Remaja Pengetahuan. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Remaja

Masa remaja merupakan periode peralihan dari alam anak-anak ke dewasa. Pada waktu ini, orang muda akan menyelesaikan pertumbuhan, mengambil bentuk tubuh seksual dimorfik, mengembangkan keterampilan kognitif yang baru termasuk kapasitas berpikir abstrak, mengembangkan rasa yang lebih jelas tentang identitas pribadi dan seksual, dan mengembangkan tingkat emosional, pribadi dan kemandirian dari orang tua mereka Christie, 2005. 2.2.1. Perkembangan fisik remaja. Pada waktu remaja, akan berlaku pertumbuhan fisik yang mendadak. Antara perkembangan yang didapati adalah peningkatan berat badan dan tinggi badan, perkembangan ciri-ciri seks sekunder, dan perkembangan otak. Ruffin, 2009 2.2.2. Perkembangan kognitif remaja. Pada masa remaja juga berlakunya perkembangan kognitif pesat. Kebolehan berpikir secara kritis dan kreatif inilah yang mengubah remaja menjadi dewasa. Kebolehan berfikir secara abstrak juga muncul pada masa remaja. Pemikiran abstrak adalah kebolehan untuk memikir tentang sesuatu yang tidak dapat dilihat, diraba atau dirasa.Ruffin, 2009 2.2.3. Perkembangan psikososial remaja. Masa remaja diketahui sebagai masa perkembangan identitas diri. Pada periode ini, pergaulan terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Pada masa ini juga munculnya sikap mandiri, dimana remaja merasa lebih suka untuk memecahkan masalah mereka tanpa bantuan orang tua mereka. Ruffin, 2009. Kebanyakan perokok mulai merokok pada masa remaja karena perubahan psikososial. Kumar, 2009 Universitas Sumatera Utara

2.3. Pengetahuan.

Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha untuk mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan dapat diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan manusia di muka bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta-fakta ini, bila disusun dan disimpulkan menjadi beberapa teori, yang kemudiannya digunakan untuk memahami gajala-gejala alam dna kemasyarakatan lainnya. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, teori-teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini. Notoatmodjo, 2005 Pegetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk contohnya adalah koran, majalah, email, artikel, iklan, dan manusia. Hendrik, 2003 Pengetahuan ahalah hasil daripada tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dimana penginderaan dapat melalui pancaindera manusia. Pengetahuan hanya sekadar menjawab pertanyaan ‘’apa’’, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya. Sedangkan ilmu bukan sekadar menjawab ‘‘apa’’, melainkan akan menjawab pertanyaan ‘’kenapa’’ dan ‘’bagaimana’’. Notoatmodjo, 2005 Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu, mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan perkataan lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila terdapat objek kajian, metode pendekatan dan bersifat universal. Notoatmodjo, 2005 Universitas Sumatera Utara

2.4. Sikap attitude Sikap mulai menjadi fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal