52 yang terpilih menjadi responden, untuk mengetahui faktor risiko kekambuhan TB
paru.
3.9.2 Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data dari hasil laporan BKPM mengenai identitas riwayat kesehatan pasien.
3.9.3 Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur kepadatan hunian dengan alat ukur roll meter.
3.10 TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3.10.1 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
3.10.1.1 Editing
Memeriksa data yang telah dikumpulkan dari responden berupa daftar pertanyaan, kemudian memeriksa data dengan menjumlah dan melakukan korelasi
Budiarto, 2001:29.
3.10.1.2 Coding
Cara memberi tanda atau kode tertentu pada data yang tercatat dari kuesioner dibuat dalam kode setelah dilakukan pengolahan data dan penyajian
dalam bentuk tabel Budiarto, 2001:30.
3.10.1.3 Tabulasi
Tabulasi penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis Budiarto, 2001:30.
53
3.10.2 Analisis Data 3.10.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan tiap-tiap variabel yaitu variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, status gizi, kepadatan penghuni,
status sosial-ekonomi, kebiasaan merokok, sumber penular, pengetahuan penderita, sikap penderita, keteraturan minum obat,dan dukungan keluarga, yang
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memberikan gambaran umum hasil penelitian tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan kekambuhan TB
paru di BKPM Semarang.
3.10.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Soekidjo,2005:102.
1. Analisis Chi Square Analisis dalam penelitian ini menggunakan chi square yang digunakan
pada data berskala nominal dan ordinal untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel bebas dan variabel terikat. Penghitungan Confidence Interval
CI digunakan taraf kepercayaan 95 Sugiyono, 2007:352. 2. Perhitungan Odds Ratio
Untuk mengetahui besar faktor risiko digunakan analisis OR dengan menggunakan tabel 2x2 sebagai berikut:
54 Kasus
Kontrol Faktor
Ya A
C a+b
Resiko Tidak
B D
c+d Jumlah
a+c a+b
a+b+c+d
Susunan hasil pengamatan dalam tabel 2x2 dilakukan sebagai berikut : Sel a : kasus yang mengalami pajanan
Sel b : kontrol yang mengalami pajanan Sel c : kasus yang tidak mengalami pajanan
Sel d : kontrol yang tidak mengalami pajanan Rumus menghitung OR :
OR = odds pada kelompok kasus : odds pada kelompok kontrol
=
=
∶ ∶
=
=
Interpretasi nilai OR dan 95 Cl 1. OR 1 berarti variabel diduga merupakan faktor risiko untuk timbulnya
penyakit tertentu. 2. OR 1 berarti variabel yang diduga merupakan faktor protektif, dengan
kata lain faktor yang diteliti tersebut mengurangi kejadian penyakit.
55 3. OR = 1 berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tersebut tidak
ada pengaruhnya untuk terjadi efek, atau dengan kata lain bersifat netral. Dasar pengambilan keputusan yang dipakai adalah berdasarkan
probabilitas. Jika probabilitas 0,05, maka Ho tersebut ditolak. Ini berarti kedua variabel “Ada Hubungan”. Akan tetapi jika Ho diterima, yaitu probabilitas 0,05,
ini berarti kedua variabel “Tidak Ada Hubungan”. Sudigdo, 2002:102.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Karakteristik Responden