Port Serial Simulator Penghitug Jumlah Orang Pada Pintu Masuk dan Keluar Gedung.

L. Port Serial

Mikrocontroler AT89X51 telah dilengkapi perangkat komunikasi serial. Untuk mengaktifkan dan mengkofigurasikannya, pemrogram harus mengakses register SCON dan bit SMOD bit ke 7 pada register PCON. 1. Mode 0 Bekerja sebagai sarana komunikasi data seri sinkron, data seri dikirim dan diterima melalui kaki RxD, sedangkan kaki TxD dapat dipakai untuk menyalurkan clock yang diperlukan komunikasi data sinkron. Data ditransmisikan per 8 bit dengan kecepatan transmisi databaud rate tetap sebesar ½ frekuensi kerja AT 89X51. 2. Mode 1 Mode 1 dan 2 mode berikutnya merupakan sarana komunikasi seri asinkron. Data seri dikirim melalui kaki TxD dan diterima kaki RxD. Data ditransmisikan per 10 bit yang terdiri atas 1 bit start ’0’, 8 bit data, dan 1 bit stop ’1’. Kecepatan transmisi data baud rate ditentukan lewat timmer 1 yang bisa diatur untuk berbagai kaecepatan. 3. Mode 2 Data seri dikirim melalui kaki TxD dan diterima dari kaki RxD. Data ditransmisikan per 11 bit, terdiri atas 1 bit start ’0’, 8 bit data, 1 bit data tambahan bit ke-9, dan 1 bit stop ’1’. Kecepatan transmisikan data baud rate hanya dapat dipilih 132 atau 164 frekuensi AT89X51. 4. Mode 3 23 Data seri dikirim melalui kaki TxD dan diterima dari kaki RxD. Data ditransmisikan per 11 bit pula. Sesungguhnya, mode 2 dan mode 3 sama persis. Perbedaannya adalah kecepatan transmisi data baud rate mode 3 ditentukan lewat timmer 1, yang bisa diatur untuk berbagai kecepatan, persis sama dengan mode 1. Fasilitas Timer Counter Alamat T2CON = 0C8H nilai reset = 0000 000B Bit addressable TF2 EXF2 RCL:K TCLK EXEN TR2 CT2 CPRC2 7 6 5 4 3 2 1 0 Tabel 2. T2 CON Timer Counter 2 Control Register Simbol Fungsi TF2 Timer2 overflow flag: aktif jika timer 2 overflow dan harus di-reset melalui softwere. TF 2 tidak akan set jika RCLK atau TCLK = 1 EXF2 Timer2 external flag akan set jika ada transisi negative pada T2EX dan EXEN = 1. Jika interupsi timer2 diaktifkan, maka EXF2 =1 akan menyebabkan CPU menjalankan rutin interupsi. EXF2 harus di-clear secara software. RCLK Receive clock enable. Jika set, maka akan menyebabkan serial port menggunakan pulsa overflow timer2 sebagai sumberclock 24 penerimannya pada mode 1dan 3. Jika tidak, maka serial port menggunakan timer 1. TCLK Transmit clock enable. Jika set, maka akan menyebabkan port serial menggunakan pulsa overflow timer2 sebagai sumber clock pengirimannya pada mode 1 dan 3. Jika tidak, maka port serial menggunakan timer 1. EXEN2 Timer2 external enable. Jika set, maka memperbolehkan capture atau reload sebagai hasil transsi negatif pada pin T2EX jika timer2 tidak di gunakan sebagai sumber clock di port serial. TR2 Start stop kontrol untuk timer2, TR2=1 start timer CT2 Pilihan TimerCounter pada timer2. CT2=0 sebagai fungsi timer, sedangkan CT2=1 sebagai external counter aktif sis rendah. CP RC2 Pilihan Capture Reload. CP RC2 =1 menyebabkan capture terjadi jika ada transisi negatif di T2EX jika EXEN 2=1. Timer2 adalah Timer Counter 16 bit yang dapat beroperasi sebagai timer maupun counter. Pemilihan mode Counter Timer dengan mengatur bit C T2 pada register T2CON. Timer 2 mempunyai tiga mode operasi, yaitu : Capture, Reload up down counting, dan baud rate generator. Peilihan modenya dengan mengatur Register T2 CON pada table dibawah ini. 25 Tabel 3. Pemilihan Mode Timer2 RCLK+TCLK CP RL2 TR2 Mode 0 0 1 16 bit auto-reload 0 1 1 16 bit capture 1 X 1 Baud rate generator X X 0 Off

M. Light Dependent Resistor LDR