Volume usaha menunjukkan besarnya pelayanan koperasi kepada non anggota baik dalam bentuk transaksi pembelian maupun penjualan transaksi
penjualan barang dan jasa. Volume usaha dapat dijadikan indikator untuk menunjukkan fungsi
koperasi dan perannya membina ekonomi para anggota. Semakin besar volume usaha yang dicapai koperasi maka dapat diartikan bahwa fungsi dan
manfaat koperasi semakin dirasakan oleh anggotanya, dan sebaliknya semakin kecil volume usaha yang dicapai koperasi maka dapat diartikan
fungsi dan manfaat koperasi belum dirasakan oleh anggota. c. SHU Koperasi
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan, dan biaya
– biaya dari tahun buku yang bersangkutan Undang-Undang Koperasi Nomor 25 tahun
1992 pasal 34 ayat 1. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi dalam permodalan dan pemanfaatan
pelayanan.
2.3 Tinjauan tentang Partisipasi Anggota
2.3.1 Pengertian Partisipasi anggota
Partisipasi anggota merupakan hal yang vital dalam pembangunan koperasi. Dalam realita yang terjadi saat ini banyak koperasi dengan tingkat partisipasi
anggota yang rendah, namun beberapa di antaranya tetap dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya. Akan tetapi, tanpa partisipasi
anggota, kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisien dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi, akan lebih besar Ropke,
2003:39.
Mutis 2001:93 Partisipasi anggota merupakan unsur utama dalam memacu
kegiatan dan untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam koperasi. Koperasi sebagai business entitty dan social entity dibentuk oleh anggota-anggota
untuk mrnggapai manfaat tertentu melalui partisipasi. Maka dari itu, koperasi harus memiliki kegiatan-kegiatan tertentuuntuk menjabarkan bentuk-bentuk
partisipasi dan memacu manfaat bersama, ketika berbagai manfaat diperoleh melalui upaya-upaya bersama para anggota.
Dalam organisasi partisipasi ditandai dengan hubungan identitas yang dapat diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh koperasi sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Menurut Ropke 2003:52 pembahasan partisipasi anggota dijelaskan dalam tiga aspek sebagai berikut:
a. Anggota berpartisipasi dalam memberikan kontribusi atau menggerakan sumber-sumber dayanya.
b. Anggota berpartisipasi
dalam pengambilan
keputusan perencanaan,
implementasipelaksanaan dan evaluasi. c. Anggota berpartisipasiberbagi keuntungan.
Keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya. Seorang anggota akan mau berpatisipasi, bila yang
bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaatnya terhadap dirinya, dan cara organisasi itu dalam mencapai tujuan.
Dari beberapa definisi diatas partisipasi anggota merupakan unsur yang terdapat pada koperasi dan sebagai pengikat pemersatu di dalam koperasi. Dengan
partisipasi anggota maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana kinerja koperasi tersebut tercapai. Koperasi juga diharapkan menanamkan dasar-dasar distribusi
pemanfaatan dari hasil atau pelayanan-pelayanan yang bersifat ekonomis dan sosial untuk mempertahankan semangat kebersatuan anggota-anggota dan
kesetiaan mereka kepada semangat koperasi.
2.3.2 Faktor-Faktor Positif dan Negatif Partisipasi Anggota