Satu hal yang lebih menyulitkan fenomena ini adalah kebiasaan merokok dikalangan remaja. Kebanyakan perokok dilaporkan pertama kali merokok pada
masa remaja. Kessler, 1995 Juga dilaporkan bahwa probabilitas untuk menjadi perokok amat tinggi bila seseorang mulai merokok pada masa remaja. Conrad,
1992 Prevalensi perokok dikalangan remaja di Indonesia diperkirakan sebanyak 22, dengan jumlah laki-laki yang merokok sebanyak 32 dan jumlah
perempuan yang merokok sebanyak 5,3. McKay, 2002 Menurut Ajzen 1991 dalam penelitian Rohani pada tahun 2011, semasa
melakukan penelitian tentang merokok pada remaja, harus diketahui pengetahuan dan sikap juga. Untuk menangani kebiasaan merokok dikalangan remaja, kedua-
dua faktor tersebut memainkan peranan yang penting karena pengetahuan dapat mempengaruhi sikap, dan pengetahuan yang baik tentang efek rokok mampu
mengurangi kebiasaan merokok. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengetahui gambaran perilaku
merokok di kalangan siswa SMA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi perumusan masalah adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku, yang meliputi pengetahuan,
sikap dan kebiasaan merokok di kalangan siswa SMA Dharma Pancasila.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum:
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan kebiasaan merokok di kalangan siswa SMA Dharma Pancasila.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus:
Antara yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk: a.
Menggambarkan tingkat pengetahuan siswa tentang efek rokok di SMA Dharma Pancasila.
b. Menggambarkan sikap siswa terhadap rokok di SMA Dharma
Pancasila c.
Menggambarkan kebiasaan merokok dikalangan siswa laki-laki SMA Dharma Pancasila.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Informasi hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi
petugas kesehatan dalam memahami tingkat pengetahuan siswa tentang rokok.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
siswa mengenai bahaya rokok, agar siswa semakin mantap untuk menghindari rokok, karena bahaya rokok sangat banyak.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian
lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana
Rustica dan spesis lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Wigand, 2006
Bentuk-bentuk olahan lainya termasuk sirih yang sering dikonsumsi bersama tembakau, merokok dengan menggunakan pipa, cerutu, bidi banyak dikonsumsi
di India, dimana tembakau dilipat dengan daun temburni atau daun tendu, kretek mengandung eugenol dan cengkeh dan pipa air SheeshaHookah. Fauci et al.,
2008
2.1.1. Kandungan rokok
Bahan utama rokok adalah tembakau, dan setelah dibakar, asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat-zat yang membahayakan kesehatan. Kandungan
utama pada tembakau adalah tar, nikotin, dan CO. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandungi bahan-bahan kimia lain yang juga sangat beracun. Zat-
zat beracun yang terdapat di dalam rokok antara lain: Fauci et al., 2008 1.
Karbon monoksidaCO adalah unsur yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon.
2. Nikotin adalah suatu zat yang memiliki efek adiktif dan psikoaktif
sehingga perokok akan merasakan kenikmatan, kecerdasan berkurang, toleransi dan keterikatan. Keterikatan berlaku karena meningkatnya sekresi
dopamin. Salokangas, et al., 2000 Nikotin bukan senyawa karsinogenik. Dosis yang tinggi dapat menyebabkan paralisis sistem pernafasan. Lebih
dari 90 kandungan nikotin dalam asap rokok diabsorpsi ke dalam tubuh. Harvey, 2009
Universitas Sumatera Utara