STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Luka bakar adalah suatu respon kulit dan jaringan subkutan terhadap
suhu atau termal. Luka bakar juga diidentifikasikan sebagai cedera pada kulit
yang disebabkan oleh api, sengatan listrik, atau dengan bahan kimia (Corwin
J. E., 2009 and Grace A. P. et al, 2007). Luka bakar ini juga dapat
menyebabkan rusaknya jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda
tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik
(Judha M., 2013).
Luka Bakar menyebabkan hilangnya epidermis, oleh karena itu pada
kasus luka bakar akan menimbulkan kehilangan cairan. Cairan yang hilang
tergantung pada luas daerah yang terkena luka bakar (Britto J.A., 2005). Efek
luka bakar yang meluas juga mempengaruhi metabolisme dan fungsi di setiap
sel tubuh. Semua sistem terganggu terutama sistem kardiovaskular, karena
semua organ memerlukan aliran darah yang adekuat, maka perubahan fungsi
kardiovaskular memiliki dampak terhadap ketahanan tubuh pasien dan
pemulihan pasien (Corwin J. E., 2009). Perawatan luka bakar dapat dilakukan
dengan pemantauan fisiologi cairan dan elektrolit, pemantauan nutrisi,
pemantauan kardiopulmonar, dan perawatan luka (Schwartz S. et al, 2000).

Luka bakar yang memerlukan perawatan terjadi pada 500.000 pasien
per tahun di Amerika Serikat. Dari kasus luka bakar tersebut, 46 % nya adalah
luka bakar karena api. Jumlah luka bakar yang serius menurun di Amerika
Serikat karena peningkatan pencegahan luka bakar, namun masih ada sekitar
3500 kematian akibat kebakaran setiap tahunnya. Sekitar 75% dari kematian
tersebut terjadi di tempat kejadian. Morbiditas akibat luka bakar berkaitan
dengan usia pasien, persentase luas permukaan tubuh yang terbakar, dan ada
atau tidak adanya cedera pada inhalasi. Luka bakar yang mencakup lebih dari
40% dari luas permukaan tubuh dan cedera inhalasi akan memiliki risiko
kematian (Orgill P.D., 2009).

1

2

Di Amerika dilaporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap
tahunnya dengan jumlah kematian 5 – 6 ribu kematian pertahun. Hal ini
mengakibatkan luka bakar merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas
yang tinggi, sedangkan di Indonesia belum ada laporan tertulis. Di rumah
sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta pada tahun 1998 dilaporkan 107 kasus

luka bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38% sedangkan di rumah
sakit Dr. Soetomo Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar
dengan angka kematian 26,41% (Kartohatmodjo, 2010).
Derajat luka bakar dibagi berdasarkan luasnya jaringan yang terkena,
yaitu luka bakar derajat I, luka bakar derajat II, dan luka bakar derajat III.
Luka bakar mengenai kulit dan dapat menimbulkan nyeri, nyeri disebabkan
karena luka bakar dapat meningkatkan mediator inflamasi karena luka bakar
dapat mengenai ujung saraf pada kulit yang dapat menghantarkan sinyal
seperti tekanan, suhu, dan nyeri (Judha M., 2013). Dalam penanganan nyeri
pada luka bakar diperlukannya terapi farmakologi seperti analgetika narkotik
(Morfin) maupun analgetika non narkotik (Ketorolac). Obat analgetika non
narkotik dapat dipakai untuk mengobati rasa nyeri ringan sampai sedang dan
dapat dibeli bebas, penggunaan analgetika non narkotik ini mampu
mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menurunkan kesadaran
serta tidak menimbulkan efek ketagihan (Tjay T.H. et al, 2007).
Ketorolac

merupakan

golongan


NSAID

(Non-steroidal

Anti

inflammatory Drugs) yang dikembangkan sebagai analgesik dan dipasarkan
dalam bentuk larutan intramuskular (IM), intravena (IV) atau tablet
(O’Donnell J.T., 2005). Ketorolac dapat diberikan secara parenteral untuk
penatalaksanaan nyeri sedang hingga berat (Oman K.S. et al, 2008). Absorbsi
oral dan intramuskular (IM) ketorolac berlangsung cepat mencapai puncak
dalam waktu 30-50 menit (Anonim, 2009). Ketorolac umumnya dipilih untuk
analgesik paska operasi pada trauma dan perawatan kritis. Ketorolac dapat
diberikan IV atau IM setiap enam jam dengan dosis 15-30 mg (Wilson C.W.
et al, 2007). Ketorolac jika diberikan sejak awal kecelakaan pada luka bakar,
dapat mengurangi keparahan cardiopulmonary yang dilihat dalam 48 jam
pertama (Enkhbaatar et al, 2003).

3


Pada penelitian yang berjudul Intravenous Acetaminophen and
Intravenous Ketorolac for Management of Pediatric Surgical Pain: A
literature Review oleh Kit Baley et al (2014) bahwa IV ketorolac dapat
digunakan secara tunggal maupun digunakan bersamaan dengan penggunaan
analgesik opioid untuk mengontrol rasa nyeri.
Berdasarkan data diatas, maka penelitian ini perlu dilakukan untuk
mengetahui pola penggunaan obat Ketorolac pada pasien luka bakar, sehingga
dapat mencapai efek terapetik yang maksimal. Penelitian ini dilakukan di
RSUD Dr. Saiful Anwar karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit
umum yang sudah diakui pemerintah, terakreditasi dan RSUD rujukan
terbanyak di kota malang.

1.2

Rumusan masalah
Bagaimana profil pola penggunaan obat Ketorolac pada pasien luka bakar
dan masalah terkait obat yang mungkin terjadi?

1.3


Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Mempelajari pola penggunaan obat dan masalah terkait obat Ketorolac
pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.3.2

Tujuan Khusus
1.

Mengetahui pola penggunaan obat Ketorolac pada pasien luka bakar.

2.

Mengkaji terapi Ketorolac terkait data Laboratorium dan data Klinik
pada pasien luka bakar.


3.

Mengidentifikasi masalah terkait obat Ketorolac pada pasien luka
bakar.

1.4

Manfaat penelitian
1.

Pelayanan Kesehatan
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukkan untuk
mengetahui kesesuaian terapi Ketorolac yang diberikan pada pasien

4

luka bakar, menambah informasi mengenai pola penggunaan obat
Ketorolac pada pasien luka bakar, serta mengurangi angka kejadian
masalah terkait obat sehingga dapat meningkatkan pelayanan

kefarmasian dan mempermudah perencanaan obat.

2.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Data ini dapat digunakan sebagai pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya maupun referensi untuk penelitian terkait masa yang akan
datang.

SKRIPSI
ALVINA PRASTIKA
STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC
PADA PASIEN LUKA BAKAR
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU
Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014


i

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC
PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)
RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2014
Oleh:
ALVINA PRASTIKA
201010410311010
Disetujui oleh:


Pembimbing I

Drs. Didik Hasmono.,M.S.,Apt.
NIP 195809111986011001

Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP 11406090449

ii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC
PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)
RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 01
November 2014
Oleh:

ALVINA PRASTIKA
201010410311010
Disetujui oleh:

Penguji I

Drs. Didik Hasmono., M.S., Apt.
NIP. 195809111986011001

Penguji II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS.
NIP. 11406090449

Penguji III


Dra. Lilik Yusetiani, Sp.FRS.,Apt
NIP. 114.0704.0450

Penguji IV

Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt
NIDN.0727118602

iii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN
LUKA BAKAR (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran
pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang

yang telah

memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Staf pegawai RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang banyak
membantu dalam proses pengambilan data skripsi.
5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang. Serta sebagai Dosen Penguji II yang
telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini.
6. Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing I, dan
Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS., selaku Dosen Pembimbing

iv

II yang disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberi pengarahan serta dorongan moril sampai
terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku Dosen Penguji I yang
telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini.
8. Bapak Ahmad Firdiansyah S.Farm.,Apt., selaku Dosen Wali yang sudah
banyak memberikan arahan selama perkuliahan ini.
9. Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya
untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
10. Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam
hal administrasi.
11. Orang tua tercinta, Ayahanda Prasetiyanto dan Ibunda Siti Mariyati, yang
tiada henti memberikan motivasi dalam segala hal, serta selalu sabar dalam
mendoakan kesuksesan dan keberhasilan putri tunggalnya. Terima kasih
banyak atas didikan dan kerja keras ayah dan ibu dalam membahagiakan
putrinya untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
12. Sahabat seperjuangan kuliah (Siti Zukhrah, Wiwin Yulianti Ningsih,
Noorbani, Aulia Mulida Putri, Rian Saputro, serta keluarga besar Farmasi
kelas A 2010) terima kasih atas keceriaan, kebersamaan, dukungan,
bantuan, motivasi, serta semangat yang diberikan hingga skripsi ini selesai
dikerjakan.
13. Sahabat semasa SMA hingga sekarang, Para Bigbang’s Queens (Anna
Bias, Catarina Mega, prilianda, dan Vina Indah) untuk selalu dukungan
dan semangatnya untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
14. Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas kebersamaanya selama
empat tahun ini, kalian selalu memberikan warna baru dalam kehidupan.
15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan mengucapkan terima kasih banyak. Semua keberhasilan ini tidak luput
dari bantuan dan doa kalian semua.

v

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga
penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 01 November 2014
Penyusun

(Alvina Prastika)

vi

RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN
LUKA BAKAR
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU
Dr.Saiful Anwar Malang)
Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma
suhu/termal yang mengenai bagian dermis, epidermis, subkutan sehingga
menimbulkan rasa nyeri. Penyebab luka bakar yaitu berasal dari api, sengatan
listrik, bahan kimia, dan radiasi. Perawatan luka bakar dapat dilakukan dengan
pemantauan fisiologi cairan dan elektrolit, debridement, pemantauan nutrisi,
pemantauan kardiopulmonar, dan perawatan luka.
Derajat luka bakar dibagi berdasarkan luasnya jaringan yang terkena, yaitu
luka bakar derajat I, luka bakar derajat II, dan luka bakar derajat III. Nyeri yang
disebabkan luka bakar memerlukan analgesik yang kuat. Pemilihan analgesik
yang tepat sangat berpengaruh pada keberhasilan terapi yang dilakukan.
Terapi farmakologis yang diberikan kepada pasien luka bakar salah
satunya yaitu pemberian terapi analgesik yaitu bertujuan untuk mengontrol atau
menghilangkan rasa nyeri pada pasien luka bakar. Terapi analgesik yang diberikan
terbanyak pada pasien luka bakar yaitu analgesik ketorolac. Luka bakar yang
memerlukan terapi analgesik ketorolac adalah luka bakar derajat II dan luka bakar
derajat III yang mengenai seluruh lapisan epidermis dan dermis yang dapat
menimbulkan nyeri yang hebat.
Ketorolac merupakan analgesik golongan NSAID (Non Steroid Anti
Inflammation Drug). Ketorolac merupakan obat yang dapat diberikan parenteral
dalam penatalaksanaan nyeri sedang hingga berat, yang mempunyai mekanisme
kerja menghambat COX (Cyclooxygenase) yaitu menghambat COX-1 dan COX2.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan Ketorolac
pada pasien luka bakar terkait jenis, dosis, dan lama pemakaian Ketorolac RSUD
Dr.Saiful Anwar Malang. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian
terapi Ketorolac yang diberikan pada pasien luka bakar, sebagai tambahan
informasi mengenai pola penggunaan Ketorolac pada pasien luka bakar, serta
mengurangi angka kejadian masalah terkait obat sehingga dapat meningkatkan
pelayanan kefarmasian.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak
memberikan perlakuan terhadap pasien. Rancangan penelitian ini bersifat
deksriptif dan pengumpulan data secara retrospektif (penelitian yang dilakukan
dengan meninjau kebelakang). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosis
luka bakar dengan data rekam medik kesehatan (RMK) lengkap meliputi data
terapi ketorolac.
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Studi Penggunaan Analgesik
Ketorolac pada Pasien Luka Bakar yang dilakukan di instalasi rawat inap RSU Dr.
Saiful Anwar Malang periode 1 januari 2012- 31 Desember 2012 yang memenuhi
kriteria inklusi dari 146 RMK diperoleh 32 sampel yang sesuai dengan kriteria
inklusi. Terapi yang digunakan adalah terapi ketorolac tunggal sebanyak 30 pasien
(94%). Kombinasi dua analgesik sebanyak 1 pasien (3%) yaitu ketorolac (3x10mg

vii

iv) – Na Metamizole (3x1g iv). Kombinasi tiga analgesik sebanyak 1 pasien (3%)
yaitu ketorolac (3x10mg iv) – Na Metamizole (3x1g iv) – Tramadol (1x50mg iv).
Dosis analgesik yang paling banyak digunakan adalah dosis 3x10mg sebanyak 22
pasien (69%) yang diberikan dengan rute iv (100%). Lama penggunaan Ketorolac
paling banyak yaitu 1-5 hari sebanyak 27 pasien (84%).

viii

ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF KETOROLAC ANALGESIC AT
COMBUSTIO PATIENTS
(Research at Hospitalized Patients in Public Hospital Dr.
Saiful Anwar Malang)
Background: Strong analgesic is needed to overcome the severe pain caused by
burns which burns degree II and burns degree III. Ketorolac is used to treat severe
pain in burn patients. Ketorolac is a NSAID (Non-steroid inflammation drugs)
class with management for moderate pain to severe pain.
Objectives: To know the pattern of ketorolac therapy include type, dose, and
duration corelated with clinical data and laboratory data at combustion patients to
identify drug related problem.
Method: Descriptive-observational study with retrospective method using
medical record patient during 1 january – 31 December 2012.
Results and Conclusions:146 RMK obtained from 32 samples in accordance
with the inclusion criteria. Women (47%) and men (53%), the age range is adult
age (>18 years old) (84%). Therapy of analgesics was Ketorolac (94%) iv (100%),
ketorolac most widely used dose 3x10mg iv (69%). Prolonged use of Ketorolac at
most that 1-5 days (84%). The use dose and duration of Ketorolac is appropriate
with the Guidelines.
Keywords: Ketorolac, Combustio, Analgesic

ix

ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN
LUKA BAKAR
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)
RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Analgetik yang kuat diperlukan untuk mengatasi nyeri hebat
yang disebabkan luka bakar derajat II dan luka bakar derajat III. Pemberian
ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri berat pada pasien luka bakar.
Ketorolac merupakan golongan NSAID (Non Steroid Inflammation drugs) dengan
penatalaksanaan nyeri sedang hingga berat.
Tujuan: Untuk mengetahui pola penggunaan Ketorolac terkait tipe, dosis, dan
durasi terkait data klinik dan data laboratorium pada pasien luka bakar untuk
mengidentifikasi terkait masalah obat.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional-deskriptif dengan
metode retrospektif menggunakan rekam medik pasien luka bakar di instalasi
rawat inap periode 1 januari- 31 desember 2012.
Hasil dan Kesimpulan: Dari 146 RMK diperoleh 32 sampel yang sesuai dengan
kriteria inklusi yaitu perempuan (47%) dan laki-laki (53%), usia paling banyak
terjadi yaitu di usia dewasa (>18 tahun) (84%). Terapi analgesik yang digunakan
adalah Ketorolac tunggal (94%) yang diberikan dengan rute iv (100%). Dosis
terbanyak yang digunakan adalah 3x10mg iv (69%). Lama penggunaan Ketorolac
paling banyak yaitu 1-5 hari (84%). Penggunaan dosis Ketorolac dan lama
pemberian Ketorolac sesuai dengan guideline yang ada.
Kata Kunci: Ketorolac, Luka bakar, Analgesik

x

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................. vii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.4.1 Pelayanan Kesehatan ....................................................................... 4
1.4.2 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
2.1 Tinjauan Tentang Anatomi Kulit .............................................................. 5
2.1.1 Definisi Kulit .................................................................................. 5
2.1.2 Struktur Lapisan Kulit ..................................................................... 5
2.1.2.1Lapisan Epidermis ................................................................ 5
2.1.2.2 Lapisan Dermis ................................................................... 5
2.1.2.3 Lapisan Subdermis/Hipodermis .......................................... 6
2.1.3 Kalenjar-kalenjar pada kulit ............................................................ 7
2.1.3.1 Kalenjar Sebasea................................................................. 7
2.1.3.2 Kalenjar Keringat ............................................................... 7
2.1.4 Fungsi Kulit .................................................................................... 7

xi

2.1.4.1 Fungsi Proteksi .................................................................... 7
2.1.4.2 Fungsi Proteksi terhadap bahan kimia ............................... 8
2.1.4.3 Fungsi Absorbsi ................................................................... 8
2.1.4.4 Fungsi Kulit sebagai pengatur suhu .................................... 8
2.1.4.5 Fungsi Eksresi ..................................................................... 9
2.1.4.6 Fungsi Persepsi .................................................................... 9
2.1.4.7 Fungsi Pembentuk vitamin D .............................................. 9
2.2 Tinjauan Tentang Luka Bakar .................................................................... 9
2.2.1 Luka Bakar ...................................................................................... 9
2.2.2 Epidemiologi Luka Bakar ................................................................ 12
2.2.3 Etiologi Luka Bakar ......................................................................... 12
2.2.4 Penyebab Luka Bakar ...................................................................... 13
2.2.4.1 Suhu Tinggi (Thermal Burn) ............................................... 13
2.2.4.2 Bahan Kimia (Chemical Burn) ............................................ 13
2.2.4.3 Sengatan Listrik (Electrical Burn) ...................................... 13
2.2.4.4 Radiasi (Radiation Injury) ................................................... 13
2.2.5 Klasifikasi Luka Bakar..................................................................... 14
2.2.5.1 Luka Bakar derajat I ............................................................ 16
2.2.5.2 Luka Bakar derajat II ........................................................... 16
2.2.5.3 Luka Bakar derajat III.......................................................... 17
2.2.6 Patofisiologi Luka Bakar ................................................................. 17
2.2.7 Fase Pada Luka Bakar ...................................................................... 18
2.2.7.1 Fase Akut ............................................................................. 18
2.2.7.2 Fase Subakut ........................................................................ 19
2.2.7.3 Fase Lanjut .......................................................................... 19
2.3 Komplikasi pada Luka Bakar ..................................................................... 19
2.3.1 Sepsis ............................................................................................... 19
2.3.2 Gagal ginjal ...................................................................................... 19
2.3.3 Syok Hipovolemik ........................................................................... 19
2.4 Terapi Utama pada Luka Bakar ................................................................. 20
2.4.1 Resusitasi Cairan .............................................................................. 20
2.4.2 Albumin ........................................................................................... 20

xii

2.4.3 Nutrisi .............................................................................................. 20
2.4.4 Stress Ulcer ...................................................................................... 21
2.4.5 Antibiotik ......................................................................................... 21
2.4.6 Analgesik ......................................................................................... 21
2.5 Tinjauan tentang Nyeri ............................................................................... 22
2.5.1 Patofisiologi Nyeri ........................................................................... 23
2.6 Tinjauan tentang Analgesik........................................................................ 24
2.5.1 Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAIDs) ........................ 24
2.5.1.1 Analgetika Narkotik ............................................................ 25
2.5.1.2 Analgetika Perifer (Non Narkotik) ...................................... 26
2.7 Macam-macam obat analgesik yang digunakan pada luka bakar .............. 26
2.7.1 Asam Mefenamat ............................................................................. 26
2.7.2 Ibuprofen .......................................................................................... 26
2.7.3 Metamizole ...................................................................................... 27
2.8 Tinjauan Tentang Ketorolac ....................................................................... 27
2.8.1 Definisi Ketorolac ............................................................................ 27
2.8.1.1 Farmakodinamik Ketorolac ................................................. 28
2.8.1.2 Farmakokinetik Ketorolac ................................................... 29
2.8.1.3 Efek Samping Ketorolac ...................................................... 29
2.8.1.4 Sediaan Obat yang ada di Indonesia .................................... 30
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 31
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 34
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 34
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 34
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 34
4.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 34
4.3.2 Sampel Penelitian............................................................................. 34
4.4 Jumlah Sampel ........................................................................................... 35
4.5 Cara Pengambilan Sampel ......................................................................... 35
4.6 Instrumen Penelitian................................................................................... 35
4.7 Definisi Operasional dan istilah dalam Penelitian ..................................... 35
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 37

xiii

4.9 Analisis Data .............................................................................................. 37
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 39
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ................................................................. 39
5.1.1 Distribusi Tipe Luka Bakar ............................................................. 39
5.1.2 Distribusi Jenis Kelamin ................................................................. 40
5.1.3 Usia dan Jenis Kelamin .................................................................... 40
5.1.4 Data Status Pasien ........................................................................... 40
5.2 Profil Terapi pada Pasien Luka Bakar ...................................................... 41
5.2.1 Dosis Analgesik Ketorolac .............................................................. 41
5.2.2 Pemakaian Analgesik Ketorolac ...................................................... 41
5.3 Profil Penggunaan Terapi Analgesik Ketorolac ......................................... 42
5.3.1 Analgesik yang di Switch pada Pasien Luka Bakar ......................... 42
5.3.2 Lama Pemakaian Analgesik Ketorolac ............................................ 43
5.4 Profil Terapi Penyerta pada Pasien Luka Bakar ........................................ 43
5.5 Lama Perawatan Pasien.............................................................................. 44
5.6 Status Pasien Saat Keluar Rumah Sakit ..................................................... 44
5.7 Komplikasi Penyerta .................................................................................. 44
5.8 Status Pasien Meninggal Saat Keluar Rumah Sakit ................................... 45
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 46
BAB VII KESIMPULAN .............................................................................. 55
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 55
7.2 Saran ........................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56
LAMPIRAN .................................................................................................... 62

xiv

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Perubahan Fisiologis pada Luka Bakar ..................................................... 11
II.2 Kedalaman Luka Bakar ............................................................................. 15
II.3 Sediaan Obat Ketorolac yang ada Di Indonesia ........................................ 30
V.1 Tipe Luka Bakar di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012 ....................................... 39
V.2 Distribusi jenis kelamin pada pasien luka bakar yang menjalani rawat
inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ......................................................................................... 40
V.3 Distribusi usia dan jenis kelamin pada pasien luka bakar yang rawat
inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ......................................................................................... 40
V.4 Status pada pasien luka bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012 ................. 40
V.5 Distribusi terapi pada pasien luka bakar di instalasi rawat inap di RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012 ........... 41
V.6 Pemakaian dosis analgesik ketorolac pada pasien luka bakar yang
menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari – 31 Desember 2012 ..................................................................... 41
V.7 Pemakaian analgesik ketorolac baik pemakaian tunggal maupun
kombinasi pada pasien luka bakar yang rawat inap di RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012............................ 41
V.8 Analgesik yang di switch pada pasien luka bakar yang menjalani rawat
inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ......................................................................................... 42
V.9 Lama pemakaian analgesik ketorolac pada pasien luka bakar yang
menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1
Januari – 31 Desember 2012................................................................... 43

xv

V.10 Terapi penyerta yang digunakan pada pasien luka bakar yang
menjalani instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Periode 1 Januari – 31 Desember 2012 .................................................. 43
V.11 Distribusi lama perawatan pasien luka bakar yang menjalani rawat
inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ....................................................................................... 44
V.12 Distribusi status pasien keluar rumah sakit pada pasien luka bakar
yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode
1 Januari – 31 Desember 2012................................................................ 44
V.13 Distribusi komplikasi penyerta pada pasien luka bakar yang menjalani
rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ....................................................................................... 44
V.14 Pasien meninggal pada saat keluar rumah sakit yang menjalani rawat
inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31
Desember 2012 ....................................................................................... 45

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Struktur Kulit ............................................................................................. 6
2.2 Segitiga Perawatan Luka Bakar ................................................................. 10
2.3 Anatomi Kulit dan Hubungan Dengan Kedalaman Luka .......................... 14
2.4 Diagram Luas Luka Bakar ......................................................................... 15
2.5 Derajat Luka Bakar Derajat I ..................................................................... 16
2.6 Derajat Luka Bakar Derajat II .................................................................... 16
2.7 Derajat Luka Bakar Derajat III .................................................................. 17
2.8 Pathway Patofisiologi Luka Bakar ............................................................. 18
2.9 Skala Nyeri ................................................................................................. 22
2.10 Patofisiologi Nyeri ................................................................................... 23
2.11 Proses Perjalanan Nyeri ........................................................................... 24
2.12 Aksi Mekanisme NSAIDs ........................................................................ 25
2.13 Struktur Kimia Ketorolac ......................................................................... 28
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 29
3.2 .Kerangka Operasional ............................................................................... 30

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 62

2.

Surat Pernyataan ....................................................................................... 63

3.

Keterangan Kelayakan Etik ...................................................................... 64

4.

Surat Ijin Penelitian Skripsi ...................................................................... 65

5.

Surat Permohonan Penelitian .................................................................... 66

6.

Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ........................ 67

xviii

DAFTAR SINGKATAN

AINS

: Antiinflamasi Nonsteroid

Cl-

: Klorida

GCS

: Glasgow Coma Scale

GD

: Gula Darah

Hb

: Hemoglobin

Hct

: Hematokrit

K+

: Kalium

KRS

: Keluar Rumah Sakit

LED

: Laju Endap Darah

MCH

: Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC

: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration

Na+

: Natrium

MCV

: Mean Corpuscular Volume

MRS

: Masuk Rumah Sakit

PCT

: Procalcitonin

PDW

: Platelet Distribution Width

RDW

: Red Cell Distribution Width

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

RR

: Respiratory Rate

xix

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

TBSA

: Total Body Surface Area

TD

: Tekanan Darah

WBC

: White Blood Cell

xx

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H. 2010. Medicinus: Scientific journal of Pharmaceutical Development
And Medical Application. Vol 24: ISSN: 1979-39x.
American Burn Association (ABA). 2008. https://ameriburn.site-ym.com/ Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2014.
American Medical Association. Pain management: Pathophysiology of Pain and
Pain

Assesment.

http://www.ama-meonline.com/pain_mgmt/mod-

ule01/index.htm. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014.
Avidan, M. 2003. Pain Management In perioperative Care, Anaeste=hesia, Pain
Management and Intensive Care. London: 78-102.
Avni T, Levcovich A, Ad-El DD, Leibovici L, Paul M. 2010."Prophylactic
antibiotics

for

burns

patients:

systematic

review

and

meta-

analysis". BMJ 340:c241.doi:10.1136/bmj.c241.PMC 2822136.PMID 201
56911.
Behrman, R.E., Kliegman & Arvin, Nelson. 2000. Nelson Textbook Of
Pediatrics. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Berman, A., Snyder, S., Kozier, B., Erb, G. 2009. Buku ajar: keperawatan klinis
kozier & erb. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Betz, C.L., and Sowden, L.A. 2009. Buku saku keperawatan Pediatri.
Diterjemahkan oleh Meiliya, E. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.
Bhimantoro, F.X.A ,Wibowo N. Perbandingan awitan kerja ketorolac dengan
terbutalin sebagai obat tokolitik pada persalinan preterm. Maj Obstet
Ginekol Indones 2003 ; 27 : 21–6 .
Bowler, P.G., Duerden, B.I., Armstrong, D.B. 2001. Wound Microbiology and
Associated Approaches to wound management. Ckin. Microbiol. Rev. 14
(2)-244-269.
Britto, J.A., dalrymple-Hay, M.J.R. 2005. Kisi-kisi Menembus Masalah Bedah.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

xxi

Brown, G.R., Burns, T. 2005. Lecture Notes: Dermatologi. Edisi 8. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Chandra S. 2009. Panduan Tatalaksana Nyeri Perioperatif. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia.
Connolly, S., 2011. ACI Statewide Burn Injury Service. Clinical Practice
Guidelines:

Burn

Patient

Management.

Diakses

dari

http://www.aci.health.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0019/162631/Clin
ical_Practice_Guidelines_2012.pdf pada tanggal 01 November 2013.
Corwin J.E. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Third Edition. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EKG.
Damayanti, T. 2011. Journal of Emergency: Nilai Uji Diagnostik Prokalsitonin
sebagai Deteksi Dini Sepsis pada Luka Bakar Berat. Surabaya: Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Deglin, J.H., Vallerand, A.H. 2005. Pedoman obat untuk perawat. Edisi 4.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EKG.
Dickman A., Jennifer S. 2013. The Syringe Driver: Continous Subcutaneous
Infusions in Palliative Care. Edisi 3. New York: Oxford University Press.
Enkhbaatar, P., Murakami, K., Shimoda, K. et al. 2003. Ketorolac May control
the pain. Clin. Sci. 105, 621–628.

Franco, K.L., Putnam, Jr. J.B. 2005. Thoracic Surgery. Second Edition. Printed in
United States America.
Grace, A.P., Borley, N.R. 2007. At a glance: ILMU BEDAH. Third Edition.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hadi, U. 2008. Antibiotic Usage and Antimicrobial Resistance in Indonesia.
Surabaya: Airlangga University Press.

xxii

Hayes, K., Kee, J.E.R. 2012. Farmakologi: Pendekatan proses Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EKG.
Hidayat A.A., Uliyah M. 2008. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.burndoc.net/article_reprints/burns_-_general_article_fro.pdf.

2004.

ABC of Burns: Introduction. Diakses pada tanggal 14 Mei 2014.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs365/en/#content . 2012. Burns .
Diakses pada tanggal 01 November 2013.
http://www.scribd.com/doc/176745703/Luka-Bakar Diakses pada tanggal 03
November 2013.
James, H., Kaye, A.D., Fox C. 2014. Essentials Of Pediatric Anesthesiology.
United Kingdom: Camridge University Press.
James, M. 2006. Volume expanders: Crystalloid vs. Plasma colloids vs.
Synthetic colloids. ISBT Science Series, I, 52-58.
Jeschke, M.G., Wolf, S.E., Kamolz, L.P., Sjoberg, O. 2012. Handbook of Burns
Volume 1: Acute Burn Care. New York: Springer.
Judha, M., Majid, A., Prayogi, A.S. 2013. Buku pintar: Perawatan pasien luka
bakar. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Kalsum, U. 2011. Pengaruh Sediaan Salep Ekstrak Daun Sirih (Piper Berle
Linn.) Terhadap Jumlah Fibroblas Luka Bakar Derajat II A pada Tikus
Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar.
Kartohatmodjo, S. 2010. Luka Bakar (Combustio). Diakses dari
http://ml.scribd.com/doc/138044558/48104678-luka-bakar-akut-Tecvct
pada tanggal 04 Januari 2014.
Katzung, B.G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 6. Diterjemahkan oleh
staf Dosen Farmakologi FK UNAIR. Jakarta : Salemba Medika.

xxiii

Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Diterjemahkan oleh
staf Dosen Farmakologi FK UNAIR. Jakarta : Salemba Medika
Ketorolac tromethamine injection, USP IV / IM. Abbott Laboratories, North
Chicago 1997.
Khotib, J. 2006. Mekanisme Molekular Toleransi Obat Anti Nyeri Opioid.
Surabaya: Bagian Ilmu Biomedik Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Airlangga.
Kit B., Kara M., Mark A.K., Mason M. Intravenous Acetaminophen and
Intravenous Ketorolac for Management of Pediatric Surgical Pain: A
literature Review. Aajournalonline. 2014.
Klein M.B., Mosier M.J., Pham T.N., Gibran N.S., Arnoldo B.D., Gamelli R.L.,
Tompkins R.G., Herndon D.N. Early enteral nutrition in burns:
compliance with guidelines and associated outcomes in a multicenter
study. Pubmed: 2011.
Kopf, A. 2010. IASP: Guide to Pain Management in Low-Resource Setting.
Seattle. P317-320.
Latief, S.A. 2001. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi 3. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
Mangku, G. 2002. Diktat Kumpulan Kuliah Bagian SMF Anestesiologi dan
Reanimasi. Denpasar: FKU Udayana.
Miller F.P., McBrewster A.F. 2009. Ibuprofen. Springer.
Moenadjat, Y. 2001. Luka Bakar. Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Montoya, B. J. J., Canedo H.T., Paniagua A.A., Ortega F.V., Garcia1 O.F.D,
Olvera H.R. 2013. A randomized, clinical trial of Ketorolac
tromethamine vs ketorolac tromethamine complex B vitamins for
cesarean delivery analgesia.
Muscary, M.E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EKG.

xxiv

Muttaqin, A. 2008. Buku ajar: Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
O’Donnel, J.T. 2005. Drug Injury: Liability, Analysis and Prevention. Second
edition. Lawyers & judges publishing company, Inc.
Oman, K.S., Mclain J.K., Scheetz L.J. 2008. Panduan belajar Keperawatan
Emergency. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EKG.

Orgill, D.P. 2009. Excision and Skin Grafting of Thermal Burns. New England
Journal Med: 360:893-901.
Otto, S.E. 2005. Buku saku keperawatan onkologi. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EKG.
Patterson, D.R., Sharar, S.R. 2001. Burn Pain. Pp. 780-787.
Pranata, A.E. 2013. Manajemen Cairan & Elektrolit. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahardjo, R. 2009. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EKG.
Ray, C.E., 2008. Pain Management in Interventional Radiology. Cambridge
University press.
Raylene,

M.R.,

Lyrawati,

D.

2008.

Penilaian

Nyeri.

Diakses

dari

http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/pemeriksan-dan-penilaiannyeri.pdf pada tanggal 17 November 2014.

Roche Indonesia. 2012. Toradol.

Product monograph: Roche Products PTY

Limited.

Runtuwene, T. 2001. Nyeri Neuropatik: Patofisiologi dan Penatalaksanaan.
Jakarta: Kelompok studi Nyeri PERDOSSI. h.121-8.

Sabiston, D.C. 1995. Buku Ajar: Bedah. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EKG.

xxv

Sakai M, Tanebe k, Sasaki Y, Momma K , Yoneda S, Saito S. Evaluation of the
tocolytic effect of a selective cyclooxygenase-2 inhibitor in a mouse
model of lipopolysaccharide-induced preterm delivery. Molecular Human
Reproduction 2001; 7: 595–602.

Schwartz, S. 2000. Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. Edisi 6. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EKG.
Schorr, SJ , Ascarelli, MH, Rust, OA , Ross, EL, Calfee, EL, Perry, KG et al. A
Comparative study of ketorolac ( toradol ) and magnesium sulfate for
arrest of preterm labor. South Med J 1998 ; 91: 1028–32 .
Sinastra, R.S., Jahr, J.S., Watkins-Pitchford, M.J. 2011. The Essence of:
Analgesia and Analgesic. New york: Cambridge University.
Sukandar, E.Y., dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Edisi 1. Jakarta: PT.ISFI
Penerbitan.
Susanto, R.C., dan Ari, G.A.M., 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 1.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sutjahjo, Rita A. 2003. Pain Relief In Trauma. Surabaya: Bagian SMF
Anestesiologi dan Reanimasi FKU Airlangga.
Tambayong, J. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC.
Tanu, I., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tarantino D. P. 2002. Burn Pain and Dressing Changes. Vol 6. South Green:
W.B Saunders.
Tjay, T.H., Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek sampingnya. Edisi 5. Jakarta: Elex Media Komputindo.

xxvi

.

Torpy, M.J., 2009. Burn Injuries. The Journal the American Medical
Association. Diakses dari http://jama.jamanetwork.com/ Pada Tanggal 01
November 2013.
Wisniewski, P., Howard, G., Smith, M.D. 2013. Acute Burn Resucitation.
www.Surgicalcriticalcare.net/guidelines/acute%20burn%20resusitacion/
Diakses pada Tanggal 10 Oktober 2014.
Wilson, W.C., Grande C.M., Hoyt B.D. 2007. Trauma Critical Care. Volume 2.
New York: Informa health care USA.
Wolf, S.E., Jeschke M.G., Kamolz, L.P., Sjoberg, F. 2012. Handbook of burns :
Acute Burn Care. Volume 1. Germany : SpringerWienNewYork.

Wood, F., 2009. Injury trauma and health network. Burn Injury Model Of Care.
Diakses

dari

http://www.healthnetworks.health.wa.gov.au/modelsofcare/docs/Burn_Inj
ury_Model_of_Care.pdf Pada tanggal 28 Oktober 2013.
www.who.int/violence_injury_prevention/index.html Diakses pada tanggal 21
Oktober 2013.
Yofita

S.

2009.

Penanganan

Luka

Bakar.

http://www1-

media.acehprov.go.id/uploads/PENANGANAN_LUKA_BAKAR.pdf.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2013.

xxvii

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 53 30

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 20 26

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)

0 5 22

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

5 18 31

STUDI PENGGUNAAN ACE- inhibitor pada PASIEN CKD (Chronic Kidney Disease) dengan HIPERTENSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 18 26

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

6 16 21

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang

1 9 54

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 15 27