Macam – Macam Media Uraian Materi a. Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

66 kaldu bubuk 3 gram, pepton 5 gram, air suling 1000 mL Dwidjoseputro,2005. Media adalah suatu substrat untuk menumbuhkan bakteri yang menjadi padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi Pelczaretal, 1986. Medium adalah suatu bahan nutrisi tempat menubuhkan bakteri di laboratorium Tortora, 2007.

b. Macam – Macam Media

Menurut Dwidjoseputro 1964, media dibedakan menjadi : 1. Media cair misalnya kaldu 2. Media kental padat menggunakan kentang yang dipotong 3. Media yang diperkaya 4. Media yang sintetik berupa ramu –ramuan zat anorganik 5. Media kering berupa serbuk kering yang dilarutkan dalam air Menurut Pelczaretal 1986 media dibedakan menjadi: 1. Media yang diperkaya komponennya yaitu lumpur, ekstra serum dari tanaman atau hewan 2. Media selektif yaitu bagian kimiawi secara spesifik untuk dapat tumbuh bakteri tanpa adanya halangan dari apapun 3. Media yang berbeda yaitu menyatukan reagen atau zat kimia di media untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik setelah diinkubasi dan diinokulasi dengan mengizinkan 2 pertumbuhan bakteri yang berbeda. Menurut Hadioetomo 2010, media dibedakan menjadi 2 menurut komposisi kimiawinya yaitu medium sintetik dan medium non sintetik atau kompleks. Medium sintetik dibuat dari bahan kimia yang kemurnian tinggi dan ditentukan dengan tepat, sedangkan medium non-sintetik tidak diketahui dengan pasti. 67 Media NA, PDA Beserta Komposisinya Menurut Pelczar et. al. 1986, NA Nutrient Agar adalah padatan yang dimaksudan untuk membuat media menjadi padat. Komposisi NA : a. Ekstra Daging Sapi 3 gram. b. Pepton 5 gram c. Agar 15 gram d. Air 1000 ml. Menurut Fathir 2009, Komposisi PDA: a. 400 gr kentang kupas kulitnya b. 15 gr dektrosa c. 15 gr agar- agar d. 1000 ml air suling atau sumur Media NA Nutrient Agar digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk pencegahan organisme dalam air, limbah, kotoran dan lainnya. Komposisi: Beef extract, peptone, agar dan aquadest Ruly, 2009. Pemberdayaan mikoorganisme tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena dapat berakibat sangat merugikan. Oleh karena itu dalam pemberdayaan mikroorganisme tersebut harus dapat mengidentifikasi secara pasti jenis mikroorganisme yang akan digunakan. Untuk melakukan proses identifikasi harus dilakukan penyiapan medium yang meliputi kegiatan pembuatan medium dan sterilisasi terhadap bahan dan peralatan terkait. 68

c. Jenis-jenis medium