Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kode Nama
Perusahaan
1 DVLA
Darya Varia Laboratoria, Tbk 2
INAF Indofarma Persero, Tbk
3 KAEF
Kimia farma, Tbk 4
KLBF Kalbe Farma, Tbk
5 MERK Merck,
Tbk 6
PYFA Pyridam Farma, Tbk
7 SQBI
Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk 8
TSPC Tempo Scan Pasific, Tbk
Sumber : www.duniainvestasi.com dan www.idx.co.id
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur, penelitian
terdahulu, buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang diteliti dan laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
3.8. Jenis Data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan
yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data Kuncoro, 2003: 127.
3.9 Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara
objektif.
b. Analisis regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari Rasio Modal Kerja Working Capital Turnover dan Rasio Hutang Debt to Total Assets
Rasio terhadap Rentabilitas Ekonomis. Persamaan regresi linier yang dipakai adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Rentabilitas Ekonomis a = Konstanta
X
1
= Working Capital Turnover X
2
= Debt to Total Assets Ratio b
1,2
= Koefisien regresi variabel X
1,2
e = error Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi ssebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang et al, 2010:91. Uji
Universitas Sumatera Utara
normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas
nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2010:97.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolineartitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas atau independen. Hubungan linear antarvariabel inilah
yang disebut dengan multikolinearitas . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinearitas menggunakan
kriteria variance inflation factor VIF dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi masalah multikolinearitas yang serius Situmorang et al, 2010:153.
3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-
1
periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson. Kriteria keputusan dapat di lihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
dl DW
Tidak ada autokorelasi positif No decision
du DW
dl
Tidak ada korelasi negatif
Tolak 4
4
DW dl
Tidak ada korelasi negatif No decision
dl DW
du
4
4
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak
du DW
du
4
du = batas atas
Universitas Sumatera Utara
dl = batas bawah Sumber: Situmorang et al 2010: 120
Metode deteksi Autokorelasi dapat juga dilakukan dengan Run Test. Run Test digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika
antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Bila hasil sig lebih dari 0,05 sig 5 , berarti data tidak
terkena autokorelasi. Ghozali, 2001 : 104. H
: residual random acak H
1
: residual tidak random 4.
Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka terjadi
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang et al, 2010: 152.
c. Pengujian Hipotesis