Dari Sorage Tank massa cocoa tersebut disedot ke Tank Press dan untuk selanjutnya massa cocoa tersebut siap di press pada mesin Press. Massa cocoa
tersebut dipress dan hasil output pada mesin press tersebut ada dua macam yaitu Cocoa Butter dan Cocoa Cake
. Adapun Cocoa cake yang dihasilkan berbentuk lempengan-lempengan bulat yang selanjutnya digiling pada mesin pemecah cake
yang dinamakan mesin Cake Breaker. Pada mesin Cake Breaker, tersebut dipecah menjadi bentuk Chips.
Selanjutnya Chips tadi digiling lagi di cocoa cake mesin Pulverizer Plant hingga menjadi Cocoa Powder. Cocoa Powder tersebut ada yang langsung dipacking dan
untuk selanjutnya siap untuk dipasarkan. Namun jika konsumen ada yang menginginkan atau meminta aroma powder lebih harum, maka powder tersebut
ditambah dengan dengan essence atau vanily di mesin mixer. Massa cocoa yang dipress dan menghasilkan cocoa butter untuk
selanjutnya mengalami proses lanjutan berupa penyaringan cocoa butter. Adapun cocoa butter
disaring dengan tujuan agar mendapatkan hasil cocoa butter yang jernih. Selanjutnya cocoa butter yang telah disaring dimasukkan ke Tank Butter
bersih. Untuk selanjutnya cocoa butter tersebut ditransfer lewat mesin tempering. Pada mesin tempering cocoa butter didinginkan pada suhu temperatur tertentu
sehingga hasil cocoa butter sesuai dengan ya ng dinginkan dan tidak menjadi Fat Bloom
. Dari mesin tempering cocoa butter selanjutnya siap untuk di packing.
5.5. Kegiatan Pengadaan Bahan Baku Dan Pemasaran.
Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi Cocoa Butter dan Cocoa Powder
berupa biji kakao. Biji kakao yang akan digunakan oleh perusahaan
diperoleh dari pemasok di dalam negeri diantaranya adalah makasar, lampung, medan dan Surabaya. Adapun sistem pembeliannya berdasarkan kontrak jangka
pendek. Hal tersebut dilakukan mengingat harga biji kakao sering berubah-ubah. Karena harga biji kakao yang sering berubah-ubah tersebut perusahaan berusaha
menjalin kerjasama yang baik dengan para pemasok agar para pemasok tetap melakukan pengiriman biji kakao pada perusahaan meskipun ada beberapa
pemasok yang lebih tertarik untuk mengekspor biji kakao mengingat harga jual yang lebih tinggi jika di eksport.
Kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan oleh PT Cacao Wangi Murni berorientasi pada tujuan eksport sebanyak 98 persen sedangkan lokal hanya
berkisar sekitar dua persen. Adapun negara-negara tujuan ekspornya antara lain Amerika, Belanda, Eropa, dan Perancis. Untuk itu perusahaan sangat
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan yang dinginkan oleh konsumen. Sehingga konsumen akan merasa puas dan untuk selanjutnya loyal
terhadap perusahaan. Untuk melakukan pemasaran produknya perusahaan tidak melakukan kontrak jangka panjang, melainkan dengan kontrak jangka pendek. Hal
tersebut dilakukan mengingat harga produk berupa Cocoa Butter dan Cocoa Powder
sering mengalami perubahan fluktuatif tergantung dengan harga di pasar internasional. Adapun sistem pembayaran yang diterapkan adalah cash satu bulan
untuk trading sedangkan untuk buyer di luar negeri yaitu dengan Letter of Credit LC dan Telex Transfer TT.
Tabel 6 menunjukkan konsumen pembeli hasil produksi beserta lokasi pembeli tersebut.
Tabel 6. Daftar Nama dan Lokasi Pembeli Produk Pada PT. Cacao Wangi Murni Tahun 2004.
No Nama Lokasi
1 ED F Man Company
USA, Eropa 2
Theobromo BV Company USA, Eropa
3 Unicom BV Company
USA, Eropa 4
Dinex Company Eropa Timur
5 All Trade Company
Eropa 6
Behn Meyer Company Eropa
Sumber : PT Cacao Wangi Murni, Juni 2004.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Perumusan Model Program Linear 6.1.1. Perumusan Fungsi Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi tingkat produksi PT Cacao Wangi Murni dalam menghasilkan cocoa butter dan cocoa powder yang
dapat memberikan keuntungan yang maksimum bagi perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi pada periode January-
Desember Tahun 2004.
Koefesien fungsi tujuan merupakan keuntungan dari penjualan setiap produk berupa cocoa butter dan cocoa powder yang dihasilkan oleh
perusahaan. Nilai keuntungan tersebut diperoleh dari hasil selisih antara harga jual dengan biaya produksi dari setiap jenis cocoa yang dihasilkan.
Biaya produksi disini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya kemasan, biaya listrik dan air, serta biaya pemasaran
selama periode tahun 2004.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak perusahaan harga jual dan biaya produksi untuk masing-masing cocoa butter dan cocoa powder adalah sama selama
periode tahun 2004. Adapun perhitungan mengenai harga jual, bia ya produksi dan keuntungan tiap jenis produk baik cocoa butter dan cocoa powder dapat dilihat
pada Tabel 6. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan fungsi tujuan untuk
memaksimumkan keuntungan adalah sebagai berikut : MemaksimumkanZ=14.616.796,47XB + 778.382,04XP