b. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendek tepat pada waktunya. c.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga.
d. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi
peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian dan sebagainya.
e. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna
melayani permintaan konsumennya. f.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada para langganan.
g. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, supplies yang dibutuhkan
h. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi
dan depresi.
2.1.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Menurut Djarwanto 2004 : 91, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah :
a. Sifat umum atau tipe perusahaan
b. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan
ongkos produksi per unitharga beli per unit barang itu. c.
Syarat pembelian dan penjualan d.
Tingkat perputaran persediaan
Universitas Sumatera Utara
e. Tingkat perputaran piutang
f. Pengaruh konjungtur
g. Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek
h. Pengaruh musim.
2.1.1.2. Sumber Modal Kerja
Menurut Djarwanto 2004 : 95, faktor-faktor yang mempengaruhi sumber modal kerja adalah :
a. Pendapatan bersih
b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga
c. Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar
lainnya. d.
Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana dari pemilik e.
Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya. f.
Kredit dari supplier atau trade creditor
2.1.1.3 Penggunaan Modal Kerja
Menurut Djarwanto 2004 : 98, penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar ialah :
a. Pengeluaran jangka pendek dan pembayaran hutang jangka pendek
termasuk hutang dividen b.
Adanya pemakaian prive yang berasal dari keuntungan pada perusahaan perseorangan atau persekutuan
c. Kerugian usaha atau kerugian insidentil yang memerlukan pengeluaran kas
Universitas Sumatera Utara
d. Pembentukan dana untuk tujuan tertentu seperti dana pensiun pegawai,
pembayaran utang obligasi, yang telah jatuh tempo, penempatan kembali aktiva tidak lancar.
e. Pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi
jangka panjang.
2.1.1.4 Jenis-jenis Modal Kerja
Menurut Sjahrial 2007 : 104, modal kerja dapat dibedakan dua jenis, yaitu :
1. Modal kerja tetap Permanen Working Capital Modal kerja tetap adalah modal kerja yang harus ada pada perusahaan
untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tanpa adanya modal kerja ini mengakibatkan operasi akan berhenti. Modal kerja tetap akan dibedakan atas :
a. Modal kerja primer
Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja norma
Modal kerja normal adalah modal kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi normal secara dinamis.
2. Modal kerja variabel Variable Working Capital Modal kerja variabel adalah modal kerja yang penggunaannya selalu
mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Perubahan tersebut dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtur, dan perubahan yang sifatnya darurat,
sehingga modal kerja variabel dibedakan atas :
Universitas Sumatera Utara
a. Modal kerja musiman
Modal kerja musiman merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan.
b. Modal kerja siklus
Modal kerja siklus merupakan modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh konjungtur.
c. Modal kerja darurat
Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang terjadi di luar kemampuan
perusahaan.
2.1.1.5 Working Capital Turnover