12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis paru ialah suatu infeksi kronik jaringan paru, yang disebabkan Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit tuberkulosis merupakan
penyakit infeksi yang dapat menyerang berbagai organ atau jaringan tubuh Herdin, dkk, 2009:46.
2.1.2 Penyebab Penyakit Tuberkulosis
Tuberkulosis TB
disebabkan oleh
mikroorganisme kompleks
Mycobacterium tuberculosis. Kompleks ini mencakup M.tuberculosis, yaitu agen penyebab penyakit mikobakterial yang paling penting dan paling sering
ditemukan pada manusia. M.tuberculosis adalah bakterium yang bersifat netral dengan pewarnaan gram tetapi yang segera setelah pewarnaan bersifat tahan asam
yaitu kuman ini tidak berubah warna dengan alkohol asam karena dinding selnya banyak mengandung asam mikolik dan lemak lainnya Fauci, dkk, 2007:693-694.
2.1.3 Kekambuhan Tuberkulosis
Penderita kambuh relaps adalah pasien TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap,
didiagnosis kembali dengan BTA positif apusan atau kultur Depkes RI, 2009.Kasus kambuh merupakan kejadian yang cukup sering terjadi pada
penderita TB paru, padahal tujuan dari pengobatan TB paru adalah untuk mencegah terjadinya kambuh. Perhatian utama pada pasien yang mengalami
13 kekambuhan TB paru adalah kemungkinan resistensi obat anti tuberkulosis. Hal
tersebut dikuatkan oleh hasil penelitian Robert 2004 yang menyatakan bahwa kambuhnya TB setelah pengobatan dapat disebabkan oleh kekambuhan infeksi
dengan strain yang sama. Infeksi dengan strain yang sama didefinisikan bahwa penderita sudah mengalami resistensi terhadap obat anti tuberkulosis atau yang
dikenal dengan kasus MDR Erlina, 2010. Bahaya resistensi obat bila terjadi MDR, penyakit tersebut dapat kembali dengan lebih kuat, lebih sulit diobati dan
pengobatannya sangat mahal, keberhasilannya rendah Hadiarto, 1999 dalam Triman, 2002.
Penyakit tuberkulosis membutuhkan pengobatan yang panjang. Dengan kedisiplinan pengobatan, sebenarnya penyakit ini dapat dikalahkan. Namun,
kadang meskipun dengan pengobatan, infeksi ulang kambuh TB paru dapat menjadi masalah. Penderita TB paru yang tidak disiplin dalam aturan minum obat
mungkin merasa sudah lebih baik dan berpikir bahwa penyakitnya telah berhasil diobati Ady, 2012.
Berdasarkan data WHO pada tahun 2007 Indonesia masih menempati urutan nomor tiga dunia setelah China untuk jumlah kasus TB paru. Laporan
WHO tahun 2010 menyatakan bahwa terdapat 294.731 kasus baru tuberkulosis pada tahun 2009, dimana sebanyak 169.213 kasus Basil Tahan Asam BTA
positif, 108.616 kasus BTA negatif, 11.215 kasus TB ekstra paru, 3.709 kasus kambuh, dan 1.978 kasus pengobatan ulang di luar kasus kambuh PPTI, 2010.
14
2.1.4 Faktor Faktor yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Kekambuhan TB Paru