atas perbuatannya,  hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat  menerima  dan  menghargai  orang  lain,    memiliki  dorongan  untuk
berprestasi  serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangannya. Sedangkan  Lindenfield  1999:63  menganalisis  percaya  diri  menjadi  dua
jenis  percaya    diri    yang    cukup    berbeda,    yaitu    percaya    diri    batin    dan percaya  diri  lahir.  Jenis  percaya  diri  batin  adalah  percaya  diri  yang
memberikan      perasaan      dan      anggapan      bahwa      seseorang      dalam keadaan      baik,        sementara      percaya      diri        lahir        memungkinkan
seseorang  tersebut  untuk  tampil  dan  berperilaku  dengan  cara  yang menunjukkan  kepada  dunia  luar  bahwa  ia  yakin  akan  dirinya. Kedua
jenis  percaya  diri  batin  dan  percaya  diri  lahir  ini  saling mendukung, maka keduanya  akan  membentuk sesuatu  yang jauh lebih kuat  dan efektif
dibandingkan dengan bagian-bagiannya. Secara      singkat      akhirnya      dapat      ditarik      suatu      kesimpulan  bahwa
kepercayaan  diri  adalah  suatu  keyakinan  yang  dimiliki  seseorang  dan dengan  keyakinan  tersebut  seseorang  merasa  mampu  untuk  dapat
berperilaku  sebagaimana mestinya  dan  positif dalam mencapai  apa  yang diinginkannya    atau    yang    menjadi    tujuannya,  serta  mampu  bertahan
terhadap  tantangan  dan  permasalahan  yang  ada.  Kepercayaan  diri  tersebut merupakan  kualitas  pribadi  yang  diperoleh    seseorang    melalui
pengembangan  konsep  diri  yang  baik serta harga diri yang sehat.
2. Definisi Kepercayaan Diri
Definisi  kepercayaan  diri  adalah  meyakinkan  pada  kemampuan  dan penilaian judgement diri  sendiri  dalam  melakukan  tugas  dan  memilih
pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi  lingkungan  yang  semakin  menantang  dan  kepercayaan  atas
keputusan  atau  pendapatnya.  Sedangkan  kepercayaan  diri  adalah  sikap positif seorang induvidu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi  yang  dihadapinya.  Hal  ini  bukan  berarti  induvidu  tersebut  mampu
dan  kompeten  melakukan  segala  sesuatu  seorang  diri.  Rasa  percaya  diri yang  tinggi  sebenarnya  hanya  merujuk  pada  adanya  beberapa  aspek  dari
kehidupan  induvidu  terseburt   dimana  ia  merasa  memiliki  kompetensi, yakin,  mampu  dan  percaya  bahwa  dia  bisa  karena  didukung  oleh
pengalaman,  potensi  aktual,  prestasi  serta  harapan  yang  realistik  terhadap
diri sendiri. 3. Macam-Macam Percaya Diri
Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pedepercaya diri yaitu ada empat macam, yaitu :
a.  Self-concept  :  bagaiman  Anda  menyimpulkan  diri  anda  secara keseluruhan,  bagaimana  Anda  melihat  potret  diri  Anda  secara
keseluruhan,  bagaimana  Anda  mengkonsepsikan  diri  anda  secara keseluruhan.
b.  Self-esteem  :  sejauh  mana  Anda  punya  perasaan  positif  terhadap  diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu  yang Anda rasakan bernilai atau
berharga  dari  diri  Anda,  sejauh  mana  Anda  meyakini  adanya  sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
c.  Self  efficacy  :  sejauh  mana  Anda  punya  keyakinan  atas  kapasitas  yang Anda  miliki  untuk  bisa  menjalankan  tugas  atau  menangani  persoalan
dengan  hasil  yang  bagus  to  succeed.  Ini  yang  disebut  dengan  general self-efficacy.  Atau  juga,  sejauhmana  Anda  meyakini  kapasitas  anda  di
bidang  anda  dalam  menangani  urusan  tertentu.  Ini  yang  disebut  dengan specific self-efficacy.
d.  Self-confidence  :  sejauhmana  Anda  punya  keyakinan  terhadap  penilaian Anda  atas  kemampuan  Anda  dan  sejauh  mana  Anda  bisa  merasakan
adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan  bahwa  percaya  diri  adalah  kondisi  mental  atau  psikologis
seseorang,  dimana  individu  dapat  mengevaluasi  keseluruhan  dari  dirinya sehingga  memberi  keyakinan  kuat  pada  kemampuan  dirinya  untuk
melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
4. Akibat Kurang Percaya Diri
Ketika  ini  dikaitkan  dengan  praktek  hidup  sehari-hari,  orang  yang memiliki  kepercayaan  diri  rendah  atau  telah  kehilangan  kepercayaan,
cenderung merasa atau bersikap sebagai berikut :