data digunakan
untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis diskriminan untuk
menguji sejauh mana Working Capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets, Earning Before Interest and Tax to Total Assets, Market Value
of Equity to Book Value of Debt dan Sales to Total Assets menentukan tingkat keberlanjutan usaha pada Koperasi Unit Desa KUD di Kabupaten
Kendal.
3.5.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel- variabel dalam penelitian ini. Statistik deskriptif akan memberikan
gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata mean, nilai minimum dan nilai
maksimum.
3.5.2. Uji Kualitas Data
Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang terkait
dalam penelitian. Di dalam model regresi, bukan variabel independen saja yang mempengaruhi variabel dependen, melainkan masih ada faktor lain
yang dapat menyebabkan kesalahan dalam obsevasi, yaitu yang disebut kesalahan penganggu. Metode regresi berganda akan dijadikan alat
estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased Estimation BLUE. Agar model analisis regresi yang
digunakan dalam penelitian ini secara teoritis menghasilkan nilai parametric yang shahih terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi
klasik yang melandasinya. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari :
3.5.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Santoso 2002: 214, untuk
uji normalitas data dengan melihat pada grafik normal probabilitas plot jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengelilingi arah garis diagonal maka data berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal
atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak menggunakan dua
cara yaitu melalui analisis grafik dan analisis statistik. 3.5.2.2. Uji Multikoliniearitas
Multikoliniearitas terjadi jika ada hubungan linier yang sempurna atau hampir sempurna antara beberapa atau semua
variable independent dalam model regresi. Menurut Santoso 2002: 203, uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Untuk menguji adanya multikoliniearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi
antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation faktoc VIF.
3.5.2.3. Uji Autokorelasi. Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengaganggu periode t dengan kesalahan periode t-1 atau sebelumnya Ghozali, 2002. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan penganggu tidak
bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas autokorelasi.
Untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin- Watson. Uji ini mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model
regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.
3.6 Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis diskriminan, mengestimasi koefisien fungsi diskriminan dan uji signifikan
fungsi diskriminan. 3.6.1. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan merupakan teknik menganalisis data, jika variabel tidak bebas criterion merupakan kategori non-metrik,
nominal atau ordinal, bersifat kualitatif sedangkan variabel bebas sebagai predictor merupakan metric interval atau rasio, bersifat
kuantitatif.
Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi dua yaitu analisis diskriminan dua kelompokkategori, jika variabel tak bebas Y
dikelompokkan menjadi dua, maka diperlukan satu fungsi diskriminan. Jika variabel tak bebas Y dikelompokkan menjadi lebih dari dua
kelompok disebut analisis diskriminan berganda multiple diskriminan analysis diperlukan fungsi diskriminan sebanyak k-1 jika memang
ada k kategori. Analisis diskriminan dua kelompok, dimana variabel tak bebas
Y hanya mempunyai dua kategoti, sama dengan analisis linier berganda dimana variabel tak bebas merupakan variabel dummy dengan
nilai 0 dan 1, menghasilkan koefisien regresi parsial yang proporsional dengan kofesien fungsi diskriminan.
Adapun model persamaan analisis diskriminan dengan kombinasi linier yang bentuknya sebagai berikut :
Z
Ι
= a + b
1
X
i 1
+ b
2
X
i 2
+ b
3
X
i 3
+ b
4
X
i 4
+ b
5
X
i 5
+ ... + b
n
X
in
Keterangan Z
i
: Skor diskriminan dari fungsi diskriminan untuk objek ke-n A : Intersep
B
n
: Koefisien atau bobot diskriminan dari variable bebas –n X
in
: Variabel bebas untuk objek ke-n Sumber: Hartono, 133-149
Skor ini bersifat metrik, memberikan arti langsung untuk membandingkan pengamatan-pengamatan pada setiap fungsi.
Pengamatan dengan Z-Score yang sama diasumsi lebih dianggap sebagai variabel yang membentuk fungsi daripada perbedaaan skor
semata. Fungsi eksplisit yang dihasilkan dalam dua bentuk, yaitu a
standardized dan b unstandardized. Fungsi standardized lebih bermanfaat untuk menginterpretasikan hasil, sedangkan unstandardized
digunakan untuk menghitung Z-Score. Fungsi diskriminan digunakan sebagai rata-rata klasifikasi karena fungsi itu memberikan representasi
yang sederhana dan konsisten pada setiap fungsi diskriminan, menyederhanakan proses interpretasi dan memberikan penilaian
terhadap kontribusi variabel-variabel bebas. 3.6.2. Mengestimasi Koefisien Fungsi Diskriminan
Menurut Supranto 2004: 90, ada dua pendekatan yaitu : direct method dan stepwise discriminant analysis. Direct method meliputi
estimasi koefisien fungsi diskriminan di mana seluruh variabel bebas predictor terlibat, maksudnya semua dimasukkan dalam analisis,
secara simultan bersama-sama. Semua variabel diikutsertakan dalam analisis tanpa memperhatikan discriminating power. Pendekatan ini
tepat sekali jika berdasarkan penelitian riset sebelumnya atau model teoritis yang diketahui peneliti menghendaki semua variabel harus
diikutsertakan, walaupun ada kemungkinan discriminant power-nya lemah.
Metode yang kedua yaitu stepwise discriminant analysis, variabel bebas predictor diikutsertakan secara berurutan sequentially
didasarkan pada kemampuannya mendiskriminasi antar-kelompok. Pendekatan ini tepat sekali jika memang penelitian akan melakukan
seleksi variabel-variabel mana saja yang discriminanting power-nya tinggi.
3.6.3. Uji Signifikansi fungsi diskriminan Uji signifikansi fungsi diskriminan pada dasarnya menunjukan
apakah ada perbedaan signifikan antara kategorikelompok, dikaitkan dengan variabel bebas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level 0,05 a = 5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :
• Jika nilai probabilitas atau signifikan 0,05 maka H ditolak dan H
a
diterima, Ini berarti bahwa ada korelasi yang signifikan antara kategorikelompok, dikaitkan dengan variabel bebas.
• Jika nilai probabilitas atau signifikan 0,05 maka H diterima dan
H
a
ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara kategorikelompok, dikaitkan dengan variabel bebas.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian