4.1.7.2 Koefisien Determinasi r
2
secara Parsial Pengaruh Partisipasi Anggota dan Pelayanan Kredit pada KPRI Kopekoma Kota Magelang.
Besarnya koefisien determinasi parsial masing-masing prediktor digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.20 Uji Koefisien Determinasi secara Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial Part
1 Constant
.721 1.469
.490 .625 Partisipasi anggota
.155 .036
.356 4.322 .000
.513 .415 .335
Pelayanan kredit .195
.034 .468
5.684 .000 .588
.514 .441 a. Dependent Variable: keberhasilan usaha
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial r
2
dari masing-masing-masing variabel tersebut. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa
koefisien korelasi parsial untuk variabel partisipasi anggota adalah 0,415. Sehingga r
2
untuk variabel ini sebesar 0,415
2
atau 0,172 yang berarti bahwa sumbangan efektif untuk variabel partisipasi anggota terhadap peningkatan
keberhasilan usaha sebesar 17,2. Sedangkan koefisien korelasi parsial untuk variabel pelayanan kredit sebesar 0,514, sehingga r
2
untuk variabel ini adalah
0,514
2
atau 0,264 yang berarti bahwa sumbangan efektif untuk variabel pelayanan kredit terhadap peningkatan keberhasilan usaha sebesar 26,4.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan kredit memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan keberhasilan usaha KPRI
Kopekoma Kota Magelang dibandingkan dengan variabel partisipasi anggota. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa selain variabel partisipasi anggota dan
pelayanan kredit, keberhasilan usaha KPRI Kopekoma Kota Magelang juga dipengaruhi oleh faktor yang lain di luar variabel yang diteliti.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai partisipasi anggota, pelayanan kredit, dan keberhasilan usaha koperasi diatas dapat diketahui sebagai
berikut:
4.2.1 Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan anggota dan usaha koperasi. Secara umum, partisipasi berarti meningkatkan peran serta orang-orang
yang mempunyai visi dan misi yang sama bagi mengembangkan organisasi maupun usaha koperasi. Menurut Anoraga dan Widiyanti 2003:111 partisipasi
anggota dapat diartikan sebagai ukuran dari kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. Jika
sebagian besar anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan hak secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota koperasi yang
bersangkutan sudah dikatakan baik. Secara umum menurut responden menyatakan partisipasi anggota diperoleh
skor sebesar 55,99 termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan