Kurikulum; Pengembangan Kurikulum; Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut : Latar Belakang

KTSP SMK N 17 JAKARTA P E N U T U P

A. Kurikulum;

Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional. Kurikulum SMK Negeri 17 Jakarta terdiri dari Pendahuluan, Tujuan, Standar Kompetensi, Struktur dan Muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan Penutup.

B. Pengembangan Kurikulum;

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional e. Tuntutan dunia kerja f. Perkembangan IPTEKS g. Agama h. Dinamika perkembangan global i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat k. Kesetaraan jender l. Karakteristik satuan pendidikan

D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK 2. Struktur dan Muatan KTSP SMK 1 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Kompetensi Keahlian : Akuntansi 151 KTSP SMK N 17 JAKARTA 2 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4 Kelompok mata pelajaran estetika 5 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun,mulai kelas X sampai dengan kelas XII. 4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat pada Struktur Kurikulum SMK Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMKN 17 Jakarta ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan akan menjadikan:

a. Sekolah akan menjadi knowledge based centre

for excellence b. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school community. c. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform d. Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk melaksanakan reformasi pembelajaran. Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan, sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional. Kompetensi Keahlian : Akuntansi 152 KTSP SMK N 17 JAKARTA Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program pembelajran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian. Kompetensi Keahlian : Akuntansi 153 KTSP SMK N 17 JAKARTA KALENDER PENDIDIKAN TAH UN 20122013 BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JULI X                    AGUSTUS       SEPTEMBER        OKTOBER    ®  NOVEMBER   ®   DESEMBER    ®           JANUARI ®         ®  FEBRUARI         MARET   ®         ®  APRIL        MEI     JUNI  ®    ®   JULI               Keterangan:  = Hari Pertama Sekolah MOS  = Libur Umum  = Hari Ahad Minggu  = Perkiraan Ujian Nasional  = Libur Semester ® = Laporan hasil Belajar  =  = Uji Kompetensi = Hari Efektif Belajar  = Perkiraan Ujian Sekolah Kompetensi Keahlian : Akuntansi 23 LAMPIRAN-LAMPIRAN ANALISIS KONTEK

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju bahkan dengan sesama anggota ASEAN HDI, 2003. Faktor utama penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia adalah kualitas layanan, pengambangan sistem pendidikan dan hasil pendidikan. Layanan pendidikan dan pengembangan yang dirancang selama ini masih belum berhasil memenuhi tantangan dan kebutuhan hidup di era global yang disebut juga dengan abad pengetahuan. Dalam menghadapi tantangan abad pengetahuan, pendidikan mempunyai peran yang penting dan sangat strategis. Dengan katalain, pendidikan di abad pengetahuan memainkan peranan yang sangat fundamental dalam mewujudkan cita-cita suatu bangsa dan negara, utamanya dalam kehidupan global yang bercirikan adanya persaingan dalam kerjasama dan kerjasama dalam persaingan. Ciri kehidupan era global di atas unsur keterbukaan dan keterbukaan dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang secara cepat, pembangunan bidang pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks. Untuk itu, pembangunan di bidang pendidikan perlu dirancang secara komprehensif agar mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Kemampuan ini ditunjukkan oleh adanya indikator bahwa pembangunan bidang pendidikan mampu melahirkan generasi sebagai asset sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dalam kemampuan emulasi. Salah satu komponen sistem yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dibidang pendidikan nasional di era global, adalah kebijakan mengenai pengembangan kurikulum. Untuk itu, untuk itu pengembangan kurikulum perlu dirancang dan disempurnakan secara periodik dan terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah sebagai perwujudan peningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan yang diharapkan berimplikasi pada peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia. Indikator sumber daya manusia yang bermutu dalam hal ini adalah mampu berkehidupan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing baik pada tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional Eksistensi dan perkembangan bangsa Indonesia di era global tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam dan modal padat karya, tetapi lebih ditentukan oleh modal intelektual, sosial, budaya. Untuk itu, pentingnya selalu berupaya terus menerus melakukan pemutakhiran pengetahuan sesuai dengan tuntutan dinamikan kebutuhan hidup di era global. Tolok ukur Kompetensi Keahlian Akuntansi mutu sumber daya manusia tidak cukup bila hanya diukur dengan standar lokal, tetapi dituntut juga menngacu pada standar internasional. Pada era ini, berbagai industri dikembangkan dengan teknologi tinggi sebagai representasi dari kemampuan mensinergikan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di samping itu, industri yang dikembangkan dengan menerapkan teknologi tinggi juga merupakan sinergi antara aspek SDM humanware, perangkat teknologi baik secara kuntitatif maupun kualitatif technoware, pengelolaan diseminasi berbagai temua teknologi baru infoware, dan kelembagaan pengembangan teknologi baik di sekolah maupun di industri organoware. Untuk mencapai sinergi keempat aspek teknologi tersebut diperlukan masyarakat atau sumber daya yang mau dan mampu melakukan aktivitas learning, unlearning, dan relearning yang mengarah pada terbentuknya masyarakat belajar learning sociaty sepanjang hayat. Agar mutu lulusan pendidikan nasional kita memiliki keunggulan kompetitif baik dilihat dari standar mutu nasional yang telah ditentukan dalam PP 19 Tahun 2005 maupun standar internasional, maka kurikulum di masa depan perlu dirancang berdasarkan ritme fenomena dialektika perkembangan Ipteks, sosial budaya, dan kebutuhan hidup warga, bangsa dan negara. Hal ini perlu dilakukan agar sistem pendidikan nasional mampu merespon secara proaktif, sistematik dan arief terhadap berbagai perkembangan fenomena dialektika Ipteks. Dengan demikian pengembangan kurikulum di lembaga pendidikan nasional kita tidak akan kehilangan relevansinya dengan tuntutan perkembangan kebutuhan baik pada tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Untuk itulah pusat kurikulum menyelenggarakan kegiatan kajian pelaksanaan standar isi secara periodik dan terus menerus. Kompetensi Keahlian Akuntansi

B. ANALISIS KONTEK DAN UPAYA PENCAPAIAN DALAM PENYUSUNAN KTSP