Patofisiologi Gejala Penyakit Gastritis Diagnosis

berhasil melakukan kultur feses terhadap 12 48 dari 25 orang yang serologis positif menderita infeksi Helicobacter pylori Sudaryat Sutaatmaja, 2007:273. Pada umumnya infeksi Helicobacter pylori lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding di negara maju Sudaryat Sutaatmaja, 2007:273. Prevalensi infeksi Helicobacter pylori meningkat dengan meningkatnya umur di negara maju 50 penderita terkena infeksi Helicobacter pylori setelah usia 50 tahun. Di negara berkembang, terjadi infeksi Helicobacter pylori pada 80 penduduk setelah usia 30 tahun Boedhi Darmojo, 2006: 305.

2.1.4 Patofisiologi

Terdapat gangguan keseimbangan faktor agresif dan faktor defensif yang berperan dalam menimbulkan lesi pada mukosa. Faktor agresif adalah asam lambung, pepsin, AINS, infeksi bakteri Helicobacter pylori, bahan korosif yang meliputi asam dan basa kuat. Sedangkan faktor defensif yaitu mukus, bikarbonas mukosa, prostaglandin mikrosirkulasi. Dalam keadaan normal, faktor defensif dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak terjadi kerusakan kelainan patologi Arif Mansjoer, 2001:492.

2.1.5 Gejala Penyakit Gastritis

Keluhan-keluhan yang disampaikan oleh penderita sakit maag gastritis meliputi rasa tidak enak di uluhati dalam jangka waktu tertentu beberapa jam, hari atau minggu. Nyeri, pedih atau rasa terbakar tertusuk teriris di uluhati, dapat juga dibelakang tulang dada atau menjalar ke belakang punggung. Rasa sakit ini dapat berkurang, tetap atau bertambah jika perut diisi makanan sesudah makan. Pada penderita sakit maag gsatritis berkurang setelah muntah. Rasa sakit ini ada yang dirasakan pada pagi siang hari, dan ada juga yang dirasakan terutama pada malam hari, sampai-sampai penderita terbangun dari tidurnya ditengah malam akibat rasa sakit yang hebat. Selain rasa nyeri uluhati, penderita sakit maag gastritis mengeluh rasa penuh di perut bagian atas terutama sesudah makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, mual, muntah, rasa asam di mulut A.B. Wardoyo, 1997:51-52.

2.1.6 Diagnosis

Untuk mendiagnosis sakit maag gastritis pada pasien-pasien dengan keluhan-keluhan yang telah diterangkan diatas tidak terlalu sulit dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan rontgen lambung usus 12 jari bisa juga dilakukan dengan endoskopi yaitu sebuah alat optik yang dimasukkan melalui mulut ke lambung. Dengan demikian keadaan lambung dapat diketahui dengan jelas kelainan apa yang diderita pasien Ronald H. Sitorus, 1996:180.

2.1.7 Pengobatan Gastritis.