Tegangan keluaran dari rangkaian catu daya nampak sudah sesuai dengan perancangan yaitu sekitar 12 VDC dan 5 VDC, meskipun ada sedikit perubahan
namun rata-rata Vout catu daya sudah memadai untuk digunakan.
E. PEMBAHASAN
Pembahasan dari rancangan alat yang dibuat disusun atas beberapa bagian pembahasan, dan dibahas menurut fungsinya masing-masing, sehingga lebih
mudah untuk di pahami. Adapun pembahasan yang akan dijelaskan disini hanya bagian-bagian intinya saja yang mendukung sistem kerja dari alat yang telah
dirancang.
F. Sensor LDR
Fungsi dari sensor LDR pada prinsipnya yaitu sebagai detector yang mendeteksi setiap gerakkan objek atau orang yang melintas didepannya. Bila ada
objek atau orang yang melintas maka cahaya yang dipancarkan oleh pemancar LDR pada saat catu daya dihidupkan akan terhalang dan tidak sampai ke penerima
LDR. Pemancar ini adalah sebuah LED LDR dan penerima LDR adalah sebuah Photo dioda.
Cahaya yang terhalang dan tidak sampai ke Photo dioda menyebabkan Photo dioda tidak aktif, sehingga pada transisitor Q2 menjadi off seperti LDR yang telah
dijelaskan pada Bab Perancangan Rangkaian LDR Transistor Q2 off karena pada basis tidak ada bias tegangan, dan arus yang mengalir pada Photo dioda dibias
50
reverse sehingga arus pada basis adalah nol, bila dioda dibias reverse maka arus yang mengalir pada dioda kecil sekali.
Pada saat transistor Q2 off dan pada basis tidak ada bias tegangan akibatnya kolektor dan emitter menjadi terbuka, sehingga tegangan keluaran Vout sensor
akan berlogika high, dan bernilai sesuai dengan tegangan sumber Vcc. Jika transistor beroperasi dan bekerja dalam daerah titik sumbat Cut Off,
tidak ada arus kolektor yang mengalir, dan semua tegangan sumber muncul pada terminal kolektor – emitter dan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut ini.
Persamaan pendekatan tegangan kolektor – emitter pada daerah Cut Off transistor adalah :
Vce Cut Off = Vcc Dimana:
Vce = Tegangan kolektor – emitter Vcc = Tegangan sumber kolektor
Pada saat Vout sensor berlogika high, maka pulsa high inilah yang diterima oleh mikrokontroller sebagai tanda atau sinyal yang dikirimkan oleh sensor infra
merah yang menandakan ada orang yang melintas didepannya, dan mikrokontroller AT89S51 ini akan memproses dan menjumlahkan setiap
pendeteksian orang yang masuk dan menampilkannya pada display seven
segment.
G. Unit Pusat Kontrol
Pusat kontrol secara keseluruhan adalah pada mikrokontroler AT89S51 dimana keseluruhan proses dilaksanakan oleh prosesor tersebut, baik proses
51
pengolahan data, proses menampilkan data maupun proses kontrol perlengkapan luar sebagaimana telah dibahas sebelumnya , sehingga ia dapat dikatakan sebagai
pusat semua kontrol. Fungsi utama dari mikrokontroller AT89S51 ini adalah sebagai pencacah atau penghitung, setelah sensor LDR mengirimkan sinyal yang
telah dideteksi sebagai tanda ada orang yang melewati sensor LDR tersebut. Sinyal yang berupa pulsa – pulsa inilah kemudian dicacah oleh
Mikrokontroller AT89S51 dan dikonversikan menjadi BCD, sehingga dapat diproses oleh decoder BCD to seven segment. Bit – bit yang telah dikonversikan
tadi kemudian ditampilkan pada seven segment sebagai tampilan. Pada rancangan alat ini digunakan tiga buah seven segment sehingga batas maksimum yang
ditampilkan adalah 999.
H. Display