Kondisi iklim di Sekincau Kabupaten Lampung Barat

48 menurun, daya sangga tanah terhadap air menurun, aktivitas mikroorganisme tanah terhambat dan ketersediaan unsur hara yang mudah tersedia seperti N, P, K dan S hasil pelapukan bahan organik menjadi menurun. Pada Tabel 20 ketersediaan nitrogen tanah di lokasi penelitian di Sekincau rata-rata 0.28, Abung Barat 0.19, Margatiga 0.22 dan Natar 0.14. Nitrogen N merupakan unsur hara makro yang penting bagi pertumbuhan tanaman dan umumnya sebagian besar tanaman menyerap unsur N dari tanah dalam bentuk NH 4 + dan NO 3 - Mengel dan Kirkby 1978. Keberadaan N di dalam tanah bersifat mobil yaitu mudah hilang karena menguap ke udara, tercuci maupun terangkut bersama erosi. Ketersediaan N tanah sangat tergantung dari bahan organik tanah sebagai sumber utamanya. Tabel 20 Kadar bahan organik di empat lokasi penelitian No Lokasi Kebun C Kriteria N Kriteria CN Kriteria 1 Sekincau 1 3.88 tinggi 0.41 sedang 8.80 rendah 2 2.51 sedang 0.31 sedang 8.10 rendah 3 1.79 rendah 0.22 sedang 8.10 rendah 4 2.42 rendah 0.29 rendah

8.25 rendah

5 1.52 rendah 0.19 rendah 8.00 rendah Rata-rata

2.43 sedang

0.28 sedang

8.25 rendah

2 Abung Barat 1 2.42 sedang 0.20 rendah 12.10 sedang 2 1.74 rendah 0.23 sedang 7.60 rendah 3 1.52 rendah 0.20 rendah 7.60 rendah 4 1.66 rendah 0.18 rendah 8.60 rendah 5 1.00 rendah

0.14 rendah

7.10 rendah Rata-rata 1.67 rendah 0.19 rendah 8.60 rendah 3 Marga Tiga 1 2.10 sedang 0.28 sedang 7.50 rendah 2 1.56 rendah

0.22 sedang

7.10 rendah 3 1.28 rendah 0.19 rendah 6.70 rendah 4 1.50 rendah 0.21 rendah

6.83 rendah

5 1.08 rendah 0.18 rendah 6.00 rendah Rata-rata

1.51 rendah

0.22 sedang

6.83 rendah

4 Natar 1 1.19 rendah 0.15 rendah 7.90 rendah 2 1.18 rendah 0.15 rendah 7.90 rendah 3 0.97 sangat rendah 0.14 rendah 6.90 rendah 4 0.84 sangat rendah 0.12 rendah 7.00 rendah 5 1.04 rendah 0.14 rendah 7.42 rendah Rata-rata

1.05 rendah

0.14 rendah

7.43 rendah

4. P-Tersedia

Unsur hara P umumnya diserap dari tanah dalam bentuk H 2 PO 4 2- . Fosfor merupakan hara makro yang penting bagi tanaman setelah unsur hara nitrogen. Ketersediaan unsur hara P yang tinggi akan menguntungkan bagi tanaman lada hitam Santos et al. 2012. Tanah dengan ketersediaan P yang tinggi tergolong sebagai tanah subur. Jumlah P tersedia dalam tanah ditentukan oleh besarnya P dalam komplek jerapan P-total yang mekanisme ketersediaannya diatur oleh pH dan jumlah bahan organik tanah. Pada Tabel 21 hasil analisis dengan pengekstrak Bray I, kadar P tersedia di semua lokasi titik sampel penelitian tergolong sangat rendah 4.3 . ppm. Umumnya di bawah 4.3 ppm. Rendahnya ketersediaan fosfor tersebut dimungkinkan karena rata-rata pH di daerah penelitian tergolong masam. Pengelolaan tanah yang baik seperti pengaturan pH dan penambahan bahan 49 organik untuk meningkatkan ketersediaan fosfor masih sangat dimungkinkan sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi. Tabel 21 Kadar fosfor di lokasi penelitian No Lokasi Kebun P ppm Kriteria 1 Sekincau 1 1.98 sangat rendah 2 1.92 sangat rendah 3 1.59 sangat rendah 4 1.42 sangat rendah 5 1.92 sangat rendah Rata-rata 1.73 sangat rendah 2 Abung Barat 1 3.72 sangat rendah 2 2.02 sangat rendah 3 1.71 sangat rendah 4 1.88 sangat rendah 5 2.30 sangat rendah Rata-rata 2.32 sangat rendah 3 Marga Tiga 1 2.18 sangat rendah 2 1.68 sangat rendah 3 0.93 sangat rendah 4 1.44 sangat rendah 5 0.93 sangat rendah Rata-rata

1.43 sangat rendah

4 Natar 1 3.36 sangat rendah 2 2.54 sangat rendah 3 2.37 sangat rendah 4 2.72 sangat rendah 5 2.55 sangat rendah Rata-rata

2.70 sangat rendah

5. K-tersedia

Kalium merupakan unsur hara makro yang penting bagi pertumbuhan tanaman selain N dan P. umumnya unsur hara K diserap tanaman dari tanah dalam bentuk ion K + . Kalium berperan sebagai unsur hara penyeimbang terhadap pengaruh unsur hara N dan P yang kurang menguntungkan. Ketersediaan unsur hara K dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman dalam jumlah yang banyak akan memberikan keuntungan bagi tanaman sehingga meningkatkan pertumbuhannya. Tanah dengan K tinggi akan cenderung subur. Pada pertumbuhan tanaman yang optimum, kandungan K di dalam tanaman berkisar antara 2 sampai 3 bobot kering Havlin et al. 2005. K terlibat dalam banyak proses biokimia dan fisiologi yang sangat vital bagi pertumbuhan dan hasil tanaman, serta ketahanan terhadap cekaman Marschner 1996. Hara K-total dalam tanah dapat terikat pada mineral liat yaitu komplek koloid tanah atau humus dan dalam larutan tanah bentuk ion K -1 Foth 1990. Namun K dalam larutan tanah peka terhadap pencucian, sehingga K tersedia