PENGUJIAN ALAT Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS

Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi alat secara keseluruhan.

A. PENGUJIAN ALAT

Setelah merancang alat dan mempelajari cara kerjanya, maka dilakukan pengujian dan beberapa pengukuran yang merupakan bagian dari suatu proses perancangan, hal ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari alat yang telah dirancang. Pengujian dilakukan berdasarkan blok diagram dari alat tersebut agar dapat diketahui kerja dari setiap bagian. Didalam melaksanakan pengujian maupun pengukuran diperlukan beberapa peralatan, diantaranya untuk melihat bentuk gelombang yang keluar, juga besarnya nilai tegangan dan lain sebagainya. Adapun peralatan pendukung yang digunakan adalah : 1. Osciloscope berfungsi untuk melihat bentuk gelombang disetiap titik yang telah di tentukan. Dengan adanya Osciloscope dapat diketahui adanya penyimpangan-penyimpangan, juga dapat dihitung besarnya tegangan dan frekuensi dari setiap titik. Jenis Osciloscope. 2. Voltmeter Heles untuk melihat nilai tegangan dari bagian penguat Driver . 3. Frekuensi counter untuk mengukur nilai frekuensi pada bagian yang perlu diketahui nilai frekuensimya. 44 4. Multimeter Digital untuk mengukur tegangan catu daya.

B. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51.

Untuk Pengujian Rangkaian Microcontroler ini ada beberapa titik yang perlu diuji diantaranya : 1. Pengujian Bentuk Gelombang Reset. a. Pengujian ini bertujuan mengamati atau mengetahui lamanya waktu reset yang dibutuhkan oleh Microcontroler. b. Jalannya Percobaan : Kabel positip osiloskop dihubungkan diantara kapasitor dan resistor pada rangkaian Microcontroler. c. Hasil Pengamatan : Dari hasil pengamatan didapat bahwa lamanya waktu reset pada Microcontroler yaitu sebesar 0,0940 s. d. Analisa : Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat power dihidupkan maka Microcontroler akan mendapat reset dengan waktu selama 0,0940 s. 45 Gambar 22. Pengujian bentuk gelombang Reset 2. Pengujian Osilator. a. Tujuan : Mengamati besarnya frekuensi osilator pada rangkaian Microcontroler. b. Jalannya Percobaan: Kabel Positip Osciloscope dihubungkan pada kaki input osilator dan kabel negatif dihubungkan pada ground. c. Hasil pengamatan : Dari hasil pengamatan didapat besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh kristal atau osilator adalah sebesar 11,04 MHz. d. Analisa : Dari hasil pengamatan terdapat perbedaan dari nilai sebenarnya yaitu sebesar 11,59 MHz, perbedaan ini disebabkan oleh ketidak akurasian alat ukur atau faktor kesalahan mata. AD2 VCC AD7 XTAL 11.0592MHz AD3 DATA ADC INPUT 1 2 3 4 5 AD0 6 7 8 R9 100K AD4 B TXD AD5 D C10 33p SW2 MANUAL RESET A C C8 10uF AD1 VCC RXD IC11 AT89C51 9 18 19 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39 38 37 36 35 34 33 32 RST XTAL2 XTAL1 PSEN ALEPROG EAVPP P1.0T2 P1.1T2-EX P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P2.0A8 P2.1A9 P2.2A10 P2.3A11 P2.4A12 P2.5A13 P2.6A14 P2.7A15 P3.0RXD P3.1TXD P3.2INTO P3.3INT1 P3.4TO P3.5T1 P3.6WR P3.7RD P0.0AD0 P0.1AD1 P0.2AD2 P0.3AD3 P0.4AD4 P0.5AD5 P0.6AD6 P0.7AD7 AD6 C9 33p CRO + - 46 AD2 VCC AD7 XTAL 11.0592MHz AD3 DATA ADC INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 AD0 R9 100K AD4 B TXD AD5 D C10 33p SW2 MANUAL RESET A C C8 10uF AD1 VCC RXD IC11 AT89C51 9 18 19 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39 38 37 36 35 34 33 32 RST XTAL2 XTAL1 PSEN ALEPROG EAVPP P1.0T2 P1.1T2-EX P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P2.0A8 P2.1A9 P2.2A10 P2.3A11 P2.4A12 P2.5A13 P2.6A14 P2.7A15 P3.0RXD P3.1TXD P3.2INTO P3.3INT1 P3.4TO P3.5T1 P3.6WR P3.7RD P0.0AD0 P0.1AD1 P0.2AD2 P0.3AD3 P0.4AD4 P0.5AD5 P0.6AD6 P0.7AD7 AD6 C9 33p CRO + - Gambar 23. Pengujian Osilator.

C. Pengujian Rangkaian LDR