Analisa baut memikul Momen, Lintang dan Normal LENDUTAN BALOK

Dari perbandingan tersebut, maka luas netto yang dipakai adalah yang terkecil.

II.9. Analisa baut memikul Momen, Lintang dan Normal

Gambar 2.16 Analisa baut memikul Momen, Lintang dan Normal Jika ukuran baut tidak mampu menahan besarnya pertambahan momen ini, maka diameter baut diperbesar atau jumlah baut ditambah. Bila beban P diberikan pada suatu garis kerja yang tidak melalui pusat dari kelompok, maka kita akan dapatkan pengaruh beban eksentrisitas e K adalah gaya persatuan penampang paku berbanding dengan jarak r ke titik berat kumpulan paku.dimana K = k.F.r………………………………………………Pers.1 M = Ʃ K.r…………………………………………….Pers.2 dari persamaan 1 diperoleh nilai : maka K Ky Kx Ky P r Universitas Sumatera Utara 2 2 2 . . Y X r M r r M K ∑ + ∑ = ∑ = Dimana : x,y adalah koordinat dari paku yang ditinjau pada titik kumpulan paku z . 2 2 2 2 . sin . sin Y X y M Y X r M K Kx + ∑ − = + ∑ = = α α 2 2 2 2 . cos . cos Y X x M Y X r M K Ky + ∑ − = + ∑ = = α α Menentukan besarnya pembebanan pada baut akibat adanya gaya-gaya yang terjadi adalah : Gambar 2.17 Besarnya pembebanan pada Baut akibat adanya gaya-gaya yang terjadi  Akibat Gaya Momen M α Sin P M . =  Akibat adanya gaya lintang D α Sin P D . =  Akibat adanya gaya Normal N α . .Cos P N = Maka Menentukan total beban baut akibat momen + lintang adalah : Pgs atau Pds Ky Ky Kx Kx Rpk ≤ + + ± = P.Sinα P.Cosα h L Universitas Sumatera Utara

II.10. LENDUTAN BALOK

Dalam mendisain dari sebuah struktur ada beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu : 1. Tidak hanya perhitungan mengenai tekanan-tekanan yang dihasilkan beban yang bekerja atau kapasitas beban yang masih dapat diatasi. 2. Tetapi juga lendutan yang dihasilkan oleh beban tersebut, karena banyak keadaan yang tidak memperbolehkan lendutan maksimum melewati suatu batas tertentu. Banyak metode yang dapat digunakan dalam menentukan lendutan balok. Dalam hal ini akan dibicarakan sebuah metode yang mudah dan praktis yaitu metode luas bidang momen.  Perhitungan Lendutan dan Garis Elastis Yang dimaksud dengan garis elastis ialah garis sumbu suatu batang yang lurus, yang akan melengkung oleh pengaruh gaya atau momen yang membebaninya. Bentuk garis elastis ditentukan oleh perubahan bentuk batang oleh momen lentur dan gaya lintang. Biasanya kita menentukan pengaruh masing- masing terpisah dan lalu menjumlahkannya. Oleh karena pengaruh gaya lintang pada umumnya begitu kecil maka kita akan membatasi diri pada pengaruh momen lentur.  Pengaruh momen lentur Oleh momen lentur M dua potongan batang setangga dan sejajar dengan jarak ds akan berputar oleh sudut α yang kecil, menurut gambar 2.18 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.18 Arah Gaya Momen Lentur ds EI M d . = α Syarat Mohr Gambar 2.19 Console Kita memperhatikan console yang terjepit pada tumpuan B menurut gambar 2.19. Kita menentukan, bahwa pada bagian console x sebagian dx menjadi elastis. Bagian-bagian console sebelah kiri dan kanan dari dx menjadi kaku. Universitas Sumatera Utara Atas dasar akibat ini titik C akan turun sebesar c δ : dx x I E M x d c . . . . = = α δ Jikalau kita menentukan, bahwa semua bagian console dx antara titik tumpuan B dan titik C menjadi elastis kita dapat menentukan penurunan titik C, c δ sebagai : ∫ = C B c dx x I E M . . . δ Rumus ini juga menentukan momen oleh bidang MEI yang dibebankan pada console antara titik tumpuan B dan titik C. Sudut putaran α pada garis sumbu pada titik C menjadi jumlah semua sudut putaran α δ antara titik B dan titik C : d I E M C B c . . ∫ = α Rumus ini menentukan juga luasnya bidang momen MEI yang berada antara titik B dan C. Ketentuan Mohr menentukan : Lendutan pada suatu konstruksi batang dapat ditentukan sebagai bidang atau diagram momen M oleh beban diagram momen M o yang direduksikan dengan -1EI. Garis elastis menjadi garis sisi diagram momen M itu. Sudut putar tumpuan α dapat ditentukan sebagai reaksi tumpuan oleh beban oleh diagaram momen M itu. Penentuan lendutan menurut Mohr secara grafis Penentuan lendutan menurut Mohr sebetulnya dapat digunakan secara grafis yang sebaiknya penggunaannya dilakukan setahap demi setahap, seperti berikut : 1. Penentuan reaksi tumpuan dan diagram momen oleh beban sebenarnya 2. Pembebanan konstruksi batang pada titik 1, dengan diagram atau bidang momen itu yang di-negatif-kan 3. Perhatikan perubahan momen tetap dengan memper-reduksi diagaram momen yang sepadangnya Universitas Sumatera Utara 4. Pemotongan diagram momen itu ke dalam bagian-bagian. Garis batas diagram momen yang lengkung dengan begitu dapat diluruskan pada bagian masing-masing. Penentuan titik berat pada bagian masing-masing 5. Pembebanan konstruksi batang dengan gaya-gaya yang menjadi resultante- resultante pada bagian diagram momen masing-masing 6. Penentuan reaksi tumpuan oleh bebanan titik 5 itu. Reaksi tumpuan ini menjadi sudut putar tumpuan β α , dikalikan dengan E.I 7. Penentuan diagram atau bidang momen oleh bebanan titik 5 itu. Garis batas diagram momen sekarang menjadi garis elastis dikalikan dengan E.I 8. Penentuan momen maksimal oleh bebanan titik 5 itu, pada tempat dengan gaya lintangnya menjadi nol. Momen maksimal itu menjadi lendutan maksimal dikalikan dengan E.I Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE ANALISA PERHITUNGAN