bahasa indonesia K

1.Karena orang yang bermigrasi tersebut mungkin karena faktor kebutuhan primer dengan cara
menggali potensi sda
Migrasi lokal
migrasi nasional
migrasi antar kota
migrasi internasional

Migrasi Internasional
Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
Migrasi ini dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:
a. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain.
b. Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu negara tertentu untuk tujuan
menetap.
c. Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di
negara orang lain.
2. 2 Migrasi Nasional atau Internal
Migrasi Nasonal adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi ini terdiri atas
beberapa jenis, yaitu:
a. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap.
Faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi yaitu: ingin mencari pekerjaan, karena di
kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi, ingin mencari pengalaman di kota,

ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagainya.
b. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah Indonesia. Transmigrasi pertama kali
dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan
nama kolonisasi.
c. Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.
Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.

Mobilitas penduduk akan tinggi dan lancar jika perkembangan dan pelayanan transportasi darat , laut,
dan udara baik. masyarakat suka jika fasilitas pada transportasi ditingkat kan, hal tersebut dapat memacu

mobilitas penduduk. sebaliknya jika fasilitas yang diberikan kurang memuaskan maka mobilitas
penduduk terhambat

Karena masih terlalu padatnya jalur transportasi, masih banyak orang yang belum menaati peraturan lalu
lintas.
cara mengatasi : sebaiknya pemerintah menyediakn lbh bnyk kendaraan umum untuk mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi sehingga kemacetan berkurang,dan pihak yg berwenng jg hrs lbh tegas

a. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi
ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor
pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah
negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di
negara orang.
b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.
Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan alasan untuk
menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat Indonesia dan Bangladesh
malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf ekonomi yang gawat.
c. Faktor sosiobudaya
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang
Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor
sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, menjadi
daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.
d. Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan
ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara
tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain,
sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut.


Faktor-faktor penarik (pull factor) terjadinya migrasi antara lain adalah:
1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan,
sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai
daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
Ada juga faktor penarik lain yang dikemukakan oleh Lee (1966) dan dikutip oleh Dilla dalam
blognya meliputi empat empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan migrasi yaitu:
a.

Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal.

b. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan.
c.

Rintangan-rintangan yang menghambat. Hal ini berbeda bagi masing-masing individu, ada
yang memandang ringan dan ada pula yang memandangnya sebagai hal yang berat (tidak
dapat diatasi), contoh: Jarak yang jauh, dan biaya transport sehingga menjadi penghalang

bagi seseorang untuk bermigrasi.

d.

Faktor-faktor pribadi yakni kepastian seseorang dalam mengambil keputusan untuk
bermigrasi kedaerah lain.

untuk membri sanksi pada pelanggar aturan lalu lintas

Penyebab-Penyebab Terjadinya Kecelakaan Transportasi Laut
Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi pada transportasi laut telah banyak yang terjadi. Insiden
yang terjadi biasanya adalah tenggelam akibat kelebihan muatan, terbakar atau meledak, ataupun
tenggelam akibat dari faktor alam. Tetapi berdasarkan data dari Mahkamah Pelayaran faktor
kesalahan manusia adalah penyebab utama dari kecelakaan transportasi laut yang ada. Sebanyak

88% kejadian disebabkan oleh human error dari orang-orang yang ada dalam sistem transportasi
laut. Dan hanya beberapa saja yang disebabkan oleh faktor alam atau cuaca.
Human Error yang terjadi pada kecelakaan transportasi laut dapat disebabkan oleh berbagai
faktor pada sistem transportasi laut yang ada. Misalkan kurangnya kepahaman para awak kapal
akan rambu-rambu yang ada pada rute perjalanan, kelalaian petugas pelabuhan dalam melakukan

pengawasan terhadap kapal-kapal yang berlayar. Ataupun kelalaian awak kapal dalam
melakukan maintanence terhadap mesin-mesin yang ada pada kapal. Berikut adalah beberapa
human error yang terjadi pada kecelakaan transportasi laut
1. Jumlah Penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas
Dalam kasus kecelakaan transportasi laut sebagian besar kecelakaan yang terjadi adalah akibat
dari jumlah penumpang yang tidak sesuai dengan kapasitas dari kapal yang berlayar. Hal ini
selain disebabkan kelalaian dari nahkoda kapal kadangkala juga disebabkan kelalaian dari
pengawasan pelabuhan ketika kapal akan diberangkatkan. Hal ini juga disebabkan para pegawai
yang dipelabuhan masih menganggap remeh akan standarisasi yang telah ditetapkan. Seperti
yang terjadi pada perairan Indonesia beberapa saat yang lalu. Sebanyak 33 imigran yang
menumpang kapal Indonesia menuju Australia tenggelam akibat dari jumlah muatan yang sangat
berlebih. Kapal yang seharusnya hanya diisi oleh 150 orang, diisi dengan jumlah penumpang
sebanya 300 orang. Dalam kasus ini human error yang terjadi adalah akibat kesalahan dari
nahkoda yang menyetir kapal. Karena imigran-imigran ini adalah imigran yang ilegal sehingga
tidak berada dalam pengawasan pelabuhan.
2. Faktor Teknis
Faktor lain yang terjadi biasanya sebagai penyebab dari kecelakaan tranportasi lau adalah faktor
teknis. Faktor teknis ini banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Seperti desain kapal yang
tidak sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Ada pula maintenance yang dilakukan
oleh para awak kapal yang masih tidak terjadwal dilakukan. Sehingga ketika kapal berlayar

terjadi panas mesin yang menyebabkan mesin panas. Ataupun faktor teknis ketika membawa
barang-barang yang berbahaya. Karena tidak adanya kesadaran untuk menjaga kapal dari awak
kapal menyebabkan kapal meledak dan terbakar. Kejadian-kejadian yang terjadi akibat faktor
teknis ini seperti yang terjadi pada Kapal Marina.
Begitu banyaknya kejadian-kejadian yang terjadi pada transportasi laut telah menjadi peringatan
sendiri bagi pemerintah Indonesia sendiri. Hal ini semua sebenarnya masih dapat di lakukan
tindakan preventif mulai dari kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Pertama
perlunya penyuluhan-penyuluhan terhadap para awak kapal dari masing-masing kapal yang ada
mengenai aturan-aturan yang ada pada pelayaran laut sehingga tidak akan terjadi kesalahan
ataupun kelalaian dari para awak kapal. Karena penumpang yang memaksakan kehendak untuk
tetap dapat naik pada kapal yang telah penuh oleh penumpang kadangkala terjadi karena para
awak kapal tetap memperbolehkan penumpang untuk naik. Begitu juga pelatihan untuk para
awak kapal untuk dapat melakukan maintenance terhadap mesin-mesin yang ada pada kapal.
Begitu juga pelatihan untuk dapat menghadapi permasalahan ketika terjadi kerusakan pada mesin
kapal.

Referensi
1. 247-orang-tewas-akibat-kecelakaan-transportasi-2011.detiknews.com.htm
2. Laporan Analisis Trend Kecelakaan Transportasi Laut www.dephub.go.id


3. Kecelakaan Kapal Laut Membunuh Rakyat Indonesia Indonesia Maritime Institute