Mode-mode Pengalamatan Port Parallel

Capture Register CBH dan CAH Menyimpan nilai isi ulang

J. Mode-mode Pengalamatan

1. Pengalamatan Langsung Direct Addressing Dalam pengalamatan langsung pemindahan-pemindahan data ditentukan berdasarkan alamat 8 bit 1 byte dalam suatu intruksi. Hanya RAM data SFR yang dapat diakses secara langsung. 2. Pengalamatan Langsung Indirect Addressing Dalam pengalamatan tidak langsung, instruijsi menentukan suatu register yanag digunakan untuk menyimpan alamat operan. RAM internal maupun eksternaal dapat diakses secrara tidak langsung. Register alamt untuk alamat- alamat 8 bit bisa menggunakan Stackm Pointer atau R 0 atau R1 dari bank register yang dipilih. Sebaliknyan alamat 16 bit hanya bisa menggunakan register pointer data 16 bit atau DPTR.

K. Port Parallel

1. Port 0 Port 0 adalah port IO 8 bit jalur bidirectional terbuka. Sebagai sebuah port out put, masing-masing pin dapatr memasukan 8 bit input TTL. ‘1’ ditulis ke pin port 0, maka pin dapat digunakan sebagai input impendansi tinggi. Port 0 bisa pula dikonfigurasikan pada multiplexed low oeder adrressdata bus sealama akses ke program eksternal dan memori data. Pada mode demikian, P 0 mempunyai Pull up internal. 20 Port 0 menerima kode byte selama Flash Programing dan memerlukan Pull up eksternal selama program Vertification. 2. Port 1 P 1 adalah port IO 8 bit bidirectional dengan pull up ineternal. Port 1 output buffer dapat menjadi sumber 4 TTL input. Ketika ‘1’ ditulis ke port 1, pin di-pull high oleh pull up internal dan dapat digunakan sebagai input. Sebagai input, pin port 1 yang secara eksternal di-pull low akan menjadi sumber arus Iµ karena berasal dari pull up internal. Port 1 pun menerima low order addres byte selama Flash Programing dan Verification. Port 1 memiliki pula fungsi lain yaitu: a. P1.0 : external input countertimer 2 b. P1.1 : T2EX Timerconter 2 capturereload tringgerdirection control c. P1.5 : MOSI digunakan untuk in system programing d. P1.6 : MISO digunakan untuk in system programing e. P1.7 : SCLK digunakan untuk in system programing 3. Port 2 Port 2 adalah port IO 8 bit bidirectional dengan pull up internal. Out put buffer port 2 dapat menjadi 4 sumber TTL input. Ketika ‘1’ ditulis ke port 2, pin dapat di-pull high oleh pull up internaldan dapat digunakan sebagai input. Sebagai in put, pin port 2 yang secara eksternal di-pull low akan menjadi sumbver Iµ karena berasal dari pullup internal. Keluaran port 2 high order addres byte selama pengambilan memori program eksternal dan selama akses ke memori data eksternal menggunakan 16 bit addres 21 MOVXDPTR. Pada aplikasi ini, port menggunakan pull up internal yang kuat ketika mengeluarkan ’1’. Selama akses ke memori data eksternal yang menggunakan 8 bit addres MOVXR1, port 2 mengeluarkan isi port 2 Special Finction Register. Port 2 pun selama Flash Programming dan Verification. 4. Port 3 Port 3 adalah port IO 8 bit bidirectional dengan internal pull up. Out put buffer port 3 dapat menjadi sumber 4 TTL input. Ketika ’1’ ditulis ke port 3, pin di-pull high oleh internal pull up dan dapat digunakan sebagai input. Sebagai input, pin port 3 yang di-pull low sumber arus Iµ karena adanya pull up internal. Port 3 menyediakan keistimewaan berbagai fungsi spesial yaitu: a. P3.0 : RXD Serial Input Port b. P3.1 : TXD Serial Output Port c. P3.2 : 1NT0Eksternal Interupt 0 d. P3.3 : 1NT1Eksternal Interupt 1 e. P3.4 : T0 Timer 0 Eksternal Input f. P3.5 : T1 Temer 1 Eksternal Input g. P3.6 : WREksternal Data Memori Write Strobe h. P3.7 : RDEksternal Data Memori Read Strobe Port 3 menerima pula beberapa sinyal control untuk Flash Programming dan Verification. 22

L. Port Serial