Konsumen rumah tangga dan industri pengolahan pangan

Formulasi Permasalahan Pada saat ini pasokan CPO sebagai bahan baku produsen minyak goreng nasional secara mayoritas dipenuhi oleh hasil produksi perkebunan dan produsen swasta. Pemerintah BUMN Perkebunan melalui Kantor Pemasaran Bersama KPB saat ini hanya menguasai sekitar 13 dari seluruh produksi CPO nasional. Peranan ini diperkirakan akan terus menurun seiring dengan tambahan pasokan TBS dari perkebunan swasta baru yang akan mulai memasuki umur panen dalam beberapa tahun mendatang. Merosotnya nilai tukar rupiah telah mendorong para pengusaha untuk mencari keuntungan yang paling maksimal dengan jalan melakukan ekspor CPO sebesar-besarnya tanpa memperhatikan batas ambang minimum jumlah pasokan yang harus dipenuhi di dalam negeri. Pemerintah menerapkan pemberlakuan PE yang tinggi, namun tidak sertamerta dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Keadaan tersebut menunjukan bahwa pengenaan pajak ekspor untuk komoditi CPO di beberapa turunannya pada beberapa saat dirasakan tidak efektif. Para pengusaha masih berusaha mencari peluang untuk dapat mengekspor CPO dan beberapa produk antara. Sementara itu, penentuan pajak ekspor yang berlebihan akan menimbulkan dampak baru dalam penyerapan produk CPO di dalam negeri. Dengan memperhatikan kondisi pada penawaran dan permintaan yang dinamis, perlu disimulasikan bagaimana peran atau intervensi pemerintah yang optimal yang tidak merugikan semua pemangku kepentingan. Selanjutnya, dengan memperhatikan struktur pasar yang terjadi saat ini, sistem perniagaan minyak goreng cenderung bersifat oligopoli, dimana konsumen dihadapkan hanya kepada beberapa pedagang besar minyak goring. Kondisi ini cenderung menyebabkan keseimbangan penawaran dan permintaan yang tidak stabil, dan secara langsung akan mengakibatkan peningkatan harga di tingkat konsumen. Berlainan dengan komoditi strategis lainnya, pemerintah tidak dapat mengatur langsung pola perniagaan minyak goreng kelapa sawit di dalam negeri, termasuk penetapan harga eceran, dan jumlah stok secara nasional. Dengan