STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI
AULIA MULIDA PUTRI

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN
DIABETES MELLITUS TIPE 2
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr.
Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

i

ii

iii

KATA PENGANTAR


Bismillahhirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmad
dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN
INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian dilakukan di RSU
Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang . Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari semua
pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan rahmat, nikmat serta
hidayah kepada seluruh umatNya, dan Rasulullah SAW yang sudah menuntun kita
menuju jalan kebenaran.
2. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Drs. Mulyadi M.Si dan Ibu Ida Anggraini yang
selama ini telah membesarkan dan mendidik penulis dari kecil hingga dewasa dengan
penuh kasih sayang dan memberikan semangat yang tidak pernah berhenti sehingga
penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik.
3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar

di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dr. Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang beserta
jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
iv

5. Staf pegawai RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang banyak membantu dalam proses
pengambilan data skripsi.
6. Ibu Naylis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., Selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi Unversitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberi semangat dan sebagai motifasi untuk penulis
serta memberi kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
7. Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Nailis
Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan tulus dan ikhlas
serta penuh kesabaran membimbing, mengarahkan dan memberikan kemudahan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Ibu Hidajah Rachmawati,S.Si.Apt.Sp.FRS dan Ibu Lilik Yusetyani ,Apt.Sp.FRS selaku
Dosen Penguji atas kritik dan saran yang diberikan kepada penulis untuk menjadikan
skripsi ini lebih baik.
9. Bapak Ahmad Firdiansyah S.Farm.,Apt., selaku Dosen Wali yang sudah banyak

memberikan arahan selama perkuliahan ini.
10. Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmuilmu yang sangat bermanfaat.
11. Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam hal administrasi.
12. Adikku Annisa Maulida, Kakak Deasy maulina dan kakak Elly Febryanti terima kasih
untuk semangat dan doa yang diberikan.
13. Sahabatku tersayang RR Ayu Kartikasari dan Nanik Handayani terima kasih dukungannya
dan persahabatannya selama ini.
14. Sahabat sekaligus teman seperjuangan Risa ayu Julita, Fitri Surya Kartika, Rian Saputro,
Alvina Prastika, Wiwin yulianti, Noorbani, Siti Zukhrah, dan Ardianti terima kasih
banyak untuk semangat serta persahabatannya selama menjalani perkuliahan.
15. Anak kos Putri cantik mbak Siska Pertiwi, Atika Yahdiyani, Siti Roslinda, Fadhila Luni,
dan Yustika Sari terima kasih banyak untuk semangat dan dukungannya selama ini.

v

16. Teman-teman Farmasi angkatan 2010, khususnya Farmasi A yang tidak bisa disebutin
satu per satu, atas motivasi dan semangat yang diberikan kepada penulis.
17. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu sehingga

terselesaikannya skripsi ini. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan dan doa yang
telah kalian semua berikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini
sehingga penulis mengharapkan masukkan dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 14 Oktober 2014
Penyusun

Aulia Mulida Putri

vi

RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
TIPE 2
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)


Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja insulin yang menurun,
atau keduanya. Diagnosis diabetes mellitus dapat ditegakkan apabila ditemukan gejala klasik
diabetes seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
disertai dengan kadar glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl atau terdapat gejala klasik
diabetes dengan kadar glukosa darah puasa lebih dari 126 mg/dl.
Manifestasi utama dari diabetes mellitus meliputi gangguan metabolisme glukosa yaitu
peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang tidak adekuat atau tidak ada, dengan
atau tanpa gangguan kerja insulin. Diabetes mellitus tipe 2 ditandai dengan resistensi jaringan
terhadap kerja insulin disertai dengan defisiensi dalam sekresi insulin. Meskipun insulin
diproduksi oleh sel beta pankreas pada pasien diabetes mellitus, namun hal tersebut tidak cukup
untuk mengatasi resistensi insulin dan kadar glukosa darah yang meningkat.
Terapi farmakologis yang diberikan kepada pasien diabetes mellitus bertujuan untuk
peningkatan kontrol glikemik dan mengurangi komplikasi jangka panjang pada pasien diabetes
mellitus tipe 2. Terapi farmakologis yang diberikan berupa obat hipoglikemik oral (OHO) dan
insulin.
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino dan dihasilkan oleh sel
beta pankreas. Dalam keadaan normal, apabila ada rangsangan dari sel beta pankreas insulin akan
disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam darah untuk keperluan regulasi glukosa darah.
Berdasarkan lama kerjanya insulin dibagi menjadi 4 jenis yaitu insulin short-acting, insulin longacting, insulin intermediate-acting, dan insulin long-acting.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan insulin pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang serta mengkaji hubungan terapi insulin
terkait dengan jenis insulin yang digunakan, dosis, serta lama pemberian dikaitkan dengan data
laboratorium dan data klinik pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan
kepada pasien.
Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif atau penelitian
yang dilakukan dengan meninjau kebelakang. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien
dengan diagnosis diabetes mellitus tipe 2 yang mendapatkan terapi insulin dengan data rekam
medik kesehatan (RMK) yang lengkap. Dari hasil penelitian didapatkan penggunaan insulin rapidacting (33%), insulin short-acting (17%), insulin intermediate-acting (17%), dan insulin longacting (33%) dengan rute pemberian terbanyak adalah pemberian secara subcutan. Pola
vii

penggunaan terapi insulin tunggal (42%), kombinasi dua insulin (42%), dan kombinasi insulin
dengan obat hipoglikemik oral (17%). Pada terapi insulin tunggal, terapi terbanyak adalah Levemir
(9%), pada terapi kombinasi dua insulin terapi terbanyak adalah terapi kombinasi Insulatard dan
Actrapid (32%), dan pada kombinasi terapi insulin dan obat hipoglikemik oral terapi yang paling
banyak diberikan adalah Levemir dan Acarbose (2%).

viii


ABSTRACT
Study of Insulin at Patients with type 2 Diabetes Mellitus
(Research at hospitalized patients in Public Hospital Dr. Saiful Anwar
Malang)
Background: Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia
which from inadequate insulin secretion, decreased insulin action or both. In patiens with type 2
diabetes mellitus occurs tissue resistance to insulin accompanied by a deficiency of pancreatic beta
cells in insulin secretion. Administration of insulin therapy aims for achieve control of blood
glucose levels were better in patients with type 2 diabetes mellitus.
Objectives: To determine the pattern of use insulin therapy in patients with type 2 diabetes
mellitus and to know therapeutic relationship related to type of insulin dose, and duration of
administration are associated with clinical data and laboratory data of patients.
Method: Descriptive-observational study with retrospective method using type 2 diabetes mellitus
patients records in the patient period January-December 2013.
Results and conclusions: 34 samples of patients receiving insulin therapy from 120 patients with
a diagnosis of type 2 diabetes mellitus and the use of rapid-acting insulin therapy (33%), shortacting insulin (17%), intermediate-acting insulin (17%), and insulin long- acting (33%) with the
most of insulin use is subcutaneous route. The most of use insulin therapy are insulin 2
combination therapy and insulin single therapy. The most of single therapy is Levemir (9%) and
the most of insulin 2 combination therapy are Insulatard and Actrapid (32%). The most of
combination insulin with hypoglycemic oral drugs are Lantus and Acarbose (2%).

Keywords: Insulin, Type 2 Diabetes Mellitus, Hospitalization

ix

ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
TIPE 2
(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja insulin
yang menurun, atau keduanya. Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 terjadi resistensi jaringan
terhadap kerja insulin disertai dengan defisiensi sel beta pankreas dalam sekresi insulin. Pemberian
terapi insulin bertujuan untuk mencapai kontrol kadar glukosa darah yang lebih baik pada pasien
diabetes mellitus tipe 2.
Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan terapi insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2
serta mengetahui hubungan terapi terkait dengan jenis insulin, dosis, dan lama pemberian yang
dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium pasien.
Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien diabetes mellitus tipe 2
periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013.
Hasil & Kesimpulan: Terdapat 34 sampel pasien yang mendapatkan terapi insulin dari 120 pasien

dengan diagnosis diabetes mellitus tipe 2 dan penggunaan terapi insulin rapid-acting (33%), insulin
short-acting (17%), insulin intermediate acting (17%), dan insulin long-acting (33%) dengan rute
pemberian terbanyak adalah pemberian secara subcutan. Pola penggunaan terapi insulin terbanyak
adalah kombinasi dua insulin dan terapi insulin tunggal. Pada terapi tunggal, terapi terbanyak
adalah Levemir (9%) dan pada terapi kombinasi dua insulin terapi terbanyak adalah insulatard dan
actrapid (32%). Pada kombinasi insulin dan obat hipoglikemik oral terapi terbanyak adalah levemir
dan acarbose (2%).

Kata Kunci: Insulin, diabetes mellitus tipe 2, rawat inap

x

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................


ii

LEMBAR PENGUJIAN . .................................................................................

iii

KATA PENGANTAR .....................................................................................

iv

RINGKASAN ..................................................................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................


xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xvi

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................

4

1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................

4

xi

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................

4

1.4.1 Bagi Rumah sakit .............................................................................

4

1.4.2 Bagi Peneliti .....................................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

6

2.1 Tinjauan Tentang Pankreas .........................................................................

6

2.2 Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus ..........................................................

8

2.2.1 Definisi ..............................................................................................

8

2.2.2 Epidemiologi .....................................................................................

8

2.2.3 Manifestasi Klinis ............................................................................

8

2.2.4 Klasifikasi ........................................................................................

10

2.2.5 Faktor Resiko ....................................................................................

11

2.2.6 Etiologi ..............................................................................................

14

2.2.7 Patofisiologi .....................................................................................

15

2.2.8 Komplikasi Diabetes Mellitus ..........................................................

16

2.2.8.1 Komplikasi Akut .....................................................................

16

2.2.8.2 Komplikasi Kronis ..................................................................

18

2.2.8.2.1 Makrovaskular ............................................................

18

2.2.8.2.2 Mikrovaskular .............................................................

18

2.3 Penatalaksanaan Terapi ..............................................................................

20

2.3.1 Terapi Nonfarmakologi ........................................................................

20

xii

2.3.1.1 Pemberian Edukasi ......................................................................

20

2.3.1.2 Perencanaan Makanan ................................................................

20

2.3.1.3 Latihan Jasmani ..........................................................................

20

2.3.2 Terapi Farmakologi ..............................................................................

21

2.3.2.1 Peningkatan Sekresi Insulin ........................................................

21

2.3.2.2 Sensitiser Insulin .........................................................................

22

2.3.2.3 Inhibitor Katabolisme Karbohidrat .............................................

23

2.4 Tinjauan Tentang Insulin ...........................................................................

29

2.4.1 Sekresi Insulin ......................................................................................

26

2.4.2 Mekanisme Kerja Insulin .....................................................................

27

2.4.3 Preparat Insulin ....................................................................................

28

2.4.4 Dosis Insulin ........................................................................................

32

2.4.5 Efek Samping .......................................................................................

33

2.4.6 Cara Pemberian dan Penyimpanan ......................................................

34

2.4.7 Studi Penggunaan Insulin ....................................................................

36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL........................................................

38

BAB IV METODE PENELITIAN ...............................................................

42

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................

42

4.2 Populasi Penelitian .....................................................................................

42

4.2.1 Populasi .................................................................................................

42

4.2.2 Sampel...................................................................................................

42

xiii

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ............................................................................

42

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ...........................................................................

43

4.3 Bahan Penelitian ........................................................................................

43

4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................

43

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................

43

4.6 Definisi Operasional ..................................................................................

43

4.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................................

44

4.8 Analisis Data ..............................................................................................

44

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................

46

5.1 Data Demografi Pasien ..............................................................................

47

5.1.1 Jenis Kelamin .......................................................................................

47

5.1.2 Usia ......................................................................................................

47

5.1.3 Status Pasien ........................................................................................

48

5.2 Diagnosis Penyerta Pasien ........................................................................

49

5.3 Jenis Insulin ...............................................................................................

50

5.4 Penggunaan Insulin ...................................................................................

50

5.5 Kadar Gula Darah Pasien ...........................................................................

51

5.6 Dosis Penggunaan Insulin .........................................................................

53

5.7 Terapi Penyerta Pasien ...............................................................................

54

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit .........................................................................

56

5.9 Kondisi Keluar Rumah Sakit .....................................................................

56

xiv

5.10 Profil Pasien Meninggal ...........................................................................

57

BAB VI PEMBAHASAN ..............................................................................

58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

72

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

73

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1 Sel Islet Langerhans ................................................................................

7

II.2 Kriteria Diagnosis DM ..........................................................................

9

II.3 Klasifikasi DM .......................................................................................

11

II.4 Farmakokinetika Sediaan Insulin ...........................................................

31

II.4 Sediaan Insulin di Indonesia ..................................................................

32

V.1 Jenis Kelamin .........................................................................................

47

V.2 Usia Pasien .............................................................................................

48

V.3 Status Pengobatan Pasien .......................................................................

48

V.4 Diagnosis Penyerta Pasien .....................................................................

49

V.5 Jenis Insulin ............................................................................................

50

V.6 Pola Penggunaan Insulin ........................................................................

51

V.7 Kadar Gula Darah Pasien .......................................................................

52

V.8 Dosis Penggunaan Insulin ......................................................................

54

V.9 Terapi Penyerta Pasien ...........................................................................

55

V.10 Lama MRS Pasien ................................................................................

56

V.11 Profil Kematian Pasien .........................................................................

57

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Sel Islet Langerhans .................................................................................

7

2.2 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2 ....................................................

15

2.3 Struktur Insulin .......................................................................................

25

2.4 Sekresi Insulin ..........................................................................................

27

2.5 Mekanisme Kerja Insulin ........................................................................

28

2.6 Profil Farmakokinetika Insulin ...............................................................

31

2.7 Dosis Insulin ...........................................................................................

33

2.8 Lokasi Penyuntikan Insulin .....................................................................

35

3.1 Kerangka Konseptual ..............................................................................

40

3.2 Kerangka Operasional .............................................................................

41

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Pasien .........................................................

46

5.2 Kondisi KRS Pasien ................................................................................

57

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ...............................................................................

79

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ...............................................................

80

3. Keterangan Kelaikan Etik .........................................................................

81

4. Surat Ijin Penelitian Skripsi ......................................................................

82

5. Surat Permohonan Penelitian ....................................................................

83

6. Daftar Nilai Normal ..................................................................................

84

DAFTAR SINGKATAN

ADA

: American Diabetes Association

AIR

: Acute Insulin Secretion Responce

ATP

: Adenosina Trifosfat

Ca²

: Kalsium

CKD

: Chronic Kidney Disease

DM

: Diabetes Mellitus

DPP4

: Dipeptidyl peptidase-4

GCS

: Glasgow Coma Scale

GDP

: Gula Darah Puasa

GDS

: Gula Darah Sesaat

GD2PP

: Gula Darah 2 jam Post Prandial

GEA

: Gastroenteritis Akut

GIP

: Glucose dependent insulinotropic peptide

GLP-1

: Glucagon-like peptide 1

GLUT

: Glucose Transpoter

HbA1c

: Hemoglobin A1c

HDL

: High Density Lipoprotein

HF

: Heart Failure

IDDM

: Insulin Dependent Diabetes Mellitus

IRS

: Insulin Receptor Substrate

ISK

: Infeksi Saluran Kemih

K

: Kalium

KAD

: Ketoasidosis Diabetik

NIDDM

: Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus

NPH

: Neutral Protamine Hagedorn

OHO

: Obat Hipoglikemik Oral

RCI

: Regulasi Cepat Insulin

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

RSU

: Rumah Sakit Umum

STEMI

: ST Elevasi Miokard Infark

TZD

: Thiazolidinedione

UI

: International Unit

UTI

: Urinary Tract Infections

WHO

: World Health Organization

DAFTAR PUSTAKA

Adam., John. 2009. Dislipidemia. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus.,
Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds).
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
Adnan, M., Mulyati, T., Isworo, J., 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan
Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RS Tugurejo
Semarang. Jurnal gizi Universitas Muhammadiyah Semarang Vol.2 No. 1, hal 1824
American Diabetes Association. 2014. Standards of Medical Care in Diabetes.
Andreson, Sharon., Komers, Radko. 2004. Pathogenesis of Diabetic Glomerulophaty (The
Role of Glomerular Hemodynamic Factor): The Kidney and Hypertension in Diabetes
Mellitus. UK: imprint of the Taylor and Francis group, 6th Edition PP: 362-372
Awad, N., Langi, Y., Pandelaki, K., 2013. Gambaran Faktor resiko Pasien
Diabetes
Mellitus Tipe II di RSU Prof Dr. R.D Kandou Periode
mei 2011- Oktober 2011.
Jurnal e-biomedik Vol 1 No. 1, hal
45-49
Bailey, Clifford J., Turner, Robert C., 1996. Metformin. Wood, Aladstair (Ed).The New
England Jourmal of Medicine. Vol. 334 No. 9. PP 574-579
Bergis, Ritz E, Keller C. Nephropathy of type II diabetes mellitus. Nephrol Dial Transplant
(2000) 11 Suppl 9: 38-44
Bethesda., 2013. U.S departement of Health and Human Service. National Institute of Health
Turning Discovery Into Health
British National Formulary., 2009. BMJ Group. London
Chen K dan Pohan H.T. 2007. Penatalaksanaan Syok Septik dalam Sudoyo, Aru W.
Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. Pp: 187-9
Cheng AYY, Zinman B, Khan CR, et al. (Eds). Joslin’s Diabetes Mellitus. Fourth Edition.
Lipincott Williams & Wilkins. Philadelphia, 2005.
Corwin, Elizabeth J., 2009. Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC (Penerbit
Buku Kedokteran)
Davey, Patrick., 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. INFORMATORIUM OBAT
NASIONAL INDONESIA
Dapertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit
Diabetes Mellitus
Dipiro, Joseph T., Talbert, Lobert L,. Yee, Gary C., Wells, Barbara G, Posey, L Michael., 2008.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.7th Edition. United States of
America: The McGraw-Hill Companies, Inc., p.1206
Gan Gunawan, Sulistia., 2011. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI
Hadisaputro, Soeharyo., 2007. Buku Saku mengenal Penyakit Melalui Hasil
Pemeriksaan Laboraturium, Amara books: Jakarta
Hendromartono., 2009. Nefropati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi,
Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
Hermansen Kjeld and madsbad Sten., 2007. Insulin and New Insulin Analogues with Focus on
Type 2 Diabetes: Pharmacoteray of Diabetes, USA: Springer Sciences+Business
Media PP: 42-62
Hermawan A.G. 2007. Sepsis daalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus.
Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Pp:
1840-3
Joseph, Josepha., 2010. Incidence and Risk Factors For Type 2 Diabetes In a General
Population. The Tromo Study. Thesis: Faculty of Health Sciences Departement of
Community Medicine
Karam, John H., and Peter H. Forsham, 1998. Hormon-hormon Pankreas dan
Diabetes
Mellitus, In: Greenspan, Francis S. And John D. Baxter (Eds),
Endokrinologi
Dasar
dan Klinik, Ed. 4, Jakarta: EGC (Penerbit Buku
Kedokteran)
Khan, Ronald C., Weir, Gordon C., King, George L., Moses, Alan C., Smith, Robert J.,
Jacobson, Alan J., 2006. Diabetes Mellitus. Edisi 14th. Ovid technologies, Inc.
Kramer, Caroline., Zinman, Bernard., Retnakaran, Ravi., 2013. Short-term intensive insulin
theraphy in type 2 diabetes mellitus: a systematic review and meta-analysis. Lancet
Diabetes Endocrinol 2013; 1:28-34.
Leahy, Jack., 2002. Insulin Therapy. University Of Vermont College of Medicine Burlington,
Vermont

Lee, Mi Young., Choi Dong Seop., Lee Moon Kyu., Park Tae Sun., 2013. Comparison of
Acarbose and Voglibose in Diabetes Patients Who Are Inadequately Controlled with
Basal Insulin Treatment. The Korean Academy of Medical Sciences. Division of
Endocrinology and Metabolism, Korea University Anam Hospital.
Lohr JW. Uremic encephalopathy. Diunduh dari URL:
http://emedicine.medscape.com/article/239191-overview. Akses tanggal: 19 April
2013
Manaf, Asman., 2009. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. In:
Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata,
Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
Merentek, Enrico., 2006. Resistensi Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 2. Cermin Dunia Kedokteran No.150. PP 38-41
Misniadirly. 2006. Gangren Ulcer Infeksi Diabetes Mellitus Mengenal Gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Pustaka Populer Obor
Murtiwi, Sri., 2011. Compherensive Glycemic Control: What Does it Mean in Daily Practice.
Fakultas Kedokteran Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Airlangga.
Surabaya
Nathan, David M., Buse, John B., Davidson, Mayer B., Ferranini, Elle., Holman, Ruri R.,
Sherwin, Robert., Zinman, Bernard., 2009. Medical Management of Hyperglicemia in
Type 2 Diabetes: A Consensus Alogrithm For The Initiation and Adjusment of Therapy.
Diabetes Care 32: 193-203
Neal, Michael J., 2005. At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta: Penerbit Erlangga
Nolte, Martha S., and John H. Karam, 2010. Hormon Pankreas dan Obat Antidiabetes, In:
Katzung, Bertram G (Eds), Farmakologi Dasar dan
Klinik, Ed 10, Jakarta: EGC
(Penerbit Buku Kedokteran)
Pandelaki, Karel., 2009. Retinopati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi,
Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
PERKENI., 2011. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
Palumbo, Pasquale., 2004. The Case For Insulin Treatment early in Type 2 Diabetes.
Cleveland Clinic Journal Of Medicine. Vol 71. No. 5
Permana, Hikmat., 2011. Pengelolaan Hipertensi pada Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi:
Fakultas Kodekteran Universitas Padjajaran

Petznick, Allison., 2011. Insulin Management of Type 2 Diabetes Mellitus.
Family Physician. Vol 84: PP 183-190

American

Pranoto,Agung,2003. Konsensus Diabetes mellitus, In: Hendromartono, Pranawa,
hans
Tandra, Agung Pranata (Eds), Naskah Lengkap
Symposium Pratical Approach in the
Management of Diabetes Complication. Surabaya.
Purnamasari, Dyah., 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. Jakarta:
InternaPublishing hal 1880
Price, Sylvia S., 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed
6, Jakarta: EGC, hal 1263
Rahayu, Puji., 2012 .Hubungan Antara Faktor Karakteristik, Hipertensi Dan Obesitas
Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Soewondo Kendal. Tesis. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Ilmu Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
Richard, E., 2013. The Early Treatment of Type 2 Diabetes. The American Journal of
Medicine. Florida
Rubenstein, David., Wayne, David., Bradley, John., 2007. Kedokteran Klinis Ed.6. Safitri,
Amalia (Ed). Jakarta: Penerbit Erlangga
Sahay, BK., 2011. Insulin Therapy at Onset of Type 2 Diabetes Mellitus- A New Concept.
Supplement To JAPI Vol. 59. PP 13-15
Schteingart, David E. 2006. Gangguan Sistem Endokrin Dan Metabolik. Jakarta
Setiawan, Meddy, 2008. Buku Ajar Endokrin, Malang: Fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Shabab, Alwi., 2009. Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner. In: Sudoyo, Aru W.,
Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata,
Marcellus., Setiati,
Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
Skach, Williams., 1996. Penuntun terapi Medis. Secilia, Indraty (Ed). Ed. 18. Jakarta: EGC
Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Widyastuti,
(Ed), Jakarta: EGC (Penerbit Buku Kedokteran) Hal 274

Palupi

Soebardi, Suharko., 2009. Terapi Non Farmakologis Pada Diabetes Mellitus. In: Sudoyo, Aru
W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds).
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Subekti, Imam., 2009. Neuropati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi,
Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
InternaPublishing
Suherman, Suharti K., 2011. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Suyono, S., 2013. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes. In: Soegondo,
S., Soewondo, P., Subekti, I (Eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu,
Jakarta: Badan Penerbit FKUI, hal 7-9
Tanyolac, Sinan., Goldfine, Ira., Kroon, Lisa., 2010. Insulin Pharmacology, Types of
Regimen, and Adjustments. University of California San Francisco
Tjay, Tan Drs., Rahardja, Kirana Drs. 2008. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT Alex Media
Komputindo
Tjokroprawiro, Askandar., Setiawan Bodie, Poernomo., Santoso, Djoko., Soegiarto, Gatot.,
2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya: Penerbit Erlangga
Whalen, Karen., Stewart, Robert., 2008. Pharmacologic Management of Hypertension in
Patients with Diabetes. American Family Physician. 2008;78(11):1277-1282
Wicaksono, R., 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus
Tipe 2. Artikel Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro Semarang
Wisman., Hakimi., Siregar, Charles D., Deliana, Melda., 2007. Pemberian Insulin Pada
Diabetes Mellitus Tipe 1. Sari Pediatri Vol. 9 No. 1. PP: 48-53
Zahtamal., Chandra, F., Suyanto., Restuatuti, T., 2007. Faktor-faktor Resiko
Pasien Diabetes Mellitus. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23
No. 3, hal 142-147

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik

dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak
adekuat, kerja insulin yang menurun, atau keduanya. Hiperglikemia kronik pada
diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah
(Purnamasari., 2009). Sedangkan menurut Nolte dan Karam, diabetes mellitus
didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala klinis yang timbul karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah kronis akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Nolte and Karam., 2010).
Diagnosis

diabetes

mellitus

harus

didasarkan

pada

pemeriksaan

konsentrasi glukosa darah. Apabila ditemukan gejala klasik DM seperti poliuria,
polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas disertai
dengan glukosa plasma sewaktu yang lebih dari 200 mg/dl atau terdapat gejala
klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa yang lebih dari 126 mg/dl maka
diagnosis DM sudah dapat ditegakkan. Diagnosis DM juga dapat ditegakkan
melalui pelaksanaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang dilakukan dengan
menggunakan standar WHO dan didapatkan hasil glukosa plasma 2 jam setelah
pelaksanaan TTGO lebih dari 200 mg/dl (Purnamasari., 2009).
Menurut American Diabetes Association 2014 Diabetes mellitus
dikelompokan menjadi 4, yaitu diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2,
diabetes tipe lain, dan diabetes gestasional. DM merupakan suatu penyakit yang
tidak memberikan gejala-gejala yang nyata (silent disease), akibatnya sebagian
besar pasien masuk rumah sakit dengan kondisi penyakit yang kronis disertai
komplikasi. Menurut ADA, jumlah penduduk Amerika yang menderita DM pada
tahun 2005 sebanyak 20,8 juta orang, dengan rincian 14,6 juta orang menderita
diagnosed diabetes dan 6,2 juta orang menderita undiagnosed diabetes (ADA,
2005). Dalam Diabetes Atlas 2000 (International Diabetes Feredation), perkiraan
penduduk Indonesia dengan usia di atas 20 tahun sebesar 125 juta. Dengan asumsi

1

2

prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta penderita DM, dengan
prevalansi penderita DM tipe 2 lebih banyak dibanding penderita DM tipe 1
(Pranoto, 2003). Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang
dikenal sebagai Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Obesitas
sering berhubungan dengan kondisi diabetes mellitus tipe 2 yang umumya terjadi
pada usia lebih dari 40 tahun (Setiawan, 2008). Berdasarkan data yang diperoleh
dari penyakit dalam RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, periode Januari 2006Agustus 2006, terdapat 171 pasien DM yang menjalani rawat inap.
Manifestasi utama dari diabetes mellitus meliputi gangguan metabolisme
glukosa yaitu peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang tidak
adekuat atau tidak ada, dengan atau tanpa gangguan kerja insulin. Diabetes
melitus tipe 2 ditandai oleh resistensi jaringan terhadap kerja insulin disertai
defisiensi dalam sekresi insulin. Individu yang diabetes mellitus tipe 2 mengalami
resistensi insulin dan defisiensi sel β pankreas. Meskipun insulin diproduksi oleh
sel β pankreas pada pasien diabetes mellitus, namun hal tersebut tidak cukup
untuk mengatasi resistensi insulin dan kadar glukosa darah yang meningkat.
Gangguan kerja insulin juga mempengaruhi metabolisme lemak sehingga
meningkatkan kadar asam lemak bebas dan trigliserida serta menurunkan kadar
lipoprotein berdensitas-tinggi atau HDL (Nolte and Karam., 2010).
Terapi awal farmakologis dikaitkan dengan peningkatan kontrol glikemik
dan mengurangi komplikasi jangka panjang pada penderita diabetes mellitus tipe
2. Beberapa golongan obat yang digunakan untuk terapi diabetes mellitus tipe 2
adalah golongan sulfonilurea, biguanida, alfa glukosidasi bloker, tiozolidinedion,
dan derivat meglitidine. Selain itu juga terdapat insulin yang digunakan sebagai
terapi untuk diabetes mellitus tipe 2 (Depkes RI, 2005). Insulin adalah hormon
alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin merupakan protein kecil dengan
berat molekul sebesar 5808 pada manusia. Insulin mengandung 51 asam amino
yang tersusun dalam dua rantai (A dan B) yang dihubungkan oleh jembatan
disulfida (Nolte and Karam., 2010).
Terapi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 dapat dimulai antara lain untuk
pasien dengan kegagalan terapi oral serta kendali kadar glukosa darah yang buruk
(kadar HbA1c > 7,5% atau kadar glukosa darah puasa >250 mg/dL), riwayat

3

ketoasidosis, riwayat penggunaan insulin lebih dari 5 tahun, dan penderita
diabetes mellitus yang lebih dari 10 tahun. Insulin yang diberikan lebih dini
menunjukan hasil klinis yang lebih baik terutama berkaitan dengan masalah
glukotoksisitas. Hal tersebut diperlihatkan oleh perbaikan fungsi sel beta
pankreas. Jenis insulin yang beredar saat ini diantaranya adalah insulin kerja cepat
(rapid-acting), insulin kerja pendek (short-acting), insulin kerja menengah
(intermediate-acting), dan insulin kerja panjang (long-acting). Untuk memenuhi
kebutuhan insulin basal, dapat diberikan insulin kerja menengah atau insulin kerja
panjang. Untuk memenuhi kebutuhan insulin prandial (setelah makan) digunakan
insulin kerja cepat atau insulin kerja pendek. Di pasaran, selain terdapat insulin
dengan komposisi tersendiri juga terdapat sediaan dalam bentuk campuran antara
insulin kerja cepat atau pendek dengan insulin kerja menengah atau kerja panjang
yang disebut dengan premixed insulin (Perkeni., 2011).
The American collage of endocrinology dan Ammerican association of
clinical endocrinologist merekomendasikan terapi insulin pada penderita diabetes
mellitus tipe 2 dengan kadar A1c yang lebih dari 9% serta kadar glukosa darah
yang tidak terkontrol. Insulin dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan
dengan oral antidiabetes lain agar dapat mencapai kontrol gula darah yang lebih
baik (Petznick., 2011). Pada penelitian yang berjudul “Insulin Therapy at Onset of
Type 2 Diabetes Mellitus” menunjukan bahwa individu diabetes mellitus tipe 2
yang diberikan terapi insulin sejak awal dapat memperbaiki semua mekanisme
patogenik dari diabetes mellitus tipe 2 yaitu memperbaiki glukotoksisitas,
lipotoksisitas, dan mencegah apoptosis sel β pankreas. Pada penelitian ini terdapat
113 subjek yang termasuk dalam kriteria inklusi dan pasien diterapi dengan
menggunakan premixed insulin secara subkutan dua kali sehari dan kadar glukosa
darah kembali teratur setelah beberapa hari (Sahay., 2011).
Peningkatan berat badan, nyeri, dan hipoglikemi dapat terjadi selama
penggunaan terapi insulin. Rasa nyeri berhubungan dengan tempat terapi injeksi
dan pemantauan glukosa, walaupun sekarang tersedia jarum yang lebih pendek
dan tipis untuk mengurasi rasa sakit pada saat penyuntikan insulin. Peningkatan
berat badan dapat terjadi karena pemakaian insulin dapat meningkatkan nafsu
makan. Sedangkan hipoglikemia dapat terjadi akibat ketidaksesuaian penggunaan

4

terapi insulin dengan asupan karbohidrat, olahraga, atau konsumsi alkohol
(Petznick., 2011).
Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian deskriptif dengan
pengambilan data secara retrospektif di RSU. Dr. Saiful Anwar Malang untuk
mempelajari penggunaan insulin pada penderita diabetes. Penelitian ini dilakukan
pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang prevalansinya lebih tinggi
dibandingkan dengan diabetes melitus tipe 1.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2
di RSU. Dr. Saiful Anwar malang?

1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui pola penggunaan insulin
pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr.
Saiful Anwar Malang sehingga dapat menjadi masukan bagi semua pihak yang
memerlukan informasi tentang penggunaan terapi insulin.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola penggunaan insulin pada penderita diabetes mellitus
tipe 2 di RSUD dr Saiful Anwar Malang.
2. Mengkaji hubungan terapi insulin terkait jenis insulin, dosis, dan rute
pemberian insulin terkait data klinik dan laboratorium pasien diabetes
mellitus tipe 2 di RSUD dr Saiful Anwar Malang

1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat bagi Rumah Sakit RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang pola penggunaan insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2
serta bagi para klinisi sehingga mampu memberikan masukan pada Instalasi
Farmasi dalam pengadaan obat di rumah sakit.

5

1.4.2 Manfaat bagi Peneliti
Mengetahui pelaksanaan terapi pengobatan terhadap hasil terapi pasien
diabetes mellitus tipe 2 sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian
dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA AMPISILIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 53 30

STUDI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 20 26

STUDI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

4 21 24

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK KETOROLAC PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

6 56 31

STUDI PENGGUNAAN FUROSEMID PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang)

0 5 22

STUDI PENGGUNAAN ACE- inhibitor pada PASIEN CKD (Chronic Kidney Disease) dengan HIPERTENSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

2 18 26

STUDI PENGGUNAAN NEUROPROTEKTAN PADA PASIEN HEMORAGIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. SAIFUL ANWAR Malang)

6 16 21

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang

1 9 54

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK NATRIUM METAMIZOLE PADA PASIEN LUKA BAKAR (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

1 15 27