Kondisi iklim di Margatiga Kabupaten Lampung Timur

49 organik untuk meningkatkan ketersediaan fosfor masih sangat dimungkinkan sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi. Tabel 21 Kadar fosfor di lokasi penelitian No Lokasi Kebun P ppm Kriteria 1 Sekincau 1 1.98 sangat rendah 2 1.92 sangat rendah 3 1.59 sangat rendah 4 1.42 sangat rendah 5 1.92 sangat rendah Rata-rata 1.73 sangat rendah 2 Abung Barat 1 3.72 sangat rendah 2 2.02 sangat rendah 3 1.71 sangat rendah 4 1.88 sangat rendah 5 2.30 sangat rendah Rata-rata 2.32 sangat rendah 3 Marga Tiga 1 2.18 sangat rendah 2 1.68 sangat rendah 3 0.93 sangat rendah 4 1.44 sangat rendah 5 0.93 sangat rendah Rata-rata

1.43 sangat rendah

4 Natar 1 3.36 sangat rendah 2 2.54 sangat rendah 3 2.37 sangat rendah 4 2.72 sangat rendah 5 2.55 sangat rendah Rata-rata

2.70 sangat rendah

5. K-tersedia

Kalium merupakan unsur hara makro yang penting bagi pertumbuhan tanaman selain N dan P. umumnya unsur hara K diserap tanaman dari tanah dalam bentuk ion K + . Kalium berperan sebagai unsur hara penyeimbang terhadap pengaruh unsur hara N dan P yang kurang menguntungkan. Ketersediaan unsur hara K dalam tanah yang dapat diserap oleh tanaman dalam jumlah yang banyak akan memberikan keuntungan bagi tanaman sehingga meningkatkan pertumbuhannya. Tanah dengan K tinggi akan cenderung subur. Pada pertumbuhan tanaman yang optimum, kandungan K di dalam tanaman berkisar antara 2 sampai 3 bobot kering Havlin et al. 2005. K terlibat dalam banyak proses biokimia dan fisiologi yang sangat vital bagi pertumbuhan dan hasil tanaman, serta ketahanan terhadap cekaman Marschner 1996. Hara K-total dalam tanah dapat terikat pada mineral liat yaitu komplek koloid tanah atau humus dan dalam larutan tanah bentuk ion K -1 Foth 1990. Namun K dalam larutan tanah peka terhadap pencucian, sehingga K tersedia 50 terutama dicerminkan oleh K yang dapat dipertukarkan K-dd yang terikat pada komplek koloid tanah. Berdasarkan hasil analisis sifat kimia tanah Tabel 22 dapat diketahui bahwa kandungan K-tersedia di lokasi penelitian tergolong rendah kecuali di Sekincau yang tergolong sedang. Koloid tanah merupakan bagian dari fraksi tanah yang penting dan aktif melakukan pertukaran ion yang terdapat dalam kompleks jerapan dengan kation-kation dalam larutan tanah. Kemampuan koloid menyangga kation-kation dapat diketahui dari nilai kapasitas tukar kation dan persentase kejenuhan basa KB. Pengaruh pH terhadap ketersediaan K bersifat tidak langsung. Tanah masam menyebabkan K cenderung akan berada di dalam larutan tanah sehingga mudah tersedia bagi tanaman. Sebaliknya jika pH tanah tersebut ditingkatkan dengan pengapuran, K akan terjerap oleh tanah lebih kuat Munawar 2011. Pada tanah dengan KTK tinggi, sebagian besar K tersedia bagi tanaman dalam bentuk K dapat ditukar K-dd sehingga menjamin pasokan K lebih efektif dibandingkan dengan tanah-tanah dengan KTK rendah. Pada tanah dengan KTK rendah konsentrasi K larut lebih besar, sehingga akan mudah mengalami kehilangan K akibat pencucian. Tabel 22 Kadar kalium di lokasi penelitian No Lokasi Kebun K cmolkg Kriteria 1 Sekincau 1 1.12 sangat tinggi 2 0.21 rendah 3 0.19 rendah 4 0.42 rendah 5 0.20 rendah Rata-rata

0.43 sedang

2 Abung Barat 1 0.23 rendah 2 0.17 rendah 3 0.19 rendah 4 0.11 rendah 5 0.16 rendah Rata-rata

0.18 rendah

3 Marga Tiga 1 0.76 tinggi 2 0.23 rendah 3 0.89 tinggi 4 0.15 rendah 5 0.52 rendah Rata-rata

0.51 sedang

4 Natar 1 0.91 tinggi 2 0.21 rendah 3 0.20 rendah 4 0.19 rendah 4 0.39 rendah Rata-rata

0.38 rendah