sambungan dari suatu batang atau balok. Apabila titik ujung A dan B adalah sendi dan beban mati terpusat ditengah-tengah bentang, yaitu di C, maka momen
di A atau B bernilai nol, momen di C yakni
PL M
C
4 1
= °
, tetapi pada titik A dan B adalah kaku sempurna rigid , besar momen akan berubah menjadi :
PL M
M
B A
8 1
− =
=
, dan
C C
M PL
M °
= =
2 1
8 1
Bila titik A dan B bersifat diantara sendi dan kaku semi kaku , maka momen-momen tersebut akan berubah besarnya sesuai dengan tingkat kekakuan
dari sambungan.
I. 2. Pembatasan Masalah
Dalam suatu analisa struktur maka tingkat kekakuan dari sambungan dari konstruksi mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghitung momen
yang bekerja, terutama untuk statis tak tentu. Dalam pembahasan tugas akhir ini, penulis hanya membahas mengenai kekakuan pada sambungan sebelum diserikan
atau setelah diserikan dan pengaruhnya terhadap gaya-gaya dalam momen maksimum sehingga dapat ditinjau apakah sambungan rigid atau tidak dengan
menggunakan metode derajat kekakuan Slope deflection .
I. 3. Maksud dan Tujuan
Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk melakukan analisis kekakuan sambungan pada balok gabungan. pada portal baja dengan cara membandingkan
momen yang terjadi pada sambungan, Msambungan dengan Momen kapasitas
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dipikul oleh balok dalam elastisitasnya.Sehingga tidak menimbulkan resiko pada konstruksi yang akan direncanakan.
I.4. Metodologi
Dalam penulisan tugas akhir ini metodologi yang digunakan adalah study literatur, adapun sumbernya bearasal dari buku-buku jurnal dan buku-buku yang
berhubungan dengan analisa yang akan dibahas. Analisa dalam tugas akhir ini pada umumnya menggunakan metode slope deflection derajat kekakuan pada
analisa perhitungan dan analisa perencanaan dimensi penampang profil IWF dengan metode ASD Allowed Slope Deflection .
I. 5. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran garis besar penulisan Tugas Akhir ini, maka isi Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN,
terdiri dari latar belakang, Pembatasan masalah, Maksud dan Tujuan, Metodologi dan Sistematika Penulisan.
BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN,
terdiri dari penjelasan umum mengenai baja, Sifat bahan baja, Sambungan berisikan tipe-tipe sambungan dan jenis-jenis sambungan,serta penjelasan
mengenai teori kekakuan dengan metode yang dipakai. BAB III
: METODE ANALISA PERHITUNGAN BAB IV
: APLIKASI PEMBAHASAN BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Umum
Baja adalah salah satu bahan konstruksi yang umum digunakan .Sifat-sifat yang penting dalam penggunaan konstruksi baja adalah kekuatannya yang tinggi
dan keseragaman bahan-bahan penyusunnya. Selain itu , kestabilan dimensional , kemudahan pembuatan dan cepatnya pelaksanaan, merupakan hal-hal yang
menguntungkan dari kostruksi baja. Baja dihasilkan dengan menghaluskan bijih besi dan logam besi tua
bersama-sama dengan bahan pencampur tambahan yang sesuai, kokas untuk karbon , dan oksigen dalam tungku bertemperaqtur tinggi untuk menghasilkan
massa-massa besi yang besar yang dinamakan blok tuangan mentah pigs atau besi kasar pigiron .Besi kasar tersebut selanjutnya dihaluskan untuk
mengilangkan kelebiahan karbon dan kotoran-kotoran lain danatau dicampur logam lain, seperti tembaga , nikel, krom,mangan, molibden, posfor, silicon,
belerang, titan, columbium, dan vanadium, untuk menghasilkan kekuatan , keliatan , pengelasan dan karakteristik ketahanan terhadap korosi karat yang
diinginkan. Ingot baja yang didapatkan dari proses ini akan dimasukkan ke dalam
gulungan yang berputr dengan lajuyang sama dalam arah yang berlawanan untuk menghasilkan baja setengah jadi yang berbentuk siku-siku yang panjang yanag
dinamakan sebuah pelat, blok baja bloom , atau baja gelas setengah jadi billet , yang tergantung pada luas penampangnya. Dari tahap ini maka hasil tersebut
Universitas Sumatera Utara