HASIL PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN ANGKA BEBAS JENTIK DEMAM BERDARAH DENGUE (ABJ DBD) MELALUI PENGGERAKAN JURU PEMANTAU JENTIK (JUMANTIK) DI RW I KELURAHAN DANYANG KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Pretest dan Posttest No RT yang Diperiksa Ʃ Rumah yang Diperiksa ABJ DBD Pretest Posttest Ʃ Rumah Bebas Jentik ABJ Ʃ Rumah Bebas Jentik ABJ 1 RT 01 33 8 24,24 4 87,88 2 RT 02 33 10 30,30 5 84,85 3 RT 03 33 17 51,52 3 90,91 4 RT 04 33 18 54,55 4 87,88 5 RT 05 33 28 84,85 1 96,97 6 RT 06 33 26 78,79 2 93,94 7 RT 07 33 11 33,33 5 84,85 Jumlah 231 118 51,08 24 89,61

4.2 HASIL PENELITIAN

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Karakteristik Juru Pemantau Jentik Jumantik

Penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik di RW I Kelurahan Danyang terdiri dari 14 jumantik, dimana setiap RT dipantau oleh 2 orang jumantik. Distribusi jumantik menurut usia dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Jumantik menurut Usia No Umur Jumantik Ʃ 1 20-30 tahun 2 14,3 2 31-40 tahun 6 42,9 3 41-50 tahun 6 42,9 Jumlah 14 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jumantik terbanyak adalah berusia antara 31-40 tahun dan 41-50 tahun yaitu masing-masing sebanyak 6 orang 42,9, sedangkan yang paling sedikit adalah jumantik yang berusia 20-30 tahun sebanyak 2 orang 14,3. Jumantik harus memiliki kemampuan membaca dan menulis dan memiliki tingkat pendidikan minimal tamat SD. Syarat ini bertujuan agar jumantik dapat mengisi formulir JPJ-1, JPJ-2 dan Kartu Jentik RumahBangunan serta dapat membaca leaflet sehingga dapat menyalurkan ilmunya kepada masyarakat. Distribusi jumantik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Jumantik menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumantik Ʃ 1 Tamat SD 4 28,6 2 SMP 1 7,1 3 SMA 5 35,7 4 Perguruan Tinggi 4 28,6 Jumlah 14 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir jumantik terbanyak adalah SMA sebanyak 5 orang 35,7, peringkat kedua adalah tamat SD sebanyak 4 orang 28,6, peringkat ketiga adalah Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang 28,6, dan tingkat pendidikan terakhir jumantik yang paling sedikit adalah SMP sebanyak 1 orang 7,1. Kriteria jumantik yang dipilih adalah orang yang tidak memiliki kesibukan yang tinggi, artinya mereka memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas pemeriksaan jentik dari rumah warga yang satu ke rumah warga yang lain sehingga kegiatan pemantauan jentik ini tidak mengganggu aktivitas pokok jumantik. Distribusi jumantik menurut pekerjaan dapat dilihat pada 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Jumantik menurut Pekerjaan No Pekerjaan Jumantik Ʃ 1 Ibu Rumah Tangga 7 50,0 2 Pedagang 3 21,4 3 Guru 2 14,3 4 PNS 2 14,3 Jumlah 14 100,0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa jumantik terbanyak bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 7 orang 50,0, peringkat kedua bekerja sebagai pedagang sebanyak 3 orang 21,4, dan peringkat ketiga adalah guru dan PNS masing-masing sebanyak 2 orang 14,3.

4.2.1.2 Karakteristik Sampel Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang bertempat tinggal dan tercatat sebagai warga di wilayah RW I Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan serta minimal ada satu anggota keluarga yang berada di rumah ketika pelaksanaan pemeriksaan jentik. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 231 KK, seluruh jumlah tersebut dibandingkan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Wilayah RW I Kelurahan Danyang terdiri dari 7 RT, sehingga masing-masing RT diambil sampel sebanyak 33 KK yang diambil secara acak. Karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada tabel distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada sampel penelitian yang dijelaskan pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Kepala Keluarga KK Ʃ 1 Laki-laki 211 91,3 2 Perempuan 20 8,7 Jumlah 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 231 responden, jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki sebanyak 211 responden 91,3 dan responden paling sedikit adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 responden 8,7. Distribusi responden berdasarkan umur pada sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Responden menurut Umur No Umur Kepala Keluarga KK Ʃ 1 25-35 tahun 13 5,3 2 36-45 tahun 73 29,8 3 46-55 tahun 83 33,9 4 56-65 tahun 39 15,9 5 66-75 tahun 18 7,3 6 76-85 tahun 5 2,0 Jumlah 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden terbanyak berumur antara 46-55 tahun sebanyak 83 responden 33,9, peringkat kedua adalah responden yang berumur 36-45 tahun sebanyak 73 responden 29,8, peringkat ketiga adalah responden yang berumur 56-65 tahun sebanyak 39 responden 15,9, peringkat keempat adalah responden yang berumur 66-75 tahun sebanyak 18 responden 7,3, peringkat kelima adalah responden yang berumur 25-35 tahun sebanyak 13 responden 5,3, dan yang paling sedikit adalah responden yang berumur 76-85 tahun sebanyak 5 responden 2,0. Distribusi responden menurut Tingkat Pendidikan pada sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Respoden menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga KK Ʃ 1 Tidak tamat SD 12 5,2 2 Tamat SD 158 68,4 3 SMP 19 8,2 4 SMA 34 14,7 5 Perguruan Tinggi 8 3,5 Jumlah 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari total sampel penelitian yang berjumlah 231 KK, terdapat tingkat pendidikan responden terbanyak adalah tamat Sekolah Dasar SD yaitu sebanyak 158 responden 68,4, peringkat kedua pada tingkat pendidikan responden Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 34 responden 14,7, peringkat ketiga pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP sebanyak 19 responden 8,2, peringkat keempat pada tingkat pendidikan tidak tamat SD sebanyak 12 responden 5,2 dan yang paling sedikit memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 8 responden 3,5. Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini bersifat heterogen, yaitu terdapat bermacam-macam pekerjaan sehingga perlu dibuat tabel distribusi untuk mengetahui jumlah dan prosentase masing-masing jenis pekerjaan. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Respoden menurut Pekerjaan No Pekerjaan Kepala Keluarga KK Ʃ 1 Petani 178 77,1 2 Pedagang 18 7,8 3 Transportasi 7 3,0 4 Ibu Rumah Tangga 7 3,0 5 Wiraswasta 7 3,0 6 PNS 14 6,1 Jumlah 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden terbanyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 178 responden 77,1, peringkat kedua adalah responden yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 18 responden 7,8, peringkat ketiga adalah responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS sebanyak 14 responden 6,1, dan peringkat keempat adalah responden yang bekerja di bidang transportasi, Ibu Rumah Tangga, dan wiraswasta yaitu masing-masing sebanyak 7 responden 3,0. Distribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga pada sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Distribusi Respoden menurut Jumlah Anggota Keluarga No Jumlah Penghuni Rumah Kepala Keluarga KK Ʃ 1 1-4 orang 103 44,6 2 4 orang 128 55,4 Jumlah 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa jumlah penghuni dalam satu rumah responden terbanyak adalah lebih dari 4 orang yaitu sebanyak 128 responden 55,4 dan yang paling sedikit adalah antara 1-4 orang penghuni dalam satu rumah yaitu sebanyak 103 responden 44,6.

4.2.1.3 Status Keberadaan Jentik di Rumah Responden

Distribusi responden berdasarkan status keberadaan jentik nyamuk di rumah responden dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Status Keberadaan Jentik di Rumah Responden No Status Pemeriksaan Jentik Minggu I Minggu II Minggu III Ʃ Ʃ Ʃ 1 Bebas jentik 118 51,1 160 69,3 207 89,6 2 Tidak bebas jentik 113 48,9 71 30,7 24 10,4 Jumlah 231 100,0 231 100,0 231 100,0 Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada pemeriksaan jentik minggu pertama, rumah responden yang bebas jentik sebanyak 118 rumah 51,1 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 113 rumah 48,9. Pada pemeriksaan jentik minggu kedua, rumah responden yang bebas jentik sebanyak 160 rumah 69,3 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 71 rumah 30,7. Pada pemeriksaan jentik minggu ketiga, rumah responden yang bebas jentik sebanyak 207 rumah 89,6 dan rumah responden yang tidak bebas jentik sebanyak 24 rumah 10,4. Distribusi keberadaan jentik mulai dari RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Distribusi Keberadaan Jentik di RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada Pemeriksaan Minggu I, II dan III No RT Ʃ Rumah yg diperiksa Pemeriksaan Jentik ke I II III Ʃ Rumah Ʃ Rumah Ʃ Rumah + - + - + - 1 RT 01 33 25 8 13 20 4 29 2 RT 02 33 23 10 15 18 5 28 3 RT 03 33 16 17 10 23 3 30 4 RT 04 33 15 18 10 23 4 29 5 RT 05 33 5 28 3 30 1 32 6 RT 06 33 7 26 5 28 2 31 7 RT 07 33 22 11 15 18 5 28 Jumlah 231 113 118 71 160 24 207 Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa RT yang paling banyak ditemukan jentik pada pemeriksaan pertama adalah RT 01 sebanyak 25 responden dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 yaitu sebanyak 5 responden. Pada pemeriksaan kedua, yang terbanyak ditemukan jentik adalah RT 02 sebanyak 15 responden dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 sebanyak 3 responden. Sedangkan pada pemeriksaan ketiga, yang terbanyak ditemukan jentik adalah RT 02 dan RT 07 sebanyak 5 responden dan yang paling sedikit ditemukan jentik adalah RT 05 sebanyak 1 responden.

4.2.2 Analisis Bivariat

4.2.2.1 Keberadaan Jentik Sebelum dan Sesudah Penggerakan Jumantik

Hasil uji normalitas data sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal sehingga uji yang digunakan adalah uji alternatif Wilcoxon Test. Hasil perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Perbandingan Keberadaan Jentik antara Sebelum dan Sesudah Penggerakan Juru Pemantau jentik Jumantik Variabel Output Ranking Keberadaan Jentik Ʃ Sesudah penggerakan jumantik – Sebelum penggerakan jumantik Negatif Positif Tetap Total 98 9 124 321 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa terdapat 98 rumah dengan keberadaan jentik sesudah penggerakan jumantik lebih rendah daripada sebelum penggerakan jumantik, terdapat 9 rumah dengan keberadaan jentik sesudah penggerakan jumantik lebih besar daripada sebelum penggerakan jumantik, dan terdapat 124 rumah dengan keberadaan jumantik tetap baik sebelum maupun sesudah penggerakan jumantik. Uji statistik perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan jumantik dengan menggunakan uji Wicoxon dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji Statistik Perbandingan Keberadaan Jentik antara Sebelum dan Sesudah Penggerakan Jumantik Variabel Probabilitas Sesudah penggerakan jumantik – Sebelum penggerakan jumantik Bebas jentik – Tidak bebas jentik 0,000 Uji statistik Wilcoxon Test digunakan untuk mengetahui hasil perbandingan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik. Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk dua variabel atau nilai significancy 2-tailed 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan keberadaan jentik antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik dengan nilai p 0,000. Keberadaan jentik di tempat-tempat penampungan air di rumah warga dapat dinyatakan dalam Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ DBD. Rekapitulasi ABJ DBD di RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada minggu I, II, dan III dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut: Tabel 4.15 Rekapitulasi Angka Bebas Jentik ABJ RT 01 sampai RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada Pemeriksaan ke I, II, dan III No RT Pemeriksaan Jentik Ʃ Rumah ABJ Ʃ Rumah ABJ Ʃ Rumah ABJ + - + - + - 1 RT 01 25 8 24.24 13 20 60.61 4 29 87.88 2 RT 02 23 10 30.30 15 18 54.55 5 28 84.85 3 RT 03 16 17 51.52 10 23 69.70 3 30 90.91 4 RT 04 15 18 54.55 10 23 69.70 4 29 87.88 5 RT 05 5 28 84.85 3 30 90.91 1 32 96.97 6 RT 06 7 26 78.79 5 28 84.85 2 31 93.94 7 RT 07 22 11 33.33 15 18 54.55 5 28 84.85 Jumlah 113 118 51.08 71 160 69.26 24 207 89.61 Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa ABJ RT 01 sampai dengan RT 07 RW I Kelurahan Danyang pada pemeriksaan pertama sebesar 51,08, ABJ DBD pada pemeriksaan jentik kedua sebesar 69,26 meningkat 18,18 dari pemeriksaan pertama, dan ABJ DBD pada pemeriksaan ketiga sebesar 89,61 meningkat 20,35 dari pemeriksaan kedua. Dengan kata lain, ada peningkatan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ DBD antara sebelum dan sesudah penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggerakan Juru Pemantau Jentik jumantik dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue ABJ DBD di RW I Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. 61 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perbedaan Angka Bebas Jentik ABJ per RT antara Sebelum dan