Teori Dual Economy Teori-Teori Konvensional dalam Ekonomi Politik Internasional

Wallerstain memiliki pandangan sedikit lunak mengenai hal ini, karena menurut keyakinannya pembagian kerja tersebut tidak bersifat statis, sepanjang ada kemauan untuk berubah dari negara-negara Dunia Ketiga.

c. Teori Stabilitas Hegemonis

Ahli politik Gramsci dalam Bakry 2015:58 mengembangkan makna awal yang merujuk pada dominasi suatu kelas sosial terhdap kelas sosial lain dalam masyarakat melalui hegemoni budaya. Hegemoni merupakan suatu bentuk kekaisaran yang mengendalikan negara-negara bawahannya dengan kekuasaan persepsi bahwa ia dapat memaksakan tujuan politiknya dan bukannya dengan kekuatan tindakan fisik langsung untuk memaksakan tujuan politiknya. Mencangkup hubungan internasional, teori stabilitas hegemonis menunjukkan bahwa sistem internasional akan tetap stabil apabila hanya ada satu negara saja yang memegang kekuasaan dominan di dunia. Negara tersebut lazim disebut sebagai negara hegemon. Dengan demikian jatuhnya negara hegemon tersebut, atau ketiadaan negara hegemon, akan mengganggu stabilitas internasional. Ketika sebuah negara menjalankan kepemimpinannya, baik melalui diplomasi, pemaksaan coercion, maupun persuasi, maka sebenarnya negara itu sedang melaksanakan kekuasaan dominannya yaitu kemampuan suatu negara-negara secara sendirian mendominasi aturan-aturan dan pengaturan dalam hubungan- hubungan ekonomi dan politik internasional.

4. Perspektif Alternatif dalam Ekonomi Politik Internasional

Selain teori-teori di atas, Bakry 2015:252 mengatakan bahwasanya ada beberapa perspektif alternative dalam ekonomi politik internasional, diantaranya: a. Perspektif pilihan rasional rational choice Penganut perspektif rational choice unit analisis EPI adalah individu. Sebab itu untuk memahami bagaimana negara, pasar dan kelas bertindak behave sebaiknya dipahami terlebih dahulu bagaimana individu-individu bertindak. Pendekatan rational choice pada hakikatnya adalah suatu aplikasi dari metodologi ilmu ekonomi untuk menganalisis masalah-masalah politik dan kemasyarakatan. Lingkungan Ilmu Politik menyatakan bahwasannya pendekatan ini disebut rational choice theory. Sedangkan Deliarnov 2006:7, dalam disiplin ilmu ekonomi dikenal dengan public choice analysis pilihan publik yang dapat digunakan untuk mempelajari perilaku para aktor politik maupun sebagai petunjuk bagi pengambilan keputusan dalam penentuan pilihan kebijakan publik yang paling efektif. Menurut Balaam dan Veseth dalam Bakry 2015:256, perspektif rational atau public choice ini dibangun berdasarkan ide-ide siapa aktornya, apa kepentingannya dan apa lingkungan institusionalnya. Deliarnov 2006:7 menambahkan, teori pilihan rasional mencangkup apa tujuannya dan apa implikasinya terhadap ekonomi politik. b. Perspektif hijau green critique Perspektif hijau green perspective berusaha menjadikan alam nature sebagai aktor analisis atau sebagai hirauan utama dengan kata lain perspektif hijau merekomendasikan kepentingan alam interest of nature terakomodasi dalam berbagai kebijakan ekonomi politik negara. Oleh para ahli ekonomi