3.10 Koefisien Determinasi Secara Simultan dan Parsial
3.10.1 Koefisien Determinasi secara Simultan R
2
Koefisien determinasi R square mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi
adalah di antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel- variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel terikat.
3.10.2 Koefisien Determinasi secara Parsial r
2
Koefisien determinasi secara parsial r
2
dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel partisipasi anggota
X
1
dan pelayanan kredit X
2
secara parsial terhadap variabel prestasi keberhasilan usaha koperasi Y. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output
SPSS 16.0 Statistical Package for Social Science ketika melakukan uji parsial, yaitu pada tabel coefficients. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai
correlations partial dalam tabel, kemudian diubah ke dalam bentuk persentase.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah KPRI Kopekoma yang terletak di Jl. Jend. Sarwo Edhi Wibowo Nomor 2 Magelang, terbentuknya KPRI
Kopekoma dirintis oleh para Pegawai Negeri Sipil PNS Kota Magelang dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Jumlah anggota KPRI Kopekoma
Kota Magelang tahun 2013 adalah 1395 anggota yang terdiri dari 847 laki-laki dan 548 perempuan. KPRI Kopekoma Kota Magelang memperoleh badan hukum
dengan NO. 493ABHPADKWK.11IX96 tanggal 30 September 1996. Seperti tujuan koperasi yang lain, koperasi KPRI juga berusaha untuk
mensejahterahkan anggota yaitu Pegawai Negeri Sipil PNS di Kota Magelang. Koperasi ini mempunyai 2 unit usaha utama, yaitu unit usaha simpan pinjam dan
pertokoan yang sampai sekarang berjalan dengan baik. a. Unit usaha simpan pinjam merupakan usaha yang paling strategis dan
memberikan pemasukan terbesar bagi KPRI Kopekoma Kota Magelang. b. Unit pertokoan sebagai salah satu usaha koerasi, pertokoan merupakan
pelayanan penyedia kebutuhan anggota. Namun sayang unit pertokoan kurang di manfaatkan oleh anggota karena letaknya kurang strategis dan barang-
barangnya yang kurang lengkap.
4.1.2 Analisis Deskriftif Persentase Variabel Penelitian