yang optimum dapat dicapai, dan c fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau berdasarkan data yang tersedia.
Adapun kekurangan LP adalah apabila alat Bantu komputer tidak tersedia, maka LP dengan menggunakan banyak variabel akan menyulitkan
dalam analisisnya dan bahkan mungkin tidak dapat dikerjakan secara manual. Untuk variabel yang jumlahnya sedikit maka LP dapat dikerjakan
secara manual dengan bantuan metode simpleks. Selain itu pula dalam LP mengasumsikan bahwa semua parameter model diketahui dengan pasti
asumsi deterministik. Padahal sebelumnya dalam kehidupan nyata, jarang diketahui kepastian yang sesungguhnya. Tehnik LP mengkompensasikan
kekurangan ini dengan memberikan analisis pasca-optimum dan analisis parametrik yang sistematis yang memungkinkan pengambilan keputusan
untuk menguji sensitivitas pemecahan optimum yang startegis terhadap perubahan berbagai parameter dari model tersebut.
3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
Persaingan global yang terjadi sekarang ini menuntut setiap perusahaan yang turut bersaing harus mempunyai keunggulan dari perusahaan lain dalam
menghasilkan produknya. Berdasarkan keunggulan tersebut diharapkan perusahaan mampu memenuhi kepuasan konsumen yang merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan suatu perusahaan. Salah satu keunggulan tersebut adalah kelancaran dalam pengadaan faktor-faktor produksi seperti bahan baku yang sangat
berpengaruh terhadap kelancaran proses pengolahan suatu produk. Oleh sebab itu perlu adanya sistem pengadaan bahan baku yang efektif
yang dapat menjamin kelancaran suplai bahan baku sehingga menjamin kelancaran
proses produksi. Selain itu juga agar perusahaan dapat berproduksi secara efesien maka perusahaan harus dapat memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya yang ada
seoptimal mungkin, sehingga mampu menghasilkan produk dengan kuantitas dan kualitas yang diharapkan konsumen dan dapat mencapai tujuan penjualan yang
menguntungkan bagi perusahaan. PT Cacao Wangi Murni merupakan salah satu industri pengolahan kakao.
Biji kakao merupakan bahan baku utama didalam proses produksinya untuk menghasilkan cocoa butter dan cocoa powder. Namun, dalam memperoleh bahan
baku tersebut perusahaan harus bersaing dengan para eksportir yang lebih tertarik untuk menjual biji kakao ke luar negeri dari pada menjualnya ke industri
pengolahan kakao lokal. Hal tersebut dapat didukung apabila nilai tukar rupiah melemah yang dapat menyebabkan harga dolar naik. Selain itu pula kendala yang
dihadapi adalah pengenaan PPN sebesar 10 persen untuk pembelian biji kakao. Kendala tersebut menuntut adanya alokasi sumberdaya yang cermat dan seefesien
mungkin sehingga diperoleh tingkat kombinasi produksi yang optimal. Untuk memecahkan maslah di atas, maka digunakan program linear sebagai alat
analisisnya. Dari model ini akan dihasilkan analisis primal, analisis dual dan analisis sensitivitas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dipelajari bagaimana
optimalisasi produksi cocoa butter dan cocoa poder pada PT. Cacao Wangi Murni.
Gambar 3. Tahapan Analisis Optimalisasi Produksi Cocoa Butter dan Cocoa Powder Pada PT Cacao Wangi Murni.
Identifikasi Kondisi Optimalisasi Produksi
Tujuan Perusahaan Memaksimumkan
Kendala
Analisis Optimalisasi Produksi
Perencanaan Produksi Optimal Dengan Linear
Programming Kondsi Aktual Yang Dilakukan
Perusahaan Dalam Produksi
Perumusan Strategi Alternatif perusahaan Dalam Perencanaan Produksi Optimal
Pengadaan Bahan baku
PPN 10 Persen
Analisis Primal
Analisis Dual Analisis
Sensitivitas
IV. METODE PENELITIAN