Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Pretest dan Posttest
No RT yang
Diperiksa Ʃ Rumah
yang Diperiksa
ABJ DBD Pretest
Posttest Ʃ Rumah
Bebas Jentik
ABJ Ʃ Rumah
Bebas Jentik
ABJ
1 RT 01
33 8
24,24 4
87,88 2
RT 02 33
10 30,30
5 84,85
3 RT 03
33 17
51,52 3
90,91 4
RT 04 33
18 54,55
4 87,88
5 RT 05
33 28
84,85 1
96,97 6
RT 06 33
26 78,79
2 93,94
7 RT 07
33 11
33,33 5
84,85 Jumlah
231 118
51,08 24
89,61
4.2 HASIL PENELITIAN
4.2.1 Analisis Univariat
4.2.1.1 Karakteristik Juru Pemantau Jentik Jumantik
Penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik di RW I Kelurahan Danyang terdiri dari 14 jumantik, dimana setiap RT dipantau oleh 2 orang
jumantik. Distribusi jumantik menurut usia dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Jumantik menurut Usia
No Umur
Jumantik Ʃ
1 20-30 tahun
2 14,3
2 31-40 tahun
6 42,9
3 41-50 tahun
6 42,9
Jumlah 14
100,0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumantik terbanyak adalah berusia antara 31-40 tahun dan 41-50 tahun yaitu masing-masing sebanyak 6
orang 42,9, sedangkan yang paling sedikit adalah jumantik yang berusia 20-30 tahun sebanyak 2 orang 14,3.
Jumantik harus memiliki kemampuan membaca dan menulis dan memiliki tingkat pendidikan minimal tamat SD. Syarat ini bertujuan agar jumantik
dapat mengisi formulir JPJ-1, JPJ-2 dan Kartu Jentik RumahBangunan serta dapat membaca leaflet sehingga dapat menyalurkan ilmunya kepada masyarakat.
Distribusi jumantik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Jumantik menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumantik Ʃ
1 Tamat SD
4 28,6
2 SMP
1 7,1
3 SMA
5 35,7
4 Perguruan Tinggi
4 28,6
Jumlah 14
100,0
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir jumantik terbanyak adalah SMA sebanyak 5 orang 35,7, peringkat kedua
adalah tamat SD sebanyak 4 orang 28,6, peringkat ketiga adalah Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang 28,6, dan tingkat pendidikan terakhir jumantik yang
paling sedikit adalah SMP sebanyak 1 orang 7,1. Kriteria jumantik yang dipilih adalah orang yang tidak memiliki
kesibukan yang tinggi, artinya mereka memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas pemeriksaan jentik dari rumah warga yang satu ke rumah
warga yang lain sehingga kegiatan pemantauan jentik ini tidak mengganggu
aktivitas pokok jumantik. Distribusi jumantik menurut pekerjaan dapat dilihat pada 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Jumantik menurut Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumantik Ʃ
1 Ibu Rumah Tangga
7 50,0
2 Pedagang
3 21,4
3 Guru
2 14,3
4 PNS
2 14,3
Jumlah 14
100,0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa jumantik terbanyak bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 7 orang 50,0, peringkat kedua
bekerja sebagai pedagang sebanyak 3 orang 21,4, dan peringkat ketiga adalah guru dan PNS masing-masing sebanyak 2 orang 14,3.
4.2.1.2 Karakteristik Sampel Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang bertempat tinggal dan tercatat sebagai warga di wilayah RW I Kelurahan Danyang
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan serta minimal ada satu anggota keluarga yang berada di rumah ketika pelaksanaan pemeriksaan jentik. Jumlah
responden dalam penelitian ini sebanyak 231 KK, seluruh jumlah tersebut dibandingkan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Wilayah RW I Kelurahan
Danyang terdiri dari 7 RT, sehingga masing-masing RT diambil sampel sebanyak 33 KK yang diambil secara acak.
Karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada tabel distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada sampel penelitian yang dijelaskan pada
tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Kepala Keluarga KK Ʃ
1 Laki-laki
211 91,3
2 Perempuan
20 8,7
Jumlah 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 231 responden, jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki sebanyak 211 responden 91,3
dan responden paling sedikit adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 responden 8,7.
Distribusi responden berdasarkan umur pada sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Responden menurut Umur
No Umur
Kepala Keluarga KK Ʃ
1 25-35 tahun
13 5,3
2 36-45 tahun
73 29,8
3 46-55 tahun
83 33,9
4 56-65 tahun
39 15,9
5 66-75 tahun
18 7,3
6 76-85 tahun
5 2,0
Jumlah 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden terbanyak berumur antara 46-55 tahun sebanyak 83 responden 33,9, peringkat kedua
adalah responden yang berumur 36-45 tahun sebanyak 73 responden 29,8, peringkat ketiga adalah responden yang berumur 56-65 tahun sebanyak 39
responden 15,9, peringkat keempat adalah responden yang berumur 66-75 tahun sebanyak 18 responden 7,3, peringkat kelima adalah responden yang
berumur 25-35 tahun sebanyak 13 responden 5,3, dan yang paling sedikit adalah responden yang berumur 76-85 tahun sebanyak 5 responden 2,0.
Distribusi responden menurut Tingkat Pendidikan pada sampel penelitian
dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Respoden menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Kepala Keluarga KK Ʃ
1 Tidak tamat SD
12 5,2
2 Tamat SD
158 68,4
3 SMP
19 8,2
4 SMA
34 14,7
5 Perguruan Tinggi
8 3,5
Jumlah 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari total sampel penelitian yang berjumlah 231 KK, terdapat tingkat pendidikan responden terbanyak adalah
tamat Sekolah Dasar SD yaitu sebanyak 158 responden 68,4, peringkat kedua pada tingkat pendidikan responden Sekolah Menengah Atas SMA
sebanyak 34 responden 14,7, peringkat ketiga pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP sebanyak 19 responden 8,2, peringkat
keempat pada tingkat pendidikan tidak tamat SD sebanyak 12 responden 5,2 dan yang paling sedikit memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 8
responden 3,5. Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini bersifat heterogen, yaitu
terdapat bermacam-macam pekerjaan sehingga perlu dibuat tabel distribusi untuk mengetahui jumlah dan prosentase masing-masing jenis pekerjaan. Distribusi
responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Respoden menurut Pekerjaan
No Pekerjaan
Kepala Keluarga KK Ʃ
1 Petani
178 77,1
2 Pedagang
18 7,8
3 Transportasi
7 3,0
4 Ibu Rumah Tangga
7 3,0
5 Wiraswasta
7 3,0
6 PNS
14 6,1
Jumlah 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden terbanyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 178 responden 77,1, peringkat kedua adalah
responden yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 18 responden 7,8, peringkat ketiga adalah responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil
PNS sebanyak 14 responden 6,1, dan peringkat keempat adalah responden yang bekerja di bidang transportasi, Ibu Rumah Tangga, dan wiraswasta yaitu
masing-masing sebanyak 7 responden 3,0. Distribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga pada sampel
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Distribusi Respoden menurut Jumlah Anggota Keluarga
No Jumlah Penghuni Rumah
Kepala Keluarga KK Ʃ
1 1-4 orang
103 44,6
2 4 orang
128 55,4
Jumlah 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa jumlah penghuni dalam satu rumah responden terbanyak adalah lebih dari 4 orang yaitu sebanyak 128
responden 55,4 dan yang paling sedikit adalah antara 1-4 orang penghuni dalam satu rumah yaitu sebanyak 103 responden 44,6.
4.2.1.3 Status Keberadaan Jentik di Rumah Responden
Distribusi responden berdasarkan status keberadaan jentik nyamuk di rumah responden dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Status Keberadaan Jentik di Rumah Responden
No Status
Pemeriksaan Jentik Minggu I
Minggu II Minggu III
Ʃ Ʃ
Ʃ
1 Bebas jentik
118 51,1
160 69,3
207 89,6
2 Tidak bebas jentik
113 48,9
71 30,7
24 10,4
Jumlah 231
100,0 231
100,0 231
100,0
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan jentik minggu pertama, rumah responden yang bebas jentik sebanyak 118 rumah
51,1 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 113 rumah 48,9. Pada pemeriksaan jentik minggu kedua, rumah responden yang bebas
jentik sebanyak 160 rumah 69,3 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 71 rumah 30,7. Pada pemeriksaan jentik minggu ketiga, rumah
responden yang bebas jentik sebanyak 207 rumah 89,6 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 24 rumah 10,4.
Distribusi keberadaan jentik mulai dari RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai
berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Keberadaan Jentik di RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada Pemeriksaan Minggu I, II dan III
No RT
Ʃ Rumah yg
diperiksa Pemeriksaan Jentik ke
I II
III Ʃ Rumah
Ʃ Rumah Ʃ Rumah
+ -
+ -
+ -
1 RT 01
33 25
8 13
20 4
29 2
RT 02 33
23 10
15 18
5 28
3 RT 03
33 16
17 10
23 3
30 4
RT 04 33
15 18
10 23
4 29
5 RT 05
33 5
28 3
30 1
32 6
RT 06 33
7 26
5 28
2 31
7 RT 07
33 22
11 15
18 5
28 Jumlah
231 113
118 71
160 24
207
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa RT yang paling banyak ditemukan jentik pada pemeriksaan pertama adalah RT 01 sebanyak 25 responden
dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 yaitu sebanyak 5 responden. Pada pemeriksaan kedua, yang terbanyak ditemukan jentik adalah RT
02 sebanyak 15 responden dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 sebanyak 3 responden. Sedangkan pada pemeriksaan ketiga, yang terbanyak
ditemukan jentik adalah RT 02 dan RT 07 sebanyak 5 responden dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 sebanyak 1 responden.
4.2.2 Analisis Bivariat
4.2.2.1 Keberadaan Jentik Sebelum dan Sesudah Penggerakan Jumantik
Hasil uji normalitas data sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data tidak
terdistribusi normal sehingga uji yang digunakan adalah uji alternatif Wilcoxon
Test. Hasil perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Perbandingan Keberadaan Jentik antara Sebelum dan Sesudah Penggerakan Juru Pemantau jentik Jumantik
Variabel Output Ranking
Keberadaan Jentik Ʃ
Sesudah penggerakan jumantik –
Sebelum penggerakan jumantik Negatif
Positif Tetap
Total 98
9 124
321
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa terdapat 98 rumah dengan keberadaan jentik sesudah penggerakan jumantik lebih rendah daripada sebelum
penggerakan jumantik, terdapat 9 rumah dengan keberadaan jentik sesudah penggerakan jumantik lebih besar daripada sebelum penggerakan jumantik, dan
terdapat 124 rumah dengan keberadaan jumantik tetap baik sebelum maupun sesudah penggerakan jumantik.
Uji statistik perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dengan menggunakan uji Wicoxon dapat dilihat pada tabel
4.14 sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji Statistik Perbandingan Keberadaan Jentik antara Sebelum dan
Sesudah Penggerakan Jumantik
Variabel Probabilitas
Sesudah penggerakan jumantik –
Sebelum penggerakan jumantik Bebas jentik
– Tidak bebas jentik
0,000
Uji statistik Wilcoxon Test digunakan untuk mengetahui hasil perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru
Pemantau Jentik jumantik. Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk dua variabel atau nilai significancy 2-tailed 0,000 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari nilai α 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keberadaan jentik
antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik dengan nilai p 0,000.
Keberadaan jentik di tempat-tempat penampungan air di rumah warga dapat dinyatakan dalam Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ
DBD. Rekapitulasi ABJ DBD di RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada minggu I, II, dan III dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Rekapitulasi Angka Bebas Jentik ABJ RT 01 sampai RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada Pemeriksaan ke I, II, dan III
No RT
Pemeriksaan Jentik Ʃ Rumah
ABJ Ʃ Rumah
ABJ Ʃ Rumah
ABJ +
- +
- +
- 1
RT 01 25
8 24.24
13 20 60.61
4 29 87.88
2 RT 02
23 10
30.30 15
18 54.55 5
28 84.85 3
RT 03 16
17 51.52
10 23 69.70
3 30 90.91
4 RT 04
15 18
54.55 10
23 69.70 4
29 87.88 5
RT 05 5
28 84.85
3 30 90.91
1 32 96.97
6 RT 06
7 26
78.79 5
28 84.85 2
31 93.94 7
RT 07 22
11 33.33
15 18 54.55
5 28 84.85
Jumlah 113 118
51.08 71 160 69.26
24 207 89.61
Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa ABJ RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada pemeriksaan pertama sebesar 51,08, ABJ
DBD pada pemeriksaan jentik kedua sebesar 69,26 meningkat 18,18 dari pemeriksaan pertama, dan ABJ DBD pada pemeriksaan ketiga sebesar 89,61
meningkat 20,35 dari pemeriksaan kedua. Dengan kata lain, ada peningkatan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ DBD antara sebelum dan
sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik dapat
meningkatkan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ DBD di RW I Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
61
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Perbedaan Angka Bebas Jentik ABJ per RT antara Sebelum dan