HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR KESEHATAN MENTAL MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMUKEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(1)

i

HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA

MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR

KESEHATAN MENTAL

MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU

KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Oleh:

AULYA RAHMANINA SURAYA

NIM. 07060008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(2)

ii

HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA

MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR

KESEHATAN MENTAL MAHASISWA PROGRAM

STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

AULYA RAHMANINA SURAYA

NIM. 07060008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(3)

(4)

(5)

v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Aulya Rahmanina Suraya

NIM : 07060008

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman dengan Skor Kesehatan Mental Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 25 April 2011 Yang Membuat Pernyataan,

Aulya Rahmanina Suraya


(6)

vi


(7)

vii

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT tiada henti terucapkan atas segala rahmat dan kuasaNya yang telah membantuku selama proses panjang nan berliku ini. Sungguh untuk sampai pada titik ini tidaklah mudah, begitu rumit, menggugah emosi dan entah berapa banyak airmata telah kuteteskan, tapi karena kesulitan itulah yang justru memberikan banyak makna dan menjadikan detik ini terasa begitu indah. Seperti layaknya pelangi, dibalik warna-warna indah nan mengagumkan justru warna-warna kelam yang menjadikannya ada. Segala proses kian menakjubkan ini atas kuasaMu Ya Allah, tiada daya upayaku tanpa diriMu. Kepada Muhammad SAW, Rasulku panutanku, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepadamu, terima kasih atas jalan terang yang telah engkau tunjukkan kepadaku.

Hasil karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada:

 Kedua orangtuaku, papah tersayang, semangatnya yang selalu mampu mendongkrak semangatku, akan selalu kuingat kalimat favoritnya, man jadda wa jadda, terima kasih karena telah menularkan tekad dan keberanian itu kepadaku. Believing doesn‟t always have to be seeing, although you are not here anymore but i know you are here with me. Arigato Gozaimashita. Mamah terkasih, limpahan doanya yang terus dan selalu menyertai setiap langkahku, hal yang menjadi prioritas harapannya adalah semoga Allah berkehendak membukakan rahmatNya untukku. Akan selalu kuingat bahasa cintanya padaku, tidak ada syair yang lebih indah selain itu, tersirat diwajahnya yang cantik bahwa dia amat mengerti dengan hatinya yang luas. Untukmu wahai bunda, aku selesaikan tugas ini. Untukmu bunda, buah hasil dari nasihatmu yang tiada batasnya kepada putri tunggalmu yang terkasih ini. Thank you for your faith in me, even when mine failed, it is always the one that keeps me going. Arigato Gozaimashita.

Seluruh keluarga besarku, sungguh teramat besar, till i never feel so lonely though i destined without siblings

Sahabat2ku (u know what u are), when i am down when troubles come thank u 4 the ears, the shoulder, support 4 me, thank u for everything, u give me soul to the word friendship. Let‟s get our „dreamhigh‟. Ganbatte^^

 Semua anak2 PSIK 2007 A, we are fantastic, with u all i am happy n make me know what is the togetherness. Juga PSIK B, two in one is better.

 Segala dan semua yang telah turut andil dalam proses penyelesaian skripsi ini, i can‟t thank u all enough.

With love, A.R nina S.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman dengan Skor Kesehatan Mental Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ririn Harini, S.Kep., Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih telah memberikan izin kepada kami untuk melalukan penelitian ini yang bertempat di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih juga atas masukan, dorongan semangat dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga dedikasinya terhadap ilmu keperawatan.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom selaku penguji I sekaligus dosen wali Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2007 kelas A yang tersayang, terima kasih atas waktu yang telah diluangkan demi mendengar keluh kesah kami selama ini, terima kasih juga atas segala ilmu yang telah diberikan.

4. DR.H.M.Agus Krisno Budiyanto, M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini dan seluruh ilmu yang telah diberikan dan juga dukungan serta kesabaran terhadap kami. Terima kasih.


(9)

ix

5. Edi Purwanto, S.Kep.,Ns selaku pembimbing II, terima kasih atas segala waktu yang sudah diluangkan, bimbingan serta saran untuk membantu kami dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Rohmah Susanto, S.Kep.,Ns selaku penguji II, terima kasih atas semua bimbingan serta saran yang telah diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini.

7. Sri Sunaringsih Ika Wardojo, S.KM, terima kasih atas segala bantuan pengajaran statistiknya, maaf bila saya selalu merepotkan dan mencuri waktu disela-sela saat istirahat ibu, sekali lagi terima kasih bu Ika.

8. Kepada Papahku tersayang, terima kasih karena telah menjadikan saya seorang yang tegar atas semua keadaan ini. Mamahku terkasih yang selalu dan selalu berdoa demi kesehatan serta kesuksesan putrinya. Thank You very much to my parents. Arigato Gozaimashita. Apapun yang saya lakukan untuk menebus segala yang telah mereka berikan kepada saya sejak diri ini hadir hingga saat ini tidak akan dapat mampu membayarnya.

9. Semua sahabat, teman seperjuangan yang saya miliki sejak saya mulai untuk bergaul dan mengenal lingkungan sekitar sampai pada titik ini, terima kasihku persembahkan untuk kalian semua. Juga anak-anak BS31, (ga ada lo ga rame) anak2 baru yang sungguh berisik, tapi kalau sepi berasa aneh juga. Mbak2 kost, thanks buat „sharing‟ dan keluh kesahnya yang membuat saya jadi meyakini satu hal, kapanpun dimanapun skripsi=pusing.

10. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 25 April 2011


(10)

x INTISARI

HUBUNGAN SKOR STRUKTUR KELUARGA MENURUT FRIEDMAN DENGAN SKOR KESEHATAN MENTAL MAHASISWA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Aulya Rahmanina Suraya1, Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes.2, Edi Purwanto, S.Kep. NS.3

Latar Belakang: Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Keluarga memiliki sistem yang didalamnya terdapat komponen yang terdiri dari struktur dan fungsi. Struktur keluarga menurut Friedman memiliki 4 komponen, yaitu komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran dan nilai-nilai keluarga. Dalam hal ini dikaitkan dengan kesehatan mental, keluarga termasuk salah satu faktor internal yang mempengaruhi kesehatan mental. Keluarga sebagai tempat bergantung mahasiswa sebagai seorang manusia, anggota keluarga, menjadi tempat atau bagian yang memiliki kontribusi besar dalam peningkatan kesehatan mental mahasiswa atau anggota keluarganya.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan korelasional, yang meneliti hubungan antara variabel dengan design penelitian menggunakan jenis penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 167 responden yang diambil dengan metode proportionate stratified random sampling . Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independen (skor struktur keluarga menurut Friedman) dan variabel dependen ( skor kesehatan mental) yang dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Pearson product moment.

Hasil: Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X1 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,1555 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor pola dan proses komunikasi dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X2 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,1875 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor struktur kekuatan dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X3 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,2075 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor struktur peran dan skor kesehatan mental. Dari hasil analisis data dengan uji Pearson product moment untuk X4 dengan Y didapatkan hasil bahwa rxy = 0,3120 sedangkan rtabel = 0,148 maka Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara skor nilai-nilai keluarga dan skor kesehatan mental. Berdasarkan hasil uji Pearson product moment untuk X1 X2 X3 X4 dengan Y didapatkan hasil Ry(1,2,3,4) = 0,292 sedangkan rtabel = 0,148. Maka diketahui rhitung > rtabel , Ho ditolak atau ada hubungan positif dan nilai koefisien korelasi antara X1, X2, X3, dan X4 dengan Y sebesar 0,292.

Kesimpulan: Ada hubungan antara skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Kata kunci: Skor Struktur Keluarga Friedman, Skor Kesehatan Mental

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas muhammadiyah malang

2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

3. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(11)

xi

ABSTRACT

RELATED BY FAMILY STRUCTURE SCORE FRIEDMAN STUDENTS WITH MENTAL HEALTH SCORE

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM UNIVERSITY OF MALANG

Aulya Rahmanina Suraya1, Dr. H. Moch. Agus Krisno B., M.Kes.2, Edi Purwanto, S.Kep. NS.3

Background: Family is a social environment that is very close relationship with someone. Families have a system in which there is a component consisting of the structure and function. Structure according to the Friedman family has 4 components: family communications, power structure, role structure and family values. In this case associated with mental health, family including one of the internal factors that affect mental health. The family as a dependent student as a person, family member, a place or part that has a major contribution in improving the mental health of students or members of his family.

Methods: This was a non-experimental studies with correlational, which examined the relationship between variables with the design of research using this type of cross-sectional study. The sample in this study amounted to 167 respondents who were taken by proportionate stratified random sampling method. This study consists of two variables: the independent variable (score of family structure according to Friedman) and the dependent variable (mental health scores) are collected using questionnaires measuring instrument. Analysis of test data used is the Pearson product moment correlation test.

Result: From result of data analysis by Pearson product moment test for X1, Y is obtained that rxy =

0,750 while rtabel = 0,151 then Ho is rejected or there is a positive relationship and the value of the

correlation coefficient between the scores of patterns and processes of communication and mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for X2 with Y

showed that rxy = 0,623 while rtabel = 0,151 then Ho is rejected or there is a positive relationship and

the correlation coefficient between the score and force structure of the mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for the X3 with Y showed that rxy = 0,659

rtabel = 0,151 while the Ho is rejected or there is a positive relationship and the correlation coefficient

between the score of the structure of roles and mental health scores. From the results of data analysis by Pearson product moment test for X4 with Y showed that rxy = 0,732 while rtabel = 0,151 then Ho is

rejected or there is a positive relationship and the value of the correlation coefficient between the score of family values and mental health scores. Based on the results by Pearson product moment test for X1, X2, X3, X4 with Y found that the result Ry (1,2,3,4) = 0,867 while rtabel = 0,151. Then known

rhitung> rtabel, Ho is rejected or there is a positive relationship and the correlation coefficient between

X1, X2, X3, and X4 with Y at 0,867.

Conclusion: There is a relationship between family structure according to Friedman's scores with student mental health scores Nursing Science Program University of Malang.

Keywords: Family Structure Score Friedman, Mental Health Score

___________________________________________________________________________

1. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

2. Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Lembar Pernyataan Keaslian ... v

Lembar Motto dan Persembahan ... vi

Kata Pengantar ...viii

Intisari ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ...xvi

Daftar Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... ...1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum... 5

1.3.2 Tujuan Khusus... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Bagi Peneliti ... 6

1.4.2 Bagi Peneliti Lain ... 6

1.4.3 Bagi Bidang Keperawatan ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

1.6 Batasan Penelitian ...10

1.7 Batasan Istilah Penelitian ...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12

2.1 Konsep Struktur Keluarga ...12


(13)

xiii

2.1.2 Teori Perkembangan Keluarga...15

2.1.3 Karekteristik Keluarga Sehat ...17

2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga ...18

2.1.5 Komponen Struktur Keluarga Menurut Friedman ...19

2.2 Konsep Kesehatan Mental ...31

2.2.1 Pengertian ...31

2.2.2 Ciri-Ciri Individu yang Sehat Mental ...35

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental ...38

2.2.4 Prinsip dalam Kesehatan Mental ...39

2.2.5 Sasaran dalam Kesehatan Mental...41

2.2.6 Hubungan Kesehatan Mental dengan Bidang Ilmu Lain ...42

2.2.7 Ruang Lingkup Kesehatan Mental ...44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ...46

3.1 Kerangka Konsep ...46

3.2 Hipotesis ...47

BAB IV METODE PENELITIAN ...48

4.1 Desain Penelitian ...48

4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ...48

4.2.1 Populasi ...48

4.2.2 Sampel...49

4.2.3 Sampling ...49

4.3 Variabel Penelitian ...50

4.3.1 Variabel Bebas ...50

4.3.2 Variabel Terikat ...50

4.4 Definisi Operasional ...50

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...52

4.6 Instrumen Penelitian ...52

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ...55

4.8 Analisis Data ...55


(14)

xiv

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...58

5.1 Karakteristik Sampel ...58

5.2 Hasil Analisis Data ...63

BAB VI PEMBAHASAN ...76

6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi...76

6.2 Keterbatasan Penelitian ...90

6.3 Implikasi untuk Keperawatan ...91

BAB VII PENUTUP ...95

7.1 Kesimpulan ...95

7.2 Saran ...96

DAFTAR PUSTAKA ...97


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Kekuasaan Keluarga ...26

Tabel 4.2 Definisi Operasional ...50

Tabel 4.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ...56

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Semester ...59

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X1 ...60

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X2 ...61

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X3 ...61

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor X4 ...62

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor Y ...63

Tabel 5.7 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X1 dengan Y ...65

Tabel 5.8 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X2 dengan Y ...67

Tabel 5.9 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X3 dengan Y ...69

Tabel 5.10 Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi X4 dengan Y ...71

Tabel 5.11 Tabel Penolong untuk Menghitung X1 X2 X3 X4 dengan Y ...73


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...46 Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Semester ...59 Gambar 6.1 Rekonstruksi Kerangka Konsep ...89


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Penelitian ...99

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 100

Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi ... 101

Lampiran 4 Kisi-Kisi Kuesioner ... 106

Lampiran 5 Kuesioner... 107

Lampiran 6 Tabel Hasil Uji Validitas Reliabilitas Instrumen ... 110

Lampiran 7 Master Tabel Penolong ... 111

Lampiran 8 Hasil Analisis Data Dengan SPSS ... 131

Lampiran 9 Cara Perhitungan Untuk Tabel Distribusi Frekuensi ... 134


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

A.Wiramihardja, Sutardjo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : PT Refika Aditama

Abraham, Amit. (2009). Mengupas Kepribadian Anda. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia

Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika

Dahlan, M.Sopiyudin. (2009). Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika

Friedman, Marilyn M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. Jakarta : EGC

Notosoedirdjo, Moeljono. (2001). Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan. Malang : Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 1 Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental serta Teori-Teori yang Terkait. Yogyakarta : Kanisius

Somantri, Ating & A. Muhidin, Sambas. (2006). Aplikasi Satistika Dalam Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia


(19)

xix

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sulistyo, Joko. (2010). 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta : Cakrawala Anne E Barrett & R Jay Turner. (Juni 2005). Family Structure and Mental Health: The Mediating Effects of Socioeconomic Status, Family Process, and Social Stress*. Journal of Health and Social Behavior. Vol. 46, Iss. 2; pg. 156, 14 pgs

Deborah Carr & Kristen W Springer. (Juni 2010). Advances in Families and Health Research in the 21st Century. Journal of Marriage and Family. Minneapolis: Vol. 72, Iss. 3; pg. 743, 19 pgs

Ed Spruijt & Martijn de Goede. (1997). Tansitions in family structure and adolescent well-being. Adolescence. Roslyn Heights: Vol. 32, Iss. 128; pg. 897, 15 pgs

Hubungan antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja, 2010, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/hub antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja.pdf, diperoleh 04 Desember 2010

http://eprints.upnjatim.ac.id/733/1/file_1.pdf, diperoleh 28 Maret 2011

http://www.coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunika si.pdf, diperoleh 28 Maret 2011


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Keluarga berperan dalam pembentukan individu. Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentukkan nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya. Bossard dan Ball (1996, dalam Notosoedirdjo, 2001).

Keluarga memiliki sistem yang didalamnya terdapat komponen yang terdiri dari struktur dan fungsi. Sistem keluarga merupakan konteks belajar yang utama bagi individu, baik berupa perilaku, sikap pikiran, sifat maupun perasaan. Sedangkan struktur keluarga didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga. Masing-masing keluarga mempunyai organisasi atau struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi dari anggotanya.

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas: komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran dan nilai-nilai keluarga. Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sedangkan hasil dari struktur kekuatan akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi individu dalam masyarakat sosial. Nilai merupakan suatu


(21)

2

sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Struktur keluarga merupakan bagian dari tatanan sebuah sistem keluarga, yang mana dalam status kesehatan mental individu hal tersebut termasuk dalam faktor internal yang mempengaruhinya. Keluarga yang lengkap dan fungsional serta mampu membentuk homeostasis akan dapat meningkatkan kesehatan mental para anggota keluarganya. Kesehatan mental berarti keadaan kesejahteraan psikologis, dicirikan dengan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan, kesadaran akan adanya tujuan hidup, penerimaan diri, dan hubungan positif dengan orang lain (Abraham, 2009).

Untuk berkembang menjadi manusia yang sehat, orang harus mempunyai kesehatan mental yang baik. Seseorang dikatakan sehat secara mental bila berkemampuan menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat serta teman sebaya.

Mental yang sehat dapat dilihat dari beberapa hal yaitu terdapatnya kematangan emosi, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain serta memiliki falsafat atau pandangan hidup. Killander (1957, dalam Notosoedirdjo 2001).

Jika dilihat dari angka kejadian kesehatan mental menurut The World

Health Report (2001) dikatakan bahwa prevalensi gangguan mental dan

perilaku adalah 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari kehidupannya pernah mengalami gangguan jiwa, 40% diantaranya didiagnosis


(22)

3

secara tidak tepat, sehingga menghabiskan biaya untuk pemeriksaan laboratonium dan pengobatan yang tidak tepat, 10 % populasi dewasa pada suatu ketika dalam kehidupannya mengalami gangguan jiwa, 24% pasien pada pelayanan kesehatan dasar.

Hasil penelitian 2002 di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam di 20 Puskesmas dan 10 kabupaten atau kota terhadap pasien yang pertama kali datang berobat: 51,10% mengalami gangguan kesehatan jiwa. Penelitian terakhir di Jawa Barat 2002 (point prevalence - unpublished) ditemukan 36% pasien yang berobat ke Puskesmas mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Sedangkan berdasarkan data kasus yang terdapat di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang sendiri, peneliti telah melakukan survey dan sedikit komunikasi awal pada Desember (2010) dengan beberapa mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang menyatakan ada beberapa mahasiswa yang sempat mengalami masalah mental, salah satunya yaitu terdapat mahasiswa yang kurang bergaul dengan teman-teman disekitarnya dan lebih suka menyendiri. Jika dilihat dari ciri-ciri individu yang sehat mental menurut Killander, kejadian tersebut dapat dikategorikan tidak termasuk dalam ciri yang ketiga yaitu hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain.

Dari pemaparan diatas, peneliti bermaksud mengambil responden yaitu teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Berdasarkan penjabaran tersebut, dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada peningkatan atau promosi kesehatan mental yaitu promosi kesehatan tidak diarahkan pada sejumlah penyakit atau gangguan


(23)

4

tertentu, tetapi dilakukan untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (Notosoedirdjo, 2001). Promosi kesehatan mental merupakan satu usaha prevensi primer yang sangat penting, dimana prevensi primer kesehatan mental merupakan aktivitas yang didesain untuk mengurangi insiden gangguan, yaitu mengurangi munculnya kasus kesakitan baru. Sasaran prevensi primer adalah populasi yang berada dalam resiko atau dalam kondisi yang memungkinkan munculnya gangguan atau kesakitan.

Dalam prevensi primer dan promosi kesehatan mental yang menjadi sasaran adalah masyarakat. Hanya saja penekanannya berbeda. Promosi kesehatan mental lebih menekankan sasarannya pada keseluruhan masyarakat, sementara prevensi primer pada masyarakat yang berada dalam resiko.

Dipandang dari hal tersebut diatas, keluarga sebagai tempat bergantung mahasiswa sebagai seorang manusia, anggota keluarga, menjadi tempat atau bagian yang memiliki kontribusi besar dalam peningkatan kesehatan mental mahasiswa atau anggota keluarganya. Keluarga yang juga sebagai salah satu faktor internal dari kesehatan mental. Oleh karena itu, maka peneliti bermaksud untuk meneliti hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(24)

5

1.2

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka didapat rumusan masalah yaitu:

1. Apakah ada hubungan skor komunikasi keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang?

2. Apakah ada hubungan skor struktur kekuatan dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang?

3. Apakah ada hubungan skor struktur peran dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang?

4. Apakah ada hubungan skor nilai-nilai keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang?

5. Apakah ada hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan

skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.


(25)

6

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan skor komunikasi keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Untuk mengetahui hubungan skor struktur kekuatan dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Untuk mengetahui hubungan skor struktur peran dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Untuk mengetahui hubungan skor nilai-nilai keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Untuk mengetahui hubungan skor komponen dalam struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah ilmu serta pengetahuan peneliti tentang masalah dalam lingkup keperawatan terkait dengan judul yang digunakan.

1.4.2 Bagi Peneliti Lain

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan informasi awal tentang hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental, yang nantinya dapat dijadikan penelitian selanjutnya.


(26)

7

1.4.3 Bagi Bidang Keperawatan

Dapat memberikan informasi tentang keterkaitan atau hubungan antara penerapan struktur keluarga menurut Friedman dengan kesehatan mental individu guna menambah referensi keilmuan dalam bidang keperawatan.

1.5

Keaslian Penelitian

Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang struktur keluarga dan kesehatan mental, Anne E Barrett dan R Jay Turner (Juni, 2005) hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur keluarga dapat dilihat tidak hanya sebagai penanda proses keluarga yang berhubungan dengan kesehatan mental tetapi juga sebagai indikator tingkat stres yang cenderung dihadapi

oleh individu dalam konteks keluarga yang berbeda.

(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=858901371&SrchMode= 1&sid=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295236036&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)

Jurnal lain yang membahas tentang struktur keluarga dan kesehatan mental yaitu yang berasal dari Ed Spruijt dan Martijn de Goede (Winter 1997) yang memaparkan pengaruh transisi dalam struktur keluarga terhadap kesehatan fisik, pikiran bunuh diri, kesehatan mental, relasional kesejahteraan dan situasi kerja remaja dari empat struktur keluarga diperiksa. Hasil ini

menunjukkan bahwa perubahan struktur keluarga mempengaruhi

kesejahteraan remaja, tapi tidak dengan cara yang sederhana kumulatif. Transisi dalam struktur keluarga mempengaruhi derajat yang berbeda terhadap kesejahteraan orang-orang muda, bahkan setelah mengontrol


(27)

8

variabel latar belakang seperti pendapatan keluarga, jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan. Kesimpulan umum yang jelas adalah bahwa anak-anak dari keluarga utuh yang stabil memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi. (http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=25190588&SrchMode=1 &sid=3&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295664398&clientId=120703, diperoleh tanggal 22 januari 2011) Deborah Carr dan Kristen W Springer ( Juni 2010) dalam jurnal mereka yang berjudul Advances in Families and Health Research in the 21st Century membahas tentang bagaimana struktur keluarga, transisi, dan proses dalam keluarga asal mempengaruhi kesehatan anak-anak selama hidup. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa struktur keluarga, transisi, dan proses dalam keluarga ini mempengaruhi kesehatan anak-anak.

(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=2087200821&SrchMode= 1&sid=1&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295234738&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)

Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Yuyun Rahayu Fitri, Taty Hernawaty, dan Windy Rakhmawati (2008), tentang hubungan antara pola asuh orang tua (parenting style) dengan kesehatan mental remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pola asuh orang tua sebagai variabel bebas dan kesehatan mental remaja sebagai variabel terikat. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tidak terdapat hubungan antara parenting style (pola asuh orang tua) dengan kesehatan mental remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Namun bila dilihat hubungan dari masing – masing tipe parenting style (pola asuh orang tua) dengan kesehatan mental remaja terlihat korelasi negative antara


(28)

9

authoritarian dengan kesehatan mental remaja. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kultur, peran sosial dan lingkungan sekolah dari remaja yang juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja secara bersamaan dengan parenting

style (pola asuh orang tua). Maka pengaruh terhadap kesehatan mental tidak

bisa dilihat secara sendiri–sendiri. Paling tidak dilihat pula dengan menguji faktor moderator atau mediator dari hubungan tersebut.

(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/hub antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja.pdf, diperoleh tanggal 04 Desember 2010).

Perbedaan antara penelitian Siti Yuyun Rahayu Fitri, Taty Hernawaty, dan Windy Rakhmawati (2008) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah skor struktur keluarga menurut Friedman adalah sebagai variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Tarwilah (2005) tentang Pendidikan keluarga dalam Membentuk Kesehatan Mental didapatkan hasil bahwa pendidikan agama dalam keluarga mempunyai dampak yang besar dalam pembentukan kepribadian dan kesehatan mental. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pendidikan keluarga sebagai variabel bebas dan kesehatan mental sebagai variabel terikat.

Perbedaan antara penelitian Tarwilah dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah skor struktur keluarga menurut Friedman


(29)

10

adalah sebagai variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.6

Batasan Penelitian

1. Peneliti hanya meneliti tentang skor struktur keluarga menurut Friedman yang terdiri dari 4 komponen yaitu komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga dalam hubungannya dengan kesehatan mental.

2. Kesehatan mental yang dimaksudkan disini yaitu pada promosi atau peningkatannya bukan pada gangguan dan skor kesehatan mental diukur dari ciri-ciri mental yang sehat yang terdiri dari kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.

3. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.7

Batasan Istilah Penelitian

1. Struktur Keluarga

Struktur keluarga didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga.


(30)

11

2. Stuktur Keluarga Menurut Friedman

Yang dimaksud dengan struktur keluarga menurut Friedman adalah struktur keluarga yang terdiri dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga.

3. Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman

Skor struktur keluarga ini adalah skor yang didapat dari penilaian atas komponen-komponen struktur keluarga menurut Friedman yang terdiri dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga.

4. Kesehatan Mental

Kesehatan mental berarti keadaan kesejahteraan psikologis, dicirikan dengan kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.

5. Peningkatan atau Promosi Kesehatan Mental

Promosi kesehatan mental merupakan upaya meningkatkan, memperkuat dan mengoptimalisasikan segenap potensi dan kemampuan mental masyarakat. Altrocchi (1980, dalam Notosoedirdjo, 2001).

6. Skor Kesehatan Mental

Skor kesehatan mental didapatkan dari ciri-ciri sehat mental yang terdiri dari kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.


(1)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hubungan skor komunikasi keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Untuk mengetahui hubungan skor struktur kekuatan dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Untuk mengetahui hubungan skor struktur peran dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Untuk mengetahui hubungan skor nilai-nilai keluarga dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Untuk mengetahui hubungan skor komponen dalam struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah ilmu serta pengetahuan peneliti tentang masalah dalam lingkup keperawatan terkait dengan judul yang digunakan.

1.4.2 Bagi Peneliti Lain

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan informasi awal tentang hubungan skor struktur keluarga menurut Friedman dengan skor kesehatan mental, yang nantinya dapat dijadikan penelitian selanjutnya.


(2)

1.4.3 Bagi Bidang Keperawatan

Dapat memberikan informasi tentang keterkaitan atau hubungan antara penerapan struktur keluarga menurut Friedman dengan kesehatan mental individu guna menambah referensi keilmuan dalam bidang keperawatan.

1.5

Keaslian Penelitian

Berdasarkan jurnal yang didapat oleh peneliti yaitu tentang struktur keluarga dan kesehatan mental, Anne E Barrett dan R Jay Turner (Juni, 2005) hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur keluarga dapat dilihat tidak hanya sebagai penanda proses keluarga yang berhubungan dengan kesehatan mental tetapi juga sebagai indikator tingkat stres yang cenderung dihadapi oleh individu dalam konteks keluarga yang berbeda. (http://proquest.umi.com/pqdweb?index=11&did=858901371&SrchMode= 1&sid=3&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295236036&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)

Jurnal lain yang membahas tentang struktur keluarga dan kesehatan mental yaitu yang berasal dari Ed Spruijt dan Martijn de Goede (Winter 1997) yang memaparkan pengaruh transisi dalam struktur keluarga terhadap kesehatan fisik, pikiran bunuh diri, kesehatan mental, relasional kesejahteraan dan situasi kerja remaja dari empat struktur keluarga diperiksa. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan struktur keluarga mempengaruhi kesejahteraan remaja, tapi tidak dengan cara yang sederhana kumulatif. Transisi dalam struktur keluarga mempengaruhi derajat yang berbeda terhadap kesejahteraan orang-orang muda, bahkan setelah mengontrol


(3)

variabel latar belakang seperti pendapatan keluarga, jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan. Kesimpulan umum yang jelas adalah bahwa anak-anak dari keluarga utuh yang stabil memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi. (http://proquest.umi.com/pqdweb?index=14&did=25190588&SrchMode=1 &sid=3&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295664398&clientId=120703, diperoleh tanggal 22 januari 2011) Deborah Carr dan Kristen W Springer ( Juni 2010) dalam jurnal mereka yang berjudul Advances in Families and Health Research in the 21st Century

membahas tentang bagaimana struktur keluarga, transisi, dan proses dalam keluarga asal mempengaruhi kesehatan anak-anak selama hidup. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa struktur keluarga, transisi, dan proses dalam keluarga ini mempengaruhi kesehatan anak-anak.

(http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=2087200821&SrchMode= 1&sid=1&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ D&TS=1295234738&clientId=120703, diperoleh tanggal 17 januari 2011)

Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Yuyun Rahayu Fitri, Taty Hernawaty, dan Windy Rakhmawati (2008), tentang hubungan antara pola asuh orang tua (parenting style) dengan kesehatan mental remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pola asuh orang tua sebagai variabel bebas dan kesehatan mental remaja sebagai variabel terikat. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tidak terdapat hubungan antara parenting style (pola asuh orang tua) dengan kesehatan mental remaja di Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Namun bila dilihat hubungan dari masing – masing tipe parenting style (pola asuh orang tua) dengan kesehatan mental remaja terlihat korelasi negative antara


(4)

authoritarian dengan kesehatan mental remaja. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kultur, peran sosial dan lingkungan sekolah dari remaja yang juga dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja secara bersamaan dengan parenting style (pola asuh orang tua). Maka pengaruh terhadap kesehatan mental tidak bisa dilihat secara sendiri–sendiri. Paling tidak dilihat pula dengan menguji faktor moderator atau mediator dari hubungan tersebut.

(http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/hub antara pola asuh orangtua dengan kesehatan mental remaja.pdf, diperoleh tanggal 04 Desember 2010).

Perbedaan antara penelitian Siti Yuyun Rahayu Fitri, Taty Hernawaty, dan Windy Rakhmawati (2008) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah skor struktur keluarga menurut Friedman adalah sebagai variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Tarwilah (2005) tentang Pendidikan keluarga dalam Membentuk Kesehatan Mental didapatkan hasil bahwa pendidikan agama dalam keluarga mempunyai dampak yang besar dalam pembentukan kepribadian dan kesehatan mental. Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu pendidikan keluarga sebagai variabel bebas dan kesehatan mental sebagai variabel terikat.

Perbedaan antara penelitian Tarwilah dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan serta responden. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah skor struktur keluarga menurut Friedman


(5)

adalah sebagai variabel bebas dan skor kesehatan mental adalah sebagai variabel terikat. Sedangkan responden yang akan saya teliti adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.6

Batasan Penelitian

1. Peneliti hanya meneliti tentang skor struktur keluarga menurut Friedman yang terdiri dari 4 komponen yaitu komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga dalam hubungannya dengan kesehatan mental.

2. Kesehatan mental yang dimaksudkan disini yaitu pada promosi atau peningkatannya bukan pada gangguan dan skor kesehatan mental diukur dari ciri-ciri mental yang sehat yang terdiri dari kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.

3. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

1.7

Batasan Istilah Penelitian

1. Struktur Keluarga

Struktur keluarga didasarkan pada organisasi, yaitu perilaku anggota keluarga dan pola hubungan dalam keluarga.


(6)

2. Stuktur Keluarga Menurut Friedman

Yang dimaksud dengan struktur keluarga menurut Friedman adalah struktur keluarga yang terdiri dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga.

3. Skor Struktur Keluarga Menurut Friedman

Skor struktur keluarga ini adalah skor yang didapat dari penilaian atas komponen-komponen struktur keluarga menurut Friedman yang terdiri dari komunikasi keluarga, struktur kekuatan, struktur peran, dan nilai-nilai keluarga.

4. Kesehatan Mental

Kesehatan mental berarti keadaan kesejahteraan psikologis, dicirikan dengan kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.

5. Peningkatan atau Promosi Kesehatan Mental

Promosi kesehatan mental merupakan upaya meningkatkan, memperkuat dan mengoptimalisasikan segenap potensi dan kemampuan mental masyarakat. Altrocchi (1980, dalam Notosoedirdjo, 2001).

6. Skor Kesehatan Mental

Skor kesehatan mental didapatkan dari ciri-ciri sehat mental yang terdiri dari kematangan emosional, kemampuan menerima realitas, hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain, memiliki filsafat atau pandangan hidup.