Hubungan antara Riwayat Adanya Stres Psikis dengan Kejadian Gastritis. Hubungan antara Riwayat Mengkonsumsi Obat yang Mengiritasi

dibandingkan dengan responden yang tidak berisiko memiliki riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat mengkonsumsi makanan yang merangsang peningkatan asam lambung dengan kejadian gastritis. Hal tersebut dikarenakan sebelum sakit atau menderita gastritis responden sudah mengkonsumsi makan makanan pedas, asam, minum kopi, alkohol. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ratna Yunita 2009 yang menyatakan bahwa kebiasaan makan pedas, frekuensi makan pedas, kebiasaan makan asam, frekuensi minuman iritatif yang berhubungan dengan terjadinya gastritis. Adanya penyimpangan kebiasaan makan serta konsumsi jenis makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan gastritis, faktor penyimpangan makanan merupakan titik awal yang mempengaruhi terjadinya perubahan dinding lambung Vera Uripi, 2001:19. Selain itu gastritis juga dapat timbul setelah makan makanan yang pedas, asam, minum kopi, atau alkohol Endang Lanywati, 2001:19.

5.5 Hubungan antara Riwayat Adanya Stres Psikis dengan Kejadian Gastritis.

Hasil penelitian tentang faktor risiko kejadian gastritis studi di RSU.dr.R.Soetrasno Rembang dengan jumlah sampel 84 yang terdiri dari 28 orang kelompok kasus dan 56 orang kelompok kontrol, menunjukkan hasil bahwa proporsi sampel yang memiliki riwayat adanya stres psikis untuk kasus lebih besar dibandingkan dengan kontrol yaitu 64,3. Sedangkan yang tidak memiliki riwayat adanya stres psikis untuk kasus 35,7 dan kontrol 64,3. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat adanya stres psikis dengan kejadian gastritis studi di RSU.dr.R.Soetrasno Rembang. Odds Ratio 3,2401 dan Cl 1,257 − 8,351 tidak mencakup angka 1 menunjukkan bahwa responden dengan memiliki riwayat adanya stres psikis risiko 3,240 kali untuk terkena gastritis dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki riwayat adanya stres psikis. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Vera Uripi 2001:19 menyatakan bahwa stres dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung dan gerakan peristaltik lambung. Stres juga akan mendorong gesekan antara makanan dan dinding lambung menjadi bertambah kuat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan di lambung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat adanya stres psikis dengan kejadian gastritis. Hal ini disebabkan karena sebelum terkena gastritis responden sudah mengalami beban pikiranmasalah berupa masalah keluarga, pekerjaan, keuangan, dll. Orang yang stres sering melarikan diri dari masalah –masalah yang menghimpitnya dengan merokok, minum-minuman keras atau mengkonsumsi makanan yang merangsang asam lambung, akibatnya kerja saraf simpatis lebih cepat dari biasanya sehingga produksi asam lambungpun meningkat.

5.6 Hubungan antara Riwayat Mengkonsumsi Obat yang Mengiritasi

Lambung dengan Kejadian Gastritis. Hasil penelitian tentang faktor risiko kejadian gastritis studi di RSU.dr.R.Soetrasno Rembang dengan jumlah sampel 84 yang terdiri dari 28 orang kelompok kasus dan 56 orang kelompok kontrol, menunjukkan hasil bahwa proporsi sampel yang berisiko memiliki riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung untuk kasus lebih besar dibandingkan dengan kontrol yaitu 64,3. Sedangkan yang tidak berisiko memiliki riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung untuk kasus 35,7 dan kontrol 69,6. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung dengan kejadian gastritis studi di RSU.dr.R.Soetrasno Rembang. Odds Ratio 4,1291 dan Cl 1,581 − 10,787 tidak mencakup angka 1 menunjukkan bahwa responden dengan riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung memiliki risiko 4,129 kali untuk terkena gastritis dibandingkan dengan responden yang tidak berisiko memiliki riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung dengan kejadian gastritis. Hal ini disebabkan sebelum sakit responden mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung seperti obat demam, obat penghilang rasa sakitnyeri termasuk rematik, serta kurangnya pengetahuan responden tentang efek samping dari obat yaitu dapat mengiritasi lambung atau merusak dinding lambung bila digunakan secara berlebihan. Obat tersebut dapat menghambat produksi prostaglandin tertentu dengan efek pelindung terhadap mukosa. Selain itu penggunaan dalam kadar tinggi dapat merusak barrier mucus lambung dan dapat mengakibatkan pendarahan Tan Hoan Tjay Kirana Rahardja, 2002:247 . Hal ini sesuai dengan penelitian yang dialkukan oleh Ratna Yunita 2009 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pemakaian NSAID dengan terjadinya gastritis, yang menggambarkan sampel yang mengkonsumsi NSAID mempunyai risiko 6,538 kali terkena gastritis.

5.7 Hubungan antara Perilaku yang Berisiko Tertular Helicobacter pylori