Persepsi Siswa TINJAUAN PUSTAKA

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi Siswa

Persepsi merupakan penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Persepsi adalah aktivitas memanfaatkan indera untuk menanggapi rangsang yang ada di lingkungan sekitar Adrian 2010. Persepsi dibentuk melalui proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Manusia dapat mengenali lingkungan yang ada disekitarnya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial melalui suatu proses kognitif. Pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognitif yang dipengaruhi informasi baru dan lingkungannya dapat memunculkan suatu persepsi Mar’at 1981 diacu dalam Adrian 2010. Kesan yang diterima individu tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu Adrian 2010. Manusia memiliki suatu mekanisme dalam tubuhnya untuk membentuk suatu persepsi. Proses presepsi terdiri dari 3 tahap, tahap pertama adalah tahap menerima rangsang oleh indera yang dimiliki manusia. Kesalahan tanggapan dari suatu rangsangan akibat dari mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna Adrian 2010. Tahap kedua adalah tahap mengolah dan menginterpretasikan rangsangan dari lingkungan di pusat saraf. Tahap ketiga merupakan tahap memberikan tanggapan atau respon hasil dari interpretasi suatu rangsangan dari lingkungan. Manusia satu dengan manusia yang lain memiliki perbedaan dalam merespon suatu rangsangan. Hal ini tergantung dari persepsi yang dibentuk pada suatu rangsangan Anonim 2008a. Siswa membentuk persepsi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Siswa juga memberikan reaksi dari persepsi yang telah dibentuknya. Reaksi tersebut berupa tindakan-tindakan yang menunjang ke arah tercapainya kemampuan belajar. Oleh karena itu, persepsi siswa dalam belajar mempunyai hubungan dengan kemampuan belajar siswa Anonim 2008b. Keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh persepsi siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Persepsi siswa terhadap suasana kelas yang dialaminya ketika belajar mempengaruhi prestasi belajarnya Wulandari 2005. Persepsi berbanding lurus terhadap respon yang diberikan. Persepsi siswa yang negatif membuat motivasi belajar siswa rendah begitu pula sebaliknya Komaruddin 2009.

B. Lembaga Bimbingan Belajar

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

1 5 82

PENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN Pengelolaan Bimbingan Sosial Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Sukodono Sragen.

1 3 16

Pengaruh Keikutsertaan Siswa dalam Lembaga Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Purwokerto Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

1 2 12

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

0 0 2

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

0 0 5

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

0 0 21

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

0 0 1

Aplikasi Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process DalamPemilihan Lembaga Bimbingan Belajar Di Kota Medan Berdasarkan Persepsi Siswa Kelas XII

0 0 13

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

1 2 72