Adopsi atau Rekomendasi Kebijakan Implementasi atau Pelaksanaan Kebijakan

itu, harga barang privat dapat ditentukan dengan mudah oleh mekanisme pasar antara produsen dan konsumen. Barang Toll publik merupakan barang yang dikonsumsi oleh banyak orang secara bersama dan produsennya bisa melakukan pencegahan terhadap pihak lain untuk mengkonsumsinya. Sedangkan barang terbuka untuk umum yaitu barang yang digunakan oleh perseorangan tapi pencegahan tidak mungkin dilakukan oleh penyelenggaranya. Menurut Indiahono dalam Sulistio 2009:59, masalah publik harus diatasi dengan melakukan beberapa langkah, yaitu: a. Pencarian masalah, yaitu suatu tahap mengenali akar masalah. Dikarenakan masalah publik melibatkan banyak pihak, maka pemerintah perlu menilik secara serius apa sebenarnya persamasalahannya b. Pendefinisian masalah, yaitu merangkum permasalahan yang dikemukakan oleh berbagai pihak menjadi satu permasalahan formal. c. Spesifikasi masalah. Setelah merangkum seluruh permasalahan, langkah selanjutnya yaitu mempertimbangkan masalah mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan memperhatikan karakteristik masalah dan sumber daya yang dimiliki. d. Agenda pemerintah. Setelah ditetapkan masalah mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, barulah ditetapkan menjadi agenda pemerintah dan segera dibentuk kebijakan yang nantinya akan menyelesaikan masalah publik. Sulistio 2009:8 Masalah publik public problem adalah kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan manusia yang tidak dapat dipenuhi atau diatasi secara pribadi serta mempunyai akibat yang luas baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat umum. Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwasanya masalah kebijakan policy problem merupakan sebuah masalah yang berawal dari masalah publik. Masalah publik akan menjadi masalah kebijakan bila masalah itu dapat membangkitkan orang banyak untuk melakukan tindakan terhadap masalah itu.

E. Tinjauan Kebijakan Penenggelaman Kapal

Berdasarkan dasar hukum perikanan, tindakan penenggelaman kapal berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat 1 dan ayat 4 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan yang berbunyi: 1. Kapal pengawas perikanan berfungsi melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum dibidang perikanan dalam wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia. 2. Kapal pengawas perikanan sebagaimana dimaksud pada Ayat 1, dapat dilengkapi dengan senjata api. 3. Kapal pengawas perikanan dapat menghentikan, memeriksa, membawa dan menahan kapal yang diduga atau patut diduga melakukan pelanggaran di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia ke pelabuhan terdekat untuk pemrosesan lebih lanjut.