3.4. Data Uji Penelitian
Data uji penelitian yang dipakai adalah menggunakan dua jenis data, yaitu data sintetis buatan dan data real seismik yaitu rekaman seismik waveform gempa
bumi tektonik yang terjadi di darat. Dalam hal ini penelitian sinyal seismik gempa bumi tektonik yang terjadi di daerah Tarutung tanggal 19 Mei 2008.
3.4.1. Data sintetis non stasioner Data sintetis yang digunakan adalah jenis data non stasioner yaitu, sinyal
sinusoidal periodik dengan frekuensi 10 Hz Gambar 3.3, sinyal sinusoidal jumlahan dua frekuensi yaitu 10 Hz dan 40 Hz Gambar 3.4, dan sinyal sinusoidal dengan
derau putih Gambar 3.5.
3.4.1.1.Sinyal sinusoidal periodik Sinyal ini merupakan sinyal periodik yang sederhana seperti sinyal sinus
dengan frekuensi 10 Hz, Persamaan 3.1.:
…………………………...…….3.1
Gambar 3.3 merupakan sinyal sinusoidal periodik dengan frekuensi 10 Hz.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Sinyal sinusoidal periodik
3.4.1.2.Sinyal sinusoidal jumlahan dua frekuensi Sinyal ini merupakan jumlah dari dua sinyal sinus priodik dengan frekuensi
yang berbeda yaitu 10 Hz dan 40 Hz, persamaan 3.2:
….3.2
Gambar 3.4 merupakan sinyal sinusoidal jumlahan dua 2 frekuensi 10 Hz dan 40 Hz.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4. Sinyal sinusoidal jumlahan dua frekuensi
3.4.1.3.Sinyal sinusoidal dengan derau putih Sinyal dibentuk dari jumlahan dari dua sinus frekuensi Frekuensi 10 Hz dan
Frekuensi 40 Hz yang rusak oleh white noise. Sinyal ini terdistribusi secara normal. Persamaan 3.3. merupakan sinyal sinusoidal dengan derau putih:
.....3.3
Dimana Xw merupakan penjumlahan sinyal sinusoidal dari dua frekuensi pada Persamaan 3.3. Gambar 3.5 merupakan sinyal sinusoidal dengan derau putih.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5. Sinyal Sinusoidal dengan derau putih
3.4.2. Data real seismik Data real seismik akan memberikan secara nyata bagaimana fungsi
transformasi wavelet dapat digunakan dan menghasilkan gambaran pola frekuensi dalam bentuk tingkatan resolusi seismik enhancement resolution. Data seimik
gempa Tarutung 19 Mei 2010 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Data seismik gempa Tarutung 19 Mei 2008 yang terjadi di darat
N o.
Tanggal ORIGIN
TIME EPICENTER
Keda lama
n Magnit
udo Wilayah
REMARKS UTC
Linta ng
Buju r
Km SR
1 2
3 4
5 7
6 8
9
1 1905200
8 14:26:47
1,68 99,19
10 6,1
Di Darat +- 35 Km Barat
LautPadangsi dempuan,
SUMUT Dirasakan di
Padangsidempuan IV- V MMI
Sumber Data: Bidang data dan informasi BMKG wilayah I Medan
3.4.2.1.Data seismik gempa Tarutung tangal 19 Mei 2008 Data seismik gempa Tarutung merupakan gempa bumi yang berkekuatan 6.5
SR dan gempa bumi ini menghancurkan bangunan didareh sekitar Tarutung. Gempa bumi ini merupakan rekaman seismik gempa bumi pada tanggal 19 Mei 2008
Lampiran A. Data seismik bersumber dari rekaman sensor GSI, SISI dan PSI. Peta
penyebaran gempa bumi tektonik 19 Mei 2008 dapat dilihat pada Gambar 3.6. Pada gambar tersebut menggambarkan kejadian gempa bumi utama dan gempa bumi
susulan Lampiran B.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6. Peta seismisitas Tapanuli Utara Tanggal 19 Mei 2008
Gambar 3.7 merupakan sinyal seismik gempa Tarutung 19 Mei 2008 yang terekam pada sensor GSI yang diletakkan di Gunung Sitoli Sumatera Utara. Data
hasil konversi sinyal ke ASCII dapat dilihat pada Lampiran C Tabel C.1.
Gambar 3.7. Sinyal seismik gempa Tarutung 19 Mei 2008 pada sensor GSI
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8 merupakan sinyal seismik gempa bumi Tarutung 19 Mei 2008 yang terekam pada sensor SISI yang dipasang di daerah Mentawai Sumatera Barat. Hasil
konversi sinyal ke ASCII dapat dilihat pada Lampiran C Tabel C.2
Gambar 3.8. Sinyal seismik gempa Tarutung pada sensor SISI Sinyal seismik gempa bumi Tarutung 19 Mei 2008 pada sensor PSI ditunjukkan pada
Gambar 3.9. Hasil konversi sinyal ke ASCII dapat dilihat pada Lampiran C Tabel C.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9. Sinyal seismik gempa bumi Tarutung pada sensor PSI
3.5. Sumber Data