Lampiran 1: Instrumen Penelitian 1. Pedoman Wawancara Wawancara Mendalam atau In the Deep Interview
A. Informan: Ketua dan anggota KPUD
1. Bagaimanakah proses dan mekanisme verifikasi caleg DPRD yang dilakukan
oleh KPUD Kota Surakarta? 2.
Bagaimanakah sosialisasi KPUD terhadap UU No 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD KabupatenKota, khususnya
yang berkaita dengan pemberlakuan 30 keterwakilan perempuan dalam pencalonan anggota legislatif?
3. Bagaimanakah implementasi UU No.10 Tahun 2008, terutama mengenai
pemberlakuan ketentuan kuota 30 keterwakilan perempuan dalam pencalonan anggota legislatif oleh partai politik di Kota Surakarta sudah terpenuhi atau
belum? 4.
Apakah ada sanksi dari KPUD ketika suatu parpol tidak memasukkan caleg perempuan paling sedikit 30 ?
5. Bagaimana respon parpol terhadap sanksi tersebut?
6. Apakah masyarakat umum bisa mengakses informasi tentang pelanggaran dan
sanksi yang diterima setiap parpol? Melalui media apa saja? 7.
Bagaimana reaksi masyarakat ketika mengetahui ada beberapa parpol yang tidak melaksanakan aturan tersebut?
8. Menurut anda, mengapa masih ada parpol yang belum memasukkan caleg
perempuan paling sedikit 30 ? 9.
Bagaimana pendapat anda mengenai no urut caleg perempuan yang ditetapkan oleh parpol?
10. Permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh KPUD dalam proses pencalonan anggota legislatif tersebut?
11. Secara sistem politik, hambatan apa saja yang dihadapi oleh partai politik dalam merespon kebijakan pemberlakuan 30 keterwakilan perempuan dalam
pencalonan anggota legislatif caleg?
12. Secara kultural, hambatan apa saja yang dihadapi oleh partai politik dalam merespon kebijakan pemberlakuan 30 keterwakilan perempuan dalam
pencalonan anggota legislatif caleg? 13. Secara psikologis, hambatan apa saja yang dihadapi oleh partai politik dalam
merespon kebijakan pemberlakuan 30 keterwakilan perempuan dalam pencalonan anggota legislatif caleg?
14. Secara sosial ekonomi, hambatan apa saja yang dihadapi oleh partai politik dalam merespon kebijakan pemberlakuan 30 keterwakilan perempuan dalam
pencalonan anggota legislatif calegUsaha-usaha apakah yang dilakukan KPUD agar parpol mau melaksanakan aturan tersebut?
15. Sejauhmana anda mengenal caleg-caleg dari setiap parpol? Melalui media apa saja sosialisasi caleg dilakukan?
16. Apakah kampanye yang dilakukan setiap caleg dipandang sudah cukup efektif? 17. Menurut anda, bagaimanakah proporsi caleg laki-laki dan perempuan bisa
dikatakan seimbang? 18. Menurut anda, hal-hal apa saa yang bisa dilakukan oleh parpol agar proporsi
antara caleg laki-laki dan perempuan bisa seimbang? 19. Menurut data yang diperoleh pada Pemilu 2004, jumlah pemilih perempuan di
Kota Surakarta lebih banyak dibandingkan laki-laki, namun hanya ada 2 orang perempuan saja yang duduk di lembaga legislatif? Mengapa hal itu bisa terjadi?
20. Bagaimana pandangan anda mengenai prospek terpilihnya caleg perempuan pada Pemilu 2009?
B. Informan : Pimpinan Parpol