STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Luka bakar merupakan respons kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu/termal. Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka bakar yang tidak merusak epitel kulit tetapi hanya merusak sebagian dari epitel. Biasanya dapat pulih dengan penanganan konservatif. Luka bakar dengan ketebalan penuh merusak semua sumber - sumber pertumbuhan kembali epitel kulit dan membutuhkan cangkok kulit jika luas (Grace and Borley, 2006).

Luka bakar menjadi masalah karena angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Di Amerika Serikat, 500.000 orang dirawat di unit gawat darurat, sementara 74.000 pasien perlu perawatan inap di rumah sakit akibat luka bakar. Lebih dari 20.000 pasien mengalami luka bakar yang sangat hebat sehingga memerlukan perawatan pada suatu pusat perawatan khusus luka bakar. Duabelas ribu korban luka bakar akan meninggal akibat luka-lukanya (Schwartz, et al., 2000).

Di Cina terdapat 5 sampai 10 juta korban luka bakar setiap tahun. Nyeri akut pada luka bakar menyebabkan kecemasan dan keengganan pasien untuk melakukan perawatan luka dan rehabilitasi, sehingga meningkatkan morbiditas. Nyeri akut yang tidak terkontrol juga diduga ikut serta terhadap masalah sensorik jangka panjang termasuk sakit kronis, parestesia, allodynia, hiperalgesia, nyeri dan neuropatik (Yuxiang, et al., 2012).

Penelitian yang telah dilakukan di unit luka bakar RSU Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, jumlah kasus yang dirawat selama tahun 1998 sebanyak 107 kasus atau 26,3% dari seluruh kasus bedah plastik yang dirawat. 62% dari jumlah tersebut merupakan luka bakar derajat II - III > 40% dengan angka kematian 37,38%. Kematian umumnya terjadi dalam waktu 7 hari pertama masa perawatan, sementara sisa kasus yang bertahan hidup menghadapi masalah tersendiri, antara lain lamanya masa perawatan yang berkisar antara 40 - 148 hari rawat (Moenadjat, 2001).


(2)

2

Pada kasus luka bakar derajat II yang disebabkan karena tersiram air panas dan bahan kimia (asam dan basa) mempunyai frekuensi yang tinggi untuk mengalami nyeri karena terjadinya kerusakan mengenai bagian epidermis dan dermis berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi, maka diberikan analgesik untuk menghilangkan rasa nyeri yang ditimbulkan. Nyeri disebabkan karena ujung – ujung saraf teriritasi (Moenadjat, 2001). Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya (aktual) atau potensi kerusakan jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan tersebut (Sukandar dkk, 2008).

Beberapa pasien luka bakar memerlukan terapi jangka panjang untuk mengontrol rasa sakit memadai jika analgesik tidak cukup. Kedalaman bagian luka untuk mencegah edema juga akan meminimalkan pengembangan rasa sakit yang terkait dengan pembekakan dan kekakuan. Edema mengganggu morbilitas dan beresiko terkena sendi kaku (terutama tangan) ( Victoria, 2012).

Pengobatan pasien luka bakar dengan analgesik mempunyai 2 tujuan utama : pertama, menghilangkan rasa nyeri dan kedua memperlambat atau membatasi proses perusakan jaringan. Untuk itu diperlukan obat – obat antinyeri. Analgesik dibagi menjadi 2 bagian yaitu analgesik opioid (morfin) dan analgesik non Non-opioid (Paracetamol, Asam Mefenamat, ibuprofen, Natrium Metamizole, dan Ketorolac) (Katzung, 2002).

Dari beberapa obat yang telah disebutkan diatas, Natrium metamizole merupakan obat pilihan karena berkhasiat baik pada nyeri yang hebat dan kolik maka diperlukan pengaturan indikasi ketat dan penyuntikan yang lambat (1ml/menit) agar tidak terjadi syok. Natrium metamizole diberikan secara parenteral (injeksi) kedalam pembuluh darah menghasilkan efek tercepat dalam waktu 18 detik, obat telah tersebar keseluruh jaringan. Metamizole merupakan metansulfonat aminopirin turunan pirazolon bersifat analgesik dan antipiretik, tetapi sifat antiinflamasinya lemah (Mutschler, 1991; Zukowsky and Kotfis, 2009). Bekerja menghambat transmisi rasa sakit ke susunan saraf pusat dan perifer dan diabsorbsi di saluran cerna. Metamizole mempunyai waktu paruh 1- 4 jam (Schmitz, et al., 2003).


(3)

3

Pada penelitian yang berjudul Dipyrone elicits substantial inhibition of peripheral cyclooxygenases in humans: new insights into the pharmacology of an old analgesic oleh Hinz et al (2007) bahwa Natrium metamizole aman digunakan karena tidak menyebabkan gangguan gastrointestinal dibanding dengan golongan NSAID lainnya. Walaupun efek samping berupa agranulositosis tetapi kejadian ini sangat jarang (1 kasus per juta masa pengobatan).

Atas dasar fakta dan permasalahan di atas, maka perlunya memonitor terapi sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pola penggunaan Natrium metamizole pada penderita luka bakar di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Malang karena merupakan rumah sakit terbesar di Kota Malang dengan berbagai kelas sosial - ekonomi pasien yang menjalani pengobatan dan RSUD rujukan terbanyak di Kota Malang.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana profil penggunaan obat Natrium metamizole pada pasien luka bakar dan masalah terkait dengan obat yang mungkin terjadi?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pola penggunaan obat dan masalah terkait dengan obat Natrium Meatamizole pada pasien luka bakar di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengetahui pola penggunaan obat Natrium Metamizole pada pasien luka bakar meliputi dosis yang diberikan, rute pemberian, lama pemberian dan waktu pemberian, serta efek samping di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. 2) Mengkaji terapi Natrium Metamizole terkait data laboratorium dan data klinik.


(4)

4

1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Pelayanan Kesehatan

Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukkan untuk mengetahui kesesuaian terapi Natrium metamizole yang diberikan pada pasien luka bakar, sebagai tambahan informasi mengenai pola penggunaan Natrium metamizole pada pasien luka bakar, serta mengurangi angka kejadian masalah terkait obat sehingga dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian. 1.4.2 Ilmu Pengetahuan

Data ini dapat digunakan sebagai pendahuluan untuk menjadi tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya.


(5)

SKRIPSI

SITI ZUKHRAH

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM

METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap

(IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(6)

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM

METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap

(IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh: SITI ZUKHRAH 201010410311041 Disetujui oleh:


(7)

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM

METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)

RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 12 Juli 2014

Oleh:

SITI ZUKHRAH NIM : 201010410311041


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi ALLah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya bagi seluruh hamba sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik – baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kesejahteraan semoga terlimpah kepada keluarga, sahabar serta orang – orang yang beriman.

Dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang), penulis ingin mengucapkan terima ksih kepada :

1. ALLAH SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada umatnya, Rasulullah SAW yang telah menuntun kita menuju jalan yang lurus

2. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Budi Rahaju, MPH., selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 4. Dr. dr Pudji Rahaju, Sp THT-KL(K)., selaku Ketua Komisi Etik Penelitian

Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik sehingga penulis dapat melakukan penelitian di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

5. drg. Asri Kusuma Djati, MMR., selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian RSUD Dr. Saiful Anwar Malang .

6. Sri Erna Utami, SKM., M.Kes. (MARS)., selaku Kepala Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.

7. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc. Apt, selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Drs. Didik Hasmono, Apt., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu meluangkan waktu disela kesibukan bapak untuk membimbing dan memberikan arahan sampai terselesaikannya skripsi ini.


(9)

9. Bunda Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar dan ikhlas membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

10.Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., dan Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc. Apt, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada saya demi kesempurnaan skripsi ini.

11.Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P., selaku Dosen Wali yang selalu memberikan nasihat – nasihat bagi saya dalam menuntut ilmu.

12.Para Bapak Ibu Dosen Program Studi Farmasi yang mengajarkan kepada saya berbagai pengetahuan sehingga dapat bermanfaat hingga akhirnya saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

13.Sendi Lia Yunita, S.farm., Apt., selaku Dosen Farmasi yang telah bersusah payah dalam membantu jalannya ujian skripsi sehingga dapat berjalan dengan baik.

14.Kedua orang tua tercinta Bapak Drs. Junaidy Usman dan ibu Dra. Siti Nurjanah yang tiada hentinya memotivasi saya dalam segala hal, selalu mendoakan anaknya dalam mencapai kesuksesan. Terima kasih atas kerja keras dan didikan yang selama ini diberikan kepada saya sehingga anaknya mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

15.Keluarga tercinta kakakku Siti Raodatul Jannah, ST., adikku Fitri Syilvia Hatifah serta tante dan nenekku yang telah memberikan dukungan dan doa. 16.Orang yang teristimewa Adhimukti Pramodana, SE yang dengan sabar

mendengar keluh kesahku dalam mengerjakan skripsi ini. Terima kasih atas support yang selama ini sudah di curahkan hingga terselesaikannya skripsi ini, dukunganmu sungguh sangat berarti bagiku.

17.Teman seperjuangan team skripsi “Klinik” Vina, Nunu, Wiwin, Lia, Risa, Fitri dan juga temen – temen Farmasi A 2010. Terima kasih banyak buat semangat, saran, kritikan, dan kerjasamanya selama 4 tahun yang kita lalui bersama.

18.Teman – teman kos bambu kuning (Titin, Risma, Cicit, Irin, Citra, Imel) makasih ya kebersamaannya selama ini.


(10)

19.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan, motivasi yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya atas segala kebaikan yang telah diberikan.Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu diharapkan saran dan kritik untuk kebaikan skripsi ini.Akhirnya semoga skripsi ini dapat berguna bagi ilmu kefarmasian.

Wassalammualaikum wr.wb.

Malang, 12 Juli 2014 Penulis


(11)

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM

METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Luka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu/termal yang mengenai bagian dermis, epidermis, subkutan sehingga menimbulkan rasa nyeri.Penyebab luka bakar yaitu luka bakar listrik, luka bakar zat kimia, luka bakar karena radiasi. Kebanyakan luka bakar berasal dari kontak dengan api, permukaan yang panas, dan cairan panas

Tujuan pemberian obat Natrium metamizole pada pasien luka bakar adalah untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dengan bekerja menghambat transmisi rasa sakit ke susunan saraf pusat dan perifer. Saat otak mempersepsikan nyeri, tubuh melepaskan neuromodulator, seperti opioids serotonin, norepinephrine dan gamma aminobutric acid untuk menghalangi atau menghambat transmisi nyeri dan membantu menimbulkan keadaan analgesik dan berefek menghilangkan rasa nyeri. Oleh sebab itu pemberian Natrium metamizole sangat penting pada kasus luka bakar.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana profil penggunaan obat Natrium metamizole pada pasien luka bakar dan masalah terkait obat yang mungkin terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola penggunaan Natrium metamizole pada pasien luka bakar terkait jenis, dosis, dan lama pemakaian Natrium metamizole RSUD Dr. Saiful Anwar. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian terapi Natrium metamizole yang diberikan pada pasien luka bakar, sebagai tambahan informasi mengenai pola penggunaan Natrium metamizole pada pasien luka bakar, serta mengurangi angka kejadian masalah terkait obat sehingga dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian.

Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan rancangan deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif menggunakan data rekam medik. Sampel kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien dengan diagnosis luka bakar yang mendapat terapi Natrium metamizole dan analgesik lain yang diberikan yang menjalani rawat inap di instalasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 Januari – 31 Desember 2012 yang dirawat selama ≥ 3 hari di rumah sakit dengan data rekam medik yang mendukung.

Dari 146 RMK diperoleh 33 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu perempuan (33%) dan laki-laki (67%), jadi lebih banyak pasien luka bakar berjenis laki-laki, hal ini dikarenakan laki-laki banyak melakukan aktivitas. Usia paling banyak terjadi pada rentang 2-12 tahun (42%) karena benda-benda panas atau mudah terbakar berada dirumah dan dapat menyebabkan anak terluka, misalnya tersiram air panas maupun ledakan LPG. Terapi analgesik yang digunakan adalah Natrium metamizole tunggal (55%) yang diberikan melalui rute iv (55%) dengan rentang dosis 100 mg –1000 mg/hari dan dosis yang paling banyak digunakan yaitu 1000 mg (39%). Dimana Natrium metamizole untuk


(12)

mengatasi nyeri sedang sampai berat yang aman digunakan karena tidak menyebabkan gangguan gastrointestinal dibanding dengan golongan NSAID lainnya (Paracetamol, Asam mefenamat, Ibuprofen, dan Ketorolac) dan dapat diberikan maksimal 3 g/hari secara intravena. Lama penggunaan Natrium metamizole paling banyak 1-5 hari (42%). Hal ini berkaitan dengan Natrium metamizole bila pemakaian jangka lama dapat menimbulkan sindrom neurophaty yang akan berangsur hilang bila penggunaan dihentikan.


(13)

ABSTRACT

STUDY OF ANALGESIC SODIUM METAMIZOLE ON

COMBUSTIO PATIENT

(Research on Hospitalized Patients in Public Hospital Dr. Saiful Anwar Malang) Background : Burns often lead to death. On the case of combustio resulting in pain. Metamizole sodium in this case has the effect for reducing the pain caused. Where metamizole sodium to medium to to serious pain that is safe to use because it doesn’t cause gastrointestinal disturbaces than other classes of NSAIDs (Paracetamol, Asam Mefenamat, Ibuprofen, and Ketorolac).

Objectives : To know the pattern about use study of metamizole sodium related type, dose, and duration in patients combustio of RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Method : Descriptive-observational study with retrospective method using combustio patient records in the in patient period 1 January to 31 December 2012. Results and Conclusions : 146 RMK obtained from 33 samples in accordance with the inclusion criteria. Women (33%) and men (67%), the age range is 2-12 years (42%). Therapy of analgesic was metamizole sodium (55%) iv (55%), and was range dose 100 mg–1000 mg iv daily and most widely used dose 1000 mg. Prolonged use of metamizole sodium at most that 1-5 days. The use of metamizole sodium dose and duration of metamizole sodium is appropriate with the study of literature.


(14)

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM

METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Latar Belakang : Luka bakar seringkali mengakibatkan kematian. Pada kasus luka bakar mengakibatkan terjadinya nyeri. Natrium metamizole dalam hal ini memiliki efek untuk mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan. Dimana Natrium metamizole untuk mengatasi nyeri sedang sampai berat yang aman digunakan karena tidak menyebabkan gangguan gastrointestinal dibanding dengan golongan NSAID lainnya (Paracetamol, Asam mefenamat, Ibuprofen, dan Ketorolac). Tujuan : Mengetahui studi penggunaan Natrium metamizole pada pasien luka bakar terkait jenis, dosis, dan lama pemakaian Natrium metamizole RSUD Dr. Saiful Anwar.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observasional-deskriptif dengan metode retrospektif mengguanakan rekam medik pasien luka bakar di instalasi rawat inap periode 1 Januari-31 Desember 2012.

Hasil dan Kesimpulan : Dari 146 RMK diperoleh 33 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu perempuan (33%) dan laki-laki (67%), usia paling banyak terjadi pada rentang 2-12 tahun (42%). Terapi analgesik yang digunakan adalah Natrium metamizole tunggal (55%) yang diberikan melalui rute iv (55%) dengan rentang dosis 100 mg –1000 mg/hari dan dosis yang paling banyak digunakan yaitu 1000 mg (39%). Lama penggunaan Natrium metamizole paling banyak 1-5 hari. Penggunaan dosis Natrium metamizole dan lama pemberian Natrium metamizole sesuai dengan studi literatur.


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRACT ... ix

ABSTRAKSI ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

DAFTAR SINGKATAN ... xix

DAFTAR PUSTAKA ... xx

BAB I PENDAHULUAN ……….. ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Pelayanan Kesehatan ... 4

1.4.2. Ilmu Pengetahuan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Anatomi Fisiologi Kulit... 5

2.1.1.Definisi Kulit ... 5

2.1.1.1. Epidermis ... 5

2.1.1.2. Dermis ... 5

2.1.1.3. Subkutan ... 6

2.1.2. Bagian-bagian Kulit ... 6

2.1.2.1. Hipodermis ... 7


(16)

2.1.2.3. Appendises (Rambut dan Kuku) ... 7

2.1.3. Fungsi Kulit ... 8

2.1.3.1. Fungsi Absorbsi ... 8

2.1.3.2. Fungsi Eksresi ... 8

2.1.3.3. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh... 9

2.1.3.4. Fungsi Pelindung ... 9

2.1.3.5. Fungsi Indra Peraba ... 9

2.2. Tinjauan Tentang Luka Bakar ... 9

2..2.1. Definisi Luka Bakar ... 9

2.2.2. Epidemiologi Luka Bakar ... 10

2.2.3. Etiologi Luka Bakar ... 10

2.2.4. Patofisiologi Luka Bakar ... 11

2.2.4.1. Fase Awal, Fase Akut, Fase Shock ... 12

2.2.4.2. Fase Setelah Shock Berakhir/diatasi ... 12

2.2.4.3. Fase Lanjut ... 13

2.2.5. Manifestasi Klinik ... 14

2.2.5.1. Luka Bakar Derajat I... 15

2.2.5.2. Luka Bakar Derjat II ... 15

2.2.5.3. Luka Bakar Derjat III ... 16

2.2.6.Komplikasi Luka Bakar ... 17

2.2.6.1. Syok Hipovolemik ... 17

2.2.6.2. Gagal Ginjal Akut ... 18

2.2.6.3. Sepsis ... 18

2.2.6.4. Hipertropi Jaringan Parut ... 18

2.2.7.Penatalaksanaan Terapi Luka Bakar ... 18

2.2.7.1. Resusitasi Cairan ... 18

2.2.7.2.Stress Ulcer ... 19

2.2.7.3.Antibiotika... 19

2.2.7.4. Albumin ... 19

2.2.7.5. Nutrisi ... 20

2.3. Tinjauan Tentang Nyeri... 20


(17)

2.4. Analgesik yang Digunakan Untuk Luka Bakar ... 22

2.4.1. Analgesik Opioid... 22

2.4.1.1. Morfin ... 22

2.4.2. Analgesik Non-Opioid ... 23

2.4.2.1. Paracetamol ... 23

2.4.2.2. Asam Mefenamat ... 23

2.4.2.3. Ibuprofen ... 23

2.4.2.4. Ketorolac ... 24

2.4.2.5. Natrium Metamizole ... 24

2.4.2.5.1. Definisi Natrium Metamizole ... 24

2.4.2.5.2. Struktur Kimia ... 24

2.4.2.5.3. Mekanisme Kerja ... 25

2.4.2.5.4. Farmakokinetika ... 25

2.4.2.5.5. Interaksi Obat ... 26

2.4.2.5.6. Efek Samping ... 26

2.4.2.5.7. Sediaan yang Ada di Indonesia ... 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 29

4.1. Rancangan Penelitian ... 30

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

4.3.1. Populasi Penelitian ... 30

4.3.2. Sampel Penelitian ... 30

4.3.3. Kriteria Inklusi ... 30

4.4.4. Kriteria Ekslusi... 31

4.4. Jumlah Sampel ... 31

4.5. Cara Pengambilan Sampel ... 31

4.6. Instrumen Penelitian... 31

4.7. Definisi Operasional... 31

4.8. Prosedur Pengumpulan Data ... 32

4.9. Analisis Data ... 32


(18)

5.1. Karakteristik Subyek Penelitian ... 34

5.1.1. Derajat Tipe Luka Bakar ... 34

5.1.2. Distribusi Jenis Kelamin ... 35

5.1.3. Usia dan Jenis Kelamin ... 35

5.1.4. Komplikasi Penyerta ... 35

5.1.5. Status pasien ... 36

5.2. Profil Terapi Pada Pasien Luka Bakar ... 36

5.3. Profil Penggunaan Analgesik Pada Pasien Luka Bakar ... 36

5.4. Profil Penggunaan Analgesik Natrium Metamizole Pada Pasien Luka Bakar………. 38

5.4.1. Analgesik Natrium Metamizole ... 38

5.4.2. Terapi Switch Analgesik Natrium Metamizole ... 38

5.4.3. Terapi Kombinasi Analgesik Natrium Metamizole ... 39

5.4.4. Regimentasi Dosis Analgesik Natrium Metamizole ... 39

5.4.5. Lama Pemakaian Analgesik Natrium Metamizole... 40

5. 5. Lama Perawatan Pasien……… 41

5. 6. Status Pasien Saat Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 41

5. 7. Status Pasien Meninggal Saat Keluar Rumah Sakit... 41

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

BAB VII KESIMPULAN... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman II.1 Penyebab dan Beratnya Luka Bakar... 11 II.2 Karakteristik Luka Bakar ... 17 II.3 Sediaan Obat di Indonesia ... 26 V.1 Derajat luka bakar di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar

Malang Periode 1 Januari – 31 Desmber 2012. ... 34 V.2 Distribusi jenis kelamin pada pasien luka bakar yang menjalani

rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 35 V.3 Distribusi usia dan jenis kelamin pada pasien luka bakar yang

menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 35 V.4 Distribusi komplikasi penyerta pada pasien luka bakar yang

menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 35 V.5 Distribusi status pasien pada pasien luka bakar yang menjalani rawat

inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 36 V.6 Distribusi terapi penyerta pada pasien luka bakar yang menjalani

rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 36 V.7 Distribusi jenis obat terapi penyerta pada pasien luka bakar yang

menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 37 V.8 Menunjukkan persentase terapi analgesik yang diberikan pasien luka

bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 37 V.9 Pola penggunaan analgesik Natrium Metamizole pada 33 pasien

luka bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 38


(20)

V.10 Analgesik Natrium Metamizole pasien luka bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 38 V.11 Terapi Switch analgesik Natrium Metamizole pasien luka bakar

yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 38 V.12 Terapi Kombinasi dua obat analgesik Natrium Metamizole pasien

luka bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 39 V.13 Terapi Kombinasi tiga obat analgesik Natrium Metamizole pasien

luka bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 38 V.14 Perubahan dosis analgesik Natrium Metamizole pasien luka bakar

yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 39 V.15 Lama pemakaian analgesik Natrium Metamizole pasien luka bakar

yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 40 V.16 Distribusi lama perawatan pasien luka bakar yang menjalani rawat

inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 41 V.17 Distribusi status pasien keluar rumah sakit pada pasien luka bakar

yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 41 V.18 Pasien meninggal pada saat keluar rumah sakit pada pasien luka

bakar yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode 1 Januari – 31 Desember 2012. ... 41


(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gambaran Tiga Dimensi Kulit ... 8

2.2 Patofisiologi Luka Bakar ... 11

2.3 Diagram Luas Luka Bakar... 14

2.4 Luka Bakar Derajat I ... 15

2.5 Luka Bakar Derajat II ... 16

2.6 Luka Bakar Derajat III ... 16

2.7 Fisiologi Nyeri ... 20

2.6 Proses Perjalanan Nyeri... 21

2.9 Struktur Kimia Metamizole ... 25

3.1 Kerangka Konseptual ... 28


(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 61

2. Surat Pernyataan ... 62

3. Keterangan Kelayakan Etik ... 63

4. Surat Ijin Penelitian Skripsi ... 64

5. Surat Permohonan Penelitian... 65


(23)

DAFTAR SINGKATAN

AINS : Antiinflamasi Nonsteroid

Cl- : Klorida

GCS : Glasgow Coma Scale

GD : Gula Darah

Hb : Hemoglobin

Hct : Hematokrit

K+ : Kalium

KRS : Keluar Rumah Sakit

LED : Laju Endap Darah

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC :MeanCorpuscular Hemoglobin

Concentration

Na+ : Natrium

MCV : Mean Corpuscular Volume MRS : Masuk Rumah Sakit

PCT : Procalcitonin

PDW : Platelet Distribution Width RDW : Red Cell Distribution Width RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

TD : Tekanan Darah


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anonim. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Anonim, 2003. Pedoman Penggunaan Albumin. Edisi 2. Surabaya : Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo.

Anonim. 2007. MIMS Petunjuk Konsultasi. Edisi 7. Jakarta : CMP Medica.

Anonim. 2010. Informasi Spesialite Obat. Volume 45. Jakarta : ISFI penerbitan.

Arif, S.K. 2010. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan Perioperatif : Terapi Cairan Pada Luka Bakar Berat. Jakarta : PP IDSAI.

Avidan, M. 2003. Pain Managemenet, In Perioperative Care, Anaesthesia, Pain Management and Intensive Care. London. pp. 78-102.

Bertolini, A., Ferrari, A., Ottani, A., Guerzoni, S., Tacchi, R., Leone, S. 2006. Paracetamol : New Vistas of an Old Drug Volume 30. pp. 250-275. Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Brooker, C. 2005. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Effendi, C. 1999. Perawatan Pasien Luka Bakar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Frendrich, Z. 2000. Metamizol - a New Effective Analgesic With a Long History, Overview of its Pharmacology and Clinical Use.

Gibson, J. 2002. Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Grace, P.A., and Borley, N.R. 2006. Ilmu Bedah : At a Glance. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Hinz, B., Cheremina, O., Bachmakov, J., Renner, B., Zolk, O., Fromm, M.F., and Brune, K. 2007. Dipyrone Elicits Substantial Inhibition of Peripheral Cyclooxygenases in Humans: New Insights Into the Pharmacology of an Old Analgesic. Volume 21 no.10 2343-2351. Department of Experimental and Clinical Pharmacology and Toxicology, Friedrich Alexander University Erlangen-Nürnberg, Fahrstrasse 17, D-91054 Erlangen.


(25)

Japardi, Iskandar. 2002. Manifestasi Neurologik Shock Sepsis. library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi20.pdf. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Judha, M. 2013. Perawatan Pasien Luka Bakar. Edisi 1. Jakarta : Gosyen Publishing.

Kartohatmodjo, S. 2010. Luka Bakar (Combustio).

Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta : Salemba Medika.

Kepmenkes, 2010. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Jakarta.

Kinsella, J. and Rae, C.P. 2008. Clinical Pain Management – Acut Pain. Akut Pain Management in Burns. 2nd rd. London : Hodder & Stoughton Limited.

Lusiana, Darsono. 2002. Diagnosis dan Terapi Indoksikasi Salisilat dan Paracetamol. Bandung : Universitas Kristen Maranatha.

McEvoy, K.G. 2004. AHFS Drug Information. Bethesda: America Society of Health System. Hal : 154-169.

Muscary, M.E. 2005. Panduan Belajar : Keperawatan Pediatri. Edisi E. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Moenadjat, Y. 2001. Luka Bakar – Pengetahuan Klinik Praktis. Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI..

Moyet, C., and Jual, L. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Edisi 5. Bandung : Penerbit ITB.

Nealon, T.F, and Nealon, W.H. 1996. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Oviedo, J., and Wolfe, M.M., 2005. Management of Stress-Related Erosive Syndrome. Advanced Therapy in Gastroenterology and Liver Disease . 5ͭ ͪ Ed, Hamilton, ON : BC Decker Inc.

Perdanakususma, D.S.2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya : Airlangga University Press, hal 3.

Reid, J.L., Rubin, P.C., and Whiting, B. 2007. Catatan Kuliah Farmakologi Klinis. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 226-227. Schmitz, G., Lepper, H., and Henrich, M. 2003. Farmakologi dan Toksikologi.


(26)

Schwartz, S.I., Shires, G.T and Spenser, F.C. 2000. Intisari Prinsip –Prinsip Ilmu Bedah.Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sinatra, R.S., Jahr, J.S., Watkins Pitchord, M.J. 2011. The Essense of Analgesia and Analgesic. New York : Cambridge University.

Siswandono dan Soekardjo, B. 2011. Kimia Medisinal. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press, hal 190-191.

Sjamsuhidajat, R., and Jong, W.D. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sloane, E. 1995. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Smeltzer, 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Solichah, I. 2012. Analgetik dan Obat - Obatnya. 29 Desember 2012. https://solichahiez.wordpress.com/tag/analgesik/. Diakses tanggal 11 April 2014.

Sukandar, E.Y., dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Edisi 1. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Susanto, R.C., dan Ari, G.A.M. 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 1. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sutjahjo, and Rita, A. 2003. Pain Relief in Trauma. Surabaya : Bagian/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Tjay, T.H, dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Umami, M. 2010. Obat Analgesik dan farmakodinamikanya. 2 Oktober 2010.

http://marizaumami.wordpress.com/2010/10/02/obat-analgesik-dan-farmakodinamikanya/. Diakses tanggal 12 April 2014.

Victoria. 2012. Thermal burns : Assessment and Acute Management in The General Practice Setting.Volume 41, No.6. Pages 372-375.

Walton, R.E, dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip & Praktek Ilmu Endodonsia. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 586.

Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Yofita, S. Penanganan Luka Bakar. http://www1-media.acehprov.go.id/uploads/PENANGANAN_LUKA_BAKAR.pdf. Diakses tanggal 27 Mei 2014.


(27)

Yuxiang, L., Lu, T, Jianqiang, Y., Xiuying, D., Wangfang, Z., Wannian, Z., Shichu, X., Wen, N., Xiuqiang, M., Yinsheng, W., Ming, Y., Guoxia, M., Guangyi, W., Wenjun, H., Zhaofan, X., Hongtai, T., Jijun, Z. 2012. Analgesia Effect of a Fixed Nitrous Oxide/Oxygen Mixture on Burn Dressing Pain: Study Protocol For a Randomized Controlled Trial. Zukowsky. M., and Kotfis, K. 2009. Safety of Metamizole and Paracetamol


(1)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 61

2. Surat Pernyataan ... 62

3. Keterangan Kelayakan Etik ... 63

4. Surat Ijin Penelitian Skripsi ... 64

5. Surat Permohonan Penelitian... 65


(2)

DAFTAR SINGKATAN

AINS : Antiinflamasi Nonsteroid

Cl- : Klorida

GCS : Glasgow Coma Scale

GD : Gula Darah

Hb : Hemoglobin

Hct : Hematokrit

K+ : Kalium

KRS : Keluar Rumah Sakit LED : Laju Endap Darah

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC :MeanCorpuscular Hemoglobin

Concentration

Na+ : Natrium

MCV : Mean Corpuscular Volume MRS : Masuk Rumah Sakit

PCT : Procalcitonin

PDW : Platelet Distribution Width RDW : Red Cell Distribution Width RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

TD : Tekanan Darah


(3)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, P.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anonim. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Anonim, 2003. Pedoman Penggunaan Albumin. Edisi 2. Surabaya : Rumah

Sakit Umum Dokter Soetomo.

Anonim. 2007. MIMS Petunjuk Konsultasi. Edisi 7. Jakarta : CMP Medica.

Anonim. 2010. Informasi Spesialite Obat. Volume 45. Jakarta : ISFI penerbitan.

Arif, S.K. 2010. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan Perioperatif : Terapi Cairan Pada Luka Bakar Berat. Jakarta : PP IDSAI.

Avidan, M. 2003. Pain Managemenet, In Perioperative Care, Anaesthesia, Pain Management and Intensive Care. London. pp. 78-102.

Bertolini, A., Ferrari, A., Ottani, A., Guerzoni, S., Tacchi, R., Leone, S. 2006. Paracetamol : New Vistas of an Old Drug Volume 30. pp. 250-275. Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Brooker, C. 2005. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Effendi, C. 1999. Perawatan Pasien Luka Bakar. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Frendrich, Z. 2000. Metamizol - a New Effective Analgesic With a Long History, Overview of its Pharmacology and Clinical Use.

Gibson, J. 2002. Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Grace, P.A., and Borley, N.R. 2006. Ilmu Bedah : At a Glance. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Hinz, B., Cheremina, O., Bachmakov, J., Renner, B., Zolk, O., Fromm, M.F., and Brune, K. 2007. Dipyrone Elicits Substantial Inhibition of Peripheral Cyclooxygenases in Humans: New Insights Into the Pharmacology of an Old Analgesic. Volume 21 no.10 2343-2351. Department of Experimental and Clinical Pharmacology and Toxicology, Friedrich Alexander University Erlangen-Nürnberg, Fahrstrasse 17, D-91054 Erlangen.


(4)

Japardi, Iskandar. 2002. Manifestasi Neurologik Shock Sepsis. library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi20.pdf. Diakses tanggal 6 Juni 2014.

Judha, M. 2013. Perawatan Pasien Luka Bakar. Edisi 1. Jakarta : Gosyen Publishing.

Kartohatmodjo, S. 2010. Luka Bakar (Combustio).

Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 8. Jakarta : Salemba Medika.

Kepmenkes, 2010. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Jakarta.

Kinsella, J. and Rae, C.P. 2008. Clinical Pain Management – Acut Pain. Akut Pain Management in Burns. 2nd rd. London : Hodder & Stoughton Limited.

Lusiana, Darsono. 2002. Diagnosis dan Terapi Indoksikasi Salisilat dan Paracetamol. Bandung : Universitas Kristen Maranatha.

McEvoy, K.G. 2004. AHFS Drug Information. Bethesda: America Society of Health System. Hal : 154-169.

Muscary, M.E. 2005. Panduan Belajar : Keperawatan Pediatri. Edisi E. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Moenadjat, Y. 2001. Luka Bakar – Pengetahuan Klinik Praktis. Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI..

Moyet, C., and Jual, L. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Edisi 5. Bandung : Penerbit ITB.

Nealon, T.F, and Nealon, W.H. 1996. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Oviedo, J., and Wolfe, M.M., 2005. Management of Stress-Related Erosive Syndrome. Advanced Therapy in Gastroenterology and Liver Disease . 5ͭ ͪ Ed, Hamilton, ON : BC Decker Inc.

Perdanakususma, D.S.2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan Penyembuhan Luka. Surabaya : Airlangga University Press, hal 3.

Reid, J.L., Rubin, P.C., and Whiting, B. 2007. Catatan Kuliah Farmakologi Klinis. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 226-227. Schmitz, G., Lepper, H., and Henrich, M. 2003. Farmakologi dan Toksikologi.


(5)

xxii

Schwartz, S.I., Shires, G.T and Spenser, F.C. 2000. Intisari Prinsip –Prinsip Ilmu Bedah.Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sinatra, R.S., Jahr, J.S., Watkins Pitchord, M.J. 2011. The Essense of Analgesia and Analgesic. New York : Cambridge University.

Siswandono dan Soekardjo, B. 2011. Kimia Medisinal. Edisi 2. Surabaya : Airlangga University Press, hal 190-191.

Sjamsuhidajat, R., and Jong, W.D. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sloane, E. 1995. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Smeltzer, 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Volume 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Solichah, I. 2012. Analgetik dan Obat - Obatnya. 29 Desember 2012. https://solichahiez.wordpress.com/tag/analgesik/. Diakses tanggal 11 April 2014.

Sukandar, E.Y., dkk. 2008. ISO Farmakoterapi. Edisi 1. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Susanto, R.C., dan Ari, G.A.M. 2013. Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 1. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sutjahjo, and Rita, A. 2003. Pain Relief in Trauma. Surabaya : Bagian/SMF Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Tjay, T.H, dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting. Edisi 6. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Umami, M. 2010. Obat Analgesik dan farmakodinamikanya. 2 Oktober 2010.

http://marizaumami.wordpress.com/2010/10/02/obat-analgesik-dan-farmakodinamikanya/. Diakses tanggal 12 April 2014.

Victoria. 2012. Thermal burns : Assessment and Acute Management in The General Practice Setting.Volume 41, No.6. Pages 372-375.

Walton, R.E, dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip & Praktek Ilmu Endodonsia. Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 586.

Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Yofita, S. Penanganan Luka Bakar. http://www1-media.acehprov.go.id/uploads/PENANGANAN_LUKA_BAKAR.pdf. Diakses tanggal 27 Mei 2014.


(6)

Yuxiang, L., Lu, T, Jianqiang, Y., Xiuying, D., Wangfang, Z., Wannian, Z., Shichu, X., Wen, N., Xiuqiang, M., Yinsheng, W., Ming, Y., Guoxia, M., Guangyi, W., Wenjun, H., Zhaofan, X., Hongtai, T., Jijun, Z. 2012. Analgesia Effect of a Fixed Nitrous Oxide/Oxygen Mixture on Burn Dressing Pain: Study Protocol For a Randomized Controlled Trial.

Zukowsky. M., and Kotfis, K. 2009. Safety of Metamizole and Paracetamol For Acute Pain Treatment. pp. 141-145.


Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 53 30

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 20 26

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

6 56 31

STUDI PENGGUNAAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)

0 5 22

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

5 18 31

STUDI PENGGUNAAN NATRIUM BIKARBONAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN ASIDOSIS METABOLIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

8 36 28

STUDI PENGGUNAAN ACE- inhibitor pada PASIEN CKD (Chronic Kidney Disease) dengan HIPERTENSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 18 26

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

6 16 21