STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

SKRIPSI
GHEA SURAYA

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR
ACCIDENT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN
HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
Penelitian Dilakukan Di Instalasi Rawat RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang

SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi
di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

2013

Oleh :
GHEA SURAYA
NIM. 09040108

Skripsi ini Telah Disetujui
Oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S.

Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS

NIP. 195809111986011001

NIP.UMM.114.0704.0450


Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN
HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
Penelitian Dilakukan Di Instalasi Rawat RSUD.Dr.Saiful Anwar Malang

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal 17 Juli 2013

Oleh :
GHEA SURAYA
NIM. 09040108

Tim Penguji:

Penguji I

Penguji II


Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S.

Dra.Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS

NIP. 195809111986011001

NIP.UMM.114.0704.0450

Penguji III

Penguji IV

Dra.Uswatun Chasanah,Apt

Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt

NIP.UMM 11407040448

NIP.UMM 11209070480


RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVACULAR ACCIDENT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)
GHEA SURAYA
Cerebrovaskular accident atau yang sering di sebut dengan istilah stroke
adalah gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terganggunya
fungsi otak yang berkembang secara cepat dalam waktu lama lebih dari 24 jam.
Hal ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhalanginya asupan
darah ke otak oleh gumpalan. (WHO, 2010).
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua di dunia. Bahkan di
Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga setelah infark miokard dan
kanker. Di Amerika Serikat lebih dari 700.000 insiden tiap tahunnya, dan angka
kematian sebesar lebih dari 150 ribu insiden per tahun (Fagan and Hess, 2008).
Sedangkan di Indonesia, menurut penelitian diperkirakan ada sekitar 500.000
penduduk atau sekitar 8,3% per 1000 penduduk Indonesia yang menderita stroke.
Secara kasar, setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan stroke.
(Riskesdas,2007).
Tujuan dan penatalaksanaan terapi neuroprotektan mendorong daya tahan

sel otak dengan menginventervensi jalur tertentu pada rangkaian proses
patologinya. Istilah neuroprotection, mengacu pada mekanisme di dalam sistem
saraf yang melindungi neuron (sel-sel saraf) dari apoptosis dan degenerasi
(Wibowo et al,2001)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan
neuroprotektan pada pasien stroke hemoragik di instalasi rawat inap RSUD
Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian observasional. Rancangan penelitian secara
deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian adalah
seluruh pasien diagnosa stroke hemoragik yang dirawat di instalasi rawat inap
RSU Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012. Dari 100 RMK
yang diteliti, terdapat 60 RMK yang masuk dalam kriteria inklusi, 40 rekam
medik lainnya diesksklusikan dengan rincian 21 pasien meninggal dunia kurang
dari 3 hari serta 19 pasien memiliki data klinik dan data laboraturium tidak
lengkap.
Karakteristik subjek penelitian didapat lebih banyak pasien wanita (65%)
dibandingkan pasien pria (35%) yang menderita stroke hemoragik, dan usia yang
lebih banyak menderita stroke hemoragik berada pada rentang 44-53 tahun (32%).
Pola penggunaan neuroprotektan yang lebih banyak digunakan adalah citicolin
sebanyak 98,3%, dan penggunaan kombinasi citicolin dan piracetam hanya 1,7%.

Penggunaan citicolin paling banyak dengan cara intravena dengan dosis
2x250mg (90,9%). Pada penelitian ini disarankan untuk perbaikan. Penelitian ini
dapat dikembangkan dengan jumlah sampel yang lebih banyak pada beberapa
rumah sakit dan dapat dilakukan secara prospektif. Terapi yang diberikan pada
pasien stroke hemoragik sangatlah kompleks, sehingga sangat diperlukan peran
farmasis dalam asuhan kefarmasian.

ABSTRACT
STUDY OF NEUROPROTEKTAN IN PATIENTS HEMORAGIC
CEREBROVASCULAR ACCIDENT
(The study was conducted at the Dr.Saiful Anwar Malang Hospital)

Hemorrhagic stroke is the second leading cause of death in the world. This
is related to the current lifestyle that less attention from the health food, sports,
and history of the disease. Hemorrhagic stroke means the rupture of blood vessels
in the brain, so that it is necessary treatment neuroprotektan to reduce cell damage
and protect the nerve cells from the acute stroke mortality. The purpose of this
study was to knew neuroprotektan usage patterns in patients with hemorrhagic
stroke at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang.
This study was conducted descriptive retrospective, method with data

collection in hemorrhagic stroke patients who were admitted to inpatient Dr.Saiful
Anwar Hospital Malang in October-December 2012 periode which received
neuroprotektan therapy and other medications that from patient medical records.
The results were obtained based on was conducted that the neuroprotektan
the number of samples that have inclusion criteria were 60 patients. The
Neuroprotektan most widely used citicolin via the intravenous route at a dose of
2x250 mg per day and 6 patient with improve condition used via oral route.

Keywords: Neuroprotektan, Hemorrhagic Stroke

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN
PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)

Stroke hemoragik merupakan penyebab kematian kedua di dunia. Hal ini
berhubungan dengan pola hidup saat ini yang kurang memperhatikan
kesehatannya dari makanan, olahraga, dan riwayat penyakit yang kurang
diperhatikan. Stroke hemoragik berarti pecahnya pembuluh darah di otak,

sehingga diperlukan pengobatan neuroprotektan untuk mengurangi terjadinya
kerusakan sel dan melindungi sel saraf dari kematian stroke akut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menegetahui pola penggunaan neuroprotektan pada
pasien stroke hemoragik di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang.
Penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan pengambilan data
secara retrospektif pada pasien stroke hemoragik yang dirawat di instalasi rawat
inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang periode Oktober – Desember 2012 yang
menerima terapi neuroprotektan dan obat-obat lain yang menyertai dari data
rekam medik pasien.
Dari hasil penelitian diperoleh, jumlah sampel yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 60 pasien. Neuroprotektan yang paling banyak digunakan adalah
citicolin. Citicolin banyak digunakan melalui rute intravena dengan dosis 2 x 250
mg perhari dan 6 pasien dengan kondisi membaik rute menjadi per oral.
Kata kunci : Neuroprotektan, Stroke Hemoragik

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Studi Penggunaan Neuroprotektan Pada Pasien Hemoragic Cerebrovascular
Accident”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar
sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Tersusunnya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini tak lupa peneliti menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1.

Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat selaku Dekan fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan penulis belajar
di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Ibu Dra.Uswathun Chasanah, Apt.,M.Kes selaku Ketua Progam studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan
kesempatan

penulis


belajar

di

Progam

studi

Farmasi

Universitas

Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S. dan Dra. Lilik Yusetyani,Apt,Sp FRS selaku
dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing, mengarahkan, serta
memberi dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra.Uswathun Chasanah, Apt.,M.Kes dan Ibu Ika Ratna Hidayati,
S.Farm.,Apt selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk
menilai dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Sovia A.B, S.Farm.,Apt dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,Apt selaku dosen
wali. Terima kasih banyak atas arahan dan nasehat, serta motivasi yang telah
diberikan selaman ini.
6. Para bapak dan ibu dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.

7. Para staf tata usaha Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah membantu memberikan kelancaran dalam mengurus
administrasi kampus.
8. Karyawan Ruang Rekam Medik Pusat RSUD. Dr.Saiful Anwar Malang, atas
kerjasama dan bantuan waktu serta tenaga sehingga pencacatan data dapat
terlaksana
9. Papa dan Mama tercinta, H.Eko Suprapto dan Hj. Fatchiyah Abbad serta
adikku Amalia Firdaus dan anggota keluarga lain yang senantiasa memberikan
kasih sayang, perhatian, doa, serta dukungan yang tiada henti.
10. Abi Asep Setiyo Budi dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa
serta semangat pada penyelesaian skripsi ini.
11. Para sahabat Rina Hertina Aprilia dan Fina Kusumawati tempat berbagi cerita
suka dan duka, atas dukungan dan semangatnya.
12. Rekan-rekan Farmasi 2009, tempat bertukar pikiran dan memberikan saransaran serta semangat pada penyelesaian skripsi ini.
13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
terselesaikannya skripsi ini.
Tidak ada satupun kebenaran dan kesempurnaan kecuali milik Allah SWT.
Akhirnya, tugas akhir yang masih banyak kekurangan ini peneliti persembahkan
kepada almamater Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dengan
harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Malang, Juli 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ............................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
RINGKASAN ................................................................................................. iii
ABSTRACK ................................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. LatarBelakang ............................................................................... 1
1.2. RumusanMasalah .......................................................................... 4
1.3. TujuanPenelitian............................................................................ 4
1.4. ManfaatPenelitian.......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 6
2. 1. Anatomi Fisiologi Otak ................................................................. 6
2. 2. Definisi Stroke............................................................................... 7
2. 3. Epidemologi .................................................................................. 7
2.4. EtiologidanKlasifikasi .................................................................... 8
2.5. Faktor Resiko ................................................................................ 11
2.5.1. Faktor Resiko yang Tidak Dapat Dimodifikasi ...................... 12
2.5.2. Faktor Resiko yang Dapat Dimodifikasi ................................. 13
2.6. Patogenesis ................................................................................... 15
2.7. Tanda dan Gejala……………………………………………..15
2.8. Penatalaksanaan Terapi ................................................................ 16
2.9. Terapi Khusus Stroke Hemoragik ................................................ 16
2. 9.1. Terapi Farmakologi ................................................................ 20

2.11 TerapiNon-Farmakologi ............................................................... 21
2.12. Rehabilitasi Setelah Stroke ........................................................... 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 22
3. 1. Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat
Pada Terapi Stroke Hemoragik .................................................... 23
3. 2. Kerangka Operasional Terapi Pada Pasien Stroke Hemoragik … 24
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 25
4. 1. Rancangan Penelitian .................................................................... 25
4. 2. Populasi Dan Sampel ................................................................... 25
4. 3. Bahan Dan Penelitian ................................................................... 26
4. 4. Instrument Penelitian .................................................................... 26
4. 5. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................... 26
4. 6. Definisi Operasional . .................................................................... 26
4. 7. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 27
4. 8. Analisa Data ................................................................................. 27
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 28
5. 1. Data Demografi Pasien ................................................................. 28
5. 2 Jenis Stroke Pasien ........................................................................ 30
5. 3 Faktor Resiko Stroke Hemoragik ................................................... 30
5. 4 Diagnosa Penyerta ......................................................................... 31
5. 5 Pola Terapi Neuroprotektan Pada Pasien Stroke Hemoragik. ....... 31
5.6 Distribusi dan Pola Terapi Pasien Stroke Hemoragik ..................... 32
5. 7 Lama Masuk Rumah Sakit ............................................................ 33
5. 8 Kondisi Keluar Rumah Sakit ......................................................... 33
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 34
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 43
LAMPIRAN .................................................................................................... 46

DAFTAR TABEL
Halaman
2. 1. FaktorResiko yang TidakDapatDimodifikasi ........................................ 11
2. 2. FaktorResiko yang DapatDimodifikasi ................................................. 12
V.1. Distribusi jenis kelamin pasien stroke hemoragik ................................... 28
V.2. Distribusi usia pasien stroke hemoragik .................................................. 29
V.3. Distribusi status pasien stroke hemoragik ............................................... 29
V.4. Distribusi jenis stroke pasien stroke hemoragik ...................................... 30
V.5. Distribusi faktorresiko pasien stroke hemoragik ..................................... 30
V.6. Distribusi Diagnos apenyerta pasien stroke hemoragik .......................... 31
V.7. Distribusi pola terapi neuroprotektan pasien stroke hemoragik .............. 31
V.8. Distribusi pola rute neuroprotektan pasien stroke hemoragik ................. 31
V.9. Distribusi terapi utama pasien stroke hemoragik .................................... 32
V.10.Distribusi lama masuk rumah sakit pasien stroke hemoragik ................ 33
V.11.Distribusi kondisi keluar rumah sakit pasien stroke hemoragik ............ 33

DAFTAR GAMBAR
Halaman
2. 1.Anatomiotak .............................................................................................. 6
2. 2. Klasifikasi Stroke ..................................................................................... 8
2. 3. Stroke Iskemikdan Stroke Hemoragik ..................................................... 9
2. 4.Klasifikasi Stroke Hemoragik ................................................................... 11
2. 5 CT Scan Stroke Hemoragik .................................................................... 11
2. 6. Struktur Kimia Citicoline ......................................................................... 18
2. 7. Struktur Kimia Piracetam ......................................................................... 19
3. 1. SkemaKerangkaKonseptual .................................................................... 23
3. 2. SkemaKerangkaOperasional ................................................................... 24

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Riwayat Hidup ............................................................................................ 46
2. Surat Pernyataan .......................................................................................... 47
3. Surat Layak Etik .......................................................................................... 48
4. Izin Penelitian ............................................................................................. 49
5. Surat etichal clereanse ................................................................................ 50
6. Nilai Normal Data Laboraturium ................................................................ 51
7. Nilai Normal Data Klinik ........................................................................... 53
8. Data Induk Pasien Stroke Hemoragik ......................................................... 54
9. RMK Pasien ............................................................................................... 65

Daftar Pustaka

Basjiruddin .A., 2008. The Management of Hypertension to Prevent Stroke.
Dept. of Neurology Medical Faculty .University of Andalas / RS. DR. M
Djamil Padang.
Brashers, V.L., 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan &
Manajemen. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Chandrasoma, P., 2006. Ringkasan Patologi Anatomi. Edisi ke-2, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 842-847.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2008. Stroke. Pharmacotherapy Handbook, Ed7th.
New York: The McGraw-Hill Companies inc. Hal 152-156.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2009. Stroke. Pharmacotherapy Handbook, Ed7th.
New York: The McGraw-Hill Companies inc.
Fioravanti, M., and Ann E.B., 2006. Citicoline in the treatment of cognitive
impairment. Electronic version.
Gilman dan Goodman., 2008. Dasar Farmakologi Terapi Volume 2. Edisi ke10, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 1570-1572.
Ginsberg, L., 2007. Lecture Notes Neurologi. Edisi ke-8, Jakarta: Balai Penerbit
Erlangga, hal 89-99.
Goldstein,L.B., Cheryl, D.B, Robert, J.A., Lawrence, J.A., Lynne, T.B., seemeant,
C., Mark, A.c., Antonio, C., Robert, G.H., Judith, A.H., Virginia, J.H.,
Edward, C.J., Steven, R.L., James, F.M., Wesley, S.M., Ian, N., and
Thomas, A.P., 2011. Guidelines for primary prevention of stroke. A
Guideline for Healthcare Professionals from the American Heart
Association/ American Stroke Association. AHA Journal., Vol. 42.
Julio J. Secades., José Álvarez-S., Francisco R.,Rafael L.,Antoni D., José C.2008.
Citicoline in intracerebral haemorrhage. Department of Neurology,
Hospital de Bellvitge, Barcelona.

Lloyd-Jones, D.M and Donnel, C.J., 2004. Hypertension As a Risk Factor for
Stroke. In: Furie, K.L. and Kelly, P.J., Handbook of Stroke Prevention in
Clinical Practice. New Jersey: HUMANA PRESS.
Lumbantobing, S.M., 2002. Storek Bencana Peredaran Darah di Otak. Jakarta
: Balai Penerbit FKUI, hal. 1-32
Mc Evoy, G.K., 2008. AHFS Drug Information Book 1, United States of
America: American Society of Health System Pharmacist.
Ningrum., 2009. Neuroprotective Agents in Stroke. Electronic version.
Pathan A B., Doijad, R C., Pawar .n.B., Baraskar, S.S., Maske, V.D., and
Gaikwad, S.L., 2012.

Therapeutic Applications of Citicoline and

Piracetam as Fixed Dose Combination. Asian Journal Of biomedical And
Pharmaceautical Sciences. Vol 2 (12), PP 15-20.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Edisi ke-6 .Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Hal 11241127.
Richard C., Alexander G., 2004. Therapeutic Applications of Citicoline for
Stroke and Cognitive Dysfunction in the Elderly. Alternative Medicine
Review. Volume 9, Number 1.
Sukandar, E.Y., Andrajati, retnosari., Sigit, Joseph., Adnyana, I Ketut., Setiadi,
A.AP., Kusnandar., 2008. ISO Farmakoterapi.Jakarta: Penerbit PT. ISFI
Penerbitan. Hal 150-161.
Smith, W.S., Johnston, S.C., Easton, J.D., 2005. Cerebrovascular Disease. In:
Kasper, D.L., Fauci, A.S., Longo, D.L., Braumand, E., Hauster, S.L.,
Jameson, J.L., Harisson’s Principles of Internal Medicine. 16th Edition.
USA: McGraw-Hill, p. 2372-2393.
Sweetman, S., 2009. Martindale 36 : The Complete Drug reference. Britain:
Pharmaceautical Press, electronic Version.

Weiner dan Levit., 2001. Buku Saku Neurologi. Edisi ke-5, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran (EGC). Hal 40-42.
Wibowo, S dan Gofir, A., 2001. Farmakoterapi dalam Neurologi. Edisi ke-1,
Jakarta: Salemba Medika,hal 53-71

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Cerebrovaskular accident atau yang sering di sebut dengan istilah stroke
adalah gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan terganggunya
fungsi otak yang berkembang secara cepat dalam waktu lama lebih dari 24 jam.
Hal ini dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah atau terhalanginya asupan
darah ke otak oleh gumpalan. Terhambatnya penyediaan oksigen dan nutrisi ke
otak menimbulkan masalah kesehatan yang serius karena dapat menimbulkan
kecatatan fisik mental bahkan kematian (WHO, 2010).
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua di dunia. Bahkan di
Amerika Serikat, stroke menempati urutan ketiga setelah infark miokard dan
kanker. Di Amerika Serikat lebih dari 700.000 insiden tiap tahunnya, dan angka
kematian sebesar lebih dari 150 ribu insiden per tahun (Fagan and Hess, 2008).
Sedangkan di Indonesia, menurut penelitian diperkirakan ada sekitar 500.000
penduduk atau sekitar 8,3% per 1000 penduduk Indonesia yang menderita stroke.
Secara kasar, setiap hari ada dua orang Indonesia mengalami serangan stroke
(Riskesdas,2007).
Stroke dibagi menjadi dua kategori yaitu stroke iskemia dan stroke
perdarahan. Di Amerika Serikat 88% yaitu stroke iskemia dan 12% stroke
perdarahan (Fagan and Hess, 2008). Stroke iskemik dapat disebabkan oleh karena
emboli dan thrombus yang menghambat aliran darah pada arteri serebral. Adanya
emboli dan thrombus menyebabkan terhambatnya aliran darah serebral dan
menyebabkan iskemia. Stroke pendarahan atau disebut juga dengan stroke
hemoragic terjadi dikarenakan pecahnya pembuluh darah arteri sehingga lebih
bersifat berbahaya daripada stroke iskemia (Lionel,2007). Penyebab stroke
pendarahan diantaranya adalah terjadinya trauma pada otak, adanya gangguan
pada pembuluh darah, adanya pendarahan tumor dan faktor yang paling besar

1

2

terjadi pada pasien hipertensi dimana dengan kontrol terapi yang buruk dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada otak (Brashers,2008).
Stroke pendarahan meliputi dua macam pendarahan yaitu pendarahan
subarakhnoid dan pendarahan intra-serebal. Terjadinya pendarahan subarahnoid
dikarenakan dari luka berat atau rusaknya aneurisme intrakranial atau cacat
arteriovena. Pendarahan intra-serebal terjadi ketika pembuluh darah yang rusak
didalam parenkim otak yang menyebabkan pembentukan hematoma (Sukandar et
al., 2009).
Pada pasien yang menderita stroke, baik stroke iskemia ataupun stroke
pendarahan mengalami penurunan kemampuan kognitif, terjadi kelemahan pada
satu sisi tubuh, ketidakmampuan berbicara,vertigo dan terjadi gangguan
penglihatan, sehingga perlu untuk mengetahui sejak dini gejala stroke agar dapat
dievaluasi dengan cepat dan tepat. Tujuan pengobatan stroke antara lain: (1) untuk
mengurangi luka sistem syaraf yang sedang berlangsung sehingga menurunkan
resiko kematian atau cacat jangka panjang; (2) mencegah komplikasi sekunder
untuk imobilitas; (3) disfungsi sistem syaraf dan mencegah berulangnya stroke
(Sukandar et al.,2009).
Salah satu terapi yang diberikan pada pasien stroke pendaharan adalah
dengan memberikan obat golongan neuroprotektan. Pada stroke akut terjadi
depolarisasi membran neuronal dan pelepasan neurotransmiter eksitatori,
menimbulkan cascade patofisiologi dan menyebabkan kerusakan sel dan
kematian. Dengan pemberian obat neuroprotektan mendorong daya tahan sel otak
dengan menginventervensi jalur tertentu pada rangkaian proses patologinya.
Istilah neuroprotection, mengacu pada mekanisme di dalam sistem saraf yang
melindungi neuron (sel-sel saraf) dari apoptosis dan degenerasi. Terapi
neuroprotektan banyak digunakan dalam stroke, skizofrenia, dan penyakit
Parkinson (Wibowo dan Abdul.,2001).
Beberapa obat neuroprotektan yang diberikan untuk terapi stroke hemoragik
adalah piracetam dan citicolin. Kedua obat ini merupakan neuroprotektif yang
bekerja dengan cara yang berbeda. Piracetam bekerja dengan cara mengaktifasi
metabolik peredaran darah di otak dengan meningkatkan kecepatan metabolik
serebral oksigen dan glukosa regional sehingga menormalkan aliran darah ke

3

daerah iskemik, bukan dengan suatu aktivitas langsung tetapi sekunder
menurunkan rasio laktat/piruvat. Fungsi lain dari piracetam adalah menstimulasi
glikolisis

oksidatif,

meningkatkan

konsumsi

oksigen

pada

otak,

serta

mempengaruhi pengaturan cerebrovaskular. Oleh karena itu piracetam biasanya
digunakan untuk pengobatan stroke. Sedangkan citicolin merupakan asam nukleat
endogen yang sangat murni yang merupakan precursor phosphatidylcholine, yaitu
suatu zat yang sangat penting untuk mempertahankan integritas dan fluiditas
membrane sel otak. Phosphatidylcholine sangat penting untuk struktur dan fungsi
semua sel serta penting untuk menopang kehidupan. Citicolin meningkatkan kerja
reticularis dari batang otak, terutama sistem pengaktifan reticularis ascendens
yang berhubungan dengan kesadaran. Citicolin juga mengaktifkan system
pyramidal, memperbaiki kelumpuhan system motoris dan meningkatkan konsumsi
O2 dari otak serta memperbaiki metabolisme otak (Ningrum,2009)
Studi yang dilakukan oleh Indian Journal of Neurotrauma ini menyatakan
bahwa pemberian piracetam 2,4 gram dengan lama pemberian enam minggu dapat
memperbaiki aliran darah regional dari otak dan mengembalikan abnormalitas
pada pasien stroke (Agrawal et al.,2009). Sedangkan penelitian mengenai
pemberian citicolin pada uji klinis pada Citicoline in the treatment of cognitive
impairment, beberapa pasien yang mengalami gangguan ingatan ringan hingga
sedang mengalami perbaikan dalam kemampuan kognitifnya, terutama dalam
kemampuan untuk memperhatikan. Citicoline juga menunjukkan potensi untuk
meningkatkan kemampuan verbal dengan dosis sekitar 2.000 mg per hari dan
terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan mengingat pasien apabila
diberikan secara oral selama 1 bulan. Secara umum dikatakan bahwa citicoline
meningkatkan ingatan dan perilaku yang berkenaan dengan ingatan (Fioravanti et
al.,2006).
Dalam penggunaan piracetam ataupun citicolin memiliki beberapa efek
samping yang harus menjadi perhatian selama pelaksanaan pemberian terapi. Efek
samping penggunaan piracetam adalah gelisah, irritabilitas, insomnia, ansietas,
tremor, dan agitasi. Sedangkan efek samping penggunaan citicolin adalah reaksi
hipersensitif seperti ruam kulit, insomnia, sakit kepala, pusing, kejang, mual,

4

anoreksia, nilai fungsi hati abnormal pada pemeriksaan laboratorium dan
perubahan tekanan darah sementara (Sweetman, 2009)
Atas dasar latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke
pendarahan di instalasi rawat inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan dapat terpantau dengan
lebih tepat. Penelitian dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang dengan
pertimbangan rumah sakit tersebut adalah rumah sakit umum daerah terbesar di
kota Malang sehingga banyak menerima pasien dari berbagai kalangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
Bagaimanakah pola penggunaan obat neuroprotektan pada pasien stroke
perdarahan diruang rawat insp RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui pola penggunaan Neuroprotektan pada pasien stroke
perdarahan diruang rawat inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang.

1.3.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui pola penggunaan neuroprotektan pada pasien stroke
perdarahan diruang rawat inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang
meliputi dosis, rute, bentuk sediaan dan jenis obat terkait data klinik
dan data laboraturium.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
a.

Bagi Peneliti
Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien stroke
khususnya stroke pendarahan sehingga farmasis dapat meningkatkan

5

kualitas pelayanan kefarmasian kepada pasien dan bekerja sama
dengan profesi kesehatan lain.
b.

Agar dapat memberikan gambaran mengenai pola pemilihan dan
penggunaan neuroprotektif pada pasien stroke perdarahan sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi dan pengawasan
penggunaan obat neuroprotektif pada pasien.

1.4.2

Bagi Rumah Sakit

a. Sebagai data awal DUS (Drug Utilization Study) yang bermanfaat bagi
instalasi farmasi berkaitan dengan pengadaan obat.
b. Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan baik bagi klinisi
ataupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik.
c. Untuk memberikan informasi tentang pola penggunaan neuroprotektif
pada stroke pendarahan sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pasien.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 53 30

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN INFEKSI SALURAH KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

0 4 32

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

3 34 29

STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL SEBAGAI ANTIPLATELET PADA PASIEN ISCHEMIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) DI INSTALASI RAWAT INAP (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

3 8 23

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 20 26

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

6 56 31

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

5 18 31

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang

1 9 54