Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penyuluhan Penanganan

penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore.

B. Rumusan Masalah

Adakah pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore ?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Untuk mengetahui adakah pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore . 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore sebelum diberi penyuluhan b. Untuk mengetahui adakah perbedaan sikap pada remaja putri setelah diberi penyuluhan. c. Untuk menganalisa pengaruh penyuluhan terhadap sikap siswa remaja putri dalam menghadapi dismenore

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap dalam menghadapi dismenore. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 2. Manfaat Aplikatif a. Bidan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan agar lebih meningkatkan perhatiannya terhadap program penyuluhan tentang dismenore pada remaja putri. b. Orang Tua Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan tentang kesehatan reproduksi khususnya bagi orang tua yang menpunyai anak perempuan sehingga bisa diberi pendidikan lebih dini tentang dismenore saat menstruasi c. Individu yang mengalami dismenore Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi individu yang mengalami dismenore agar dapat melakukan penanganan saat menghadapi gangguan dismenore, commit to user BAB II TINJAUAN TEORI

A. Penyuluhan Penanganan

Dismenore 1. Penyuluhan a. Pengertian Menurut septalia 2010, penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan atau menanamkan kenyakinan , sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara promosi atau pendidikan kesehatan. Menurut Walgito 2005 penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidup. b. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan Menurut syarfudin 2010, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah: 1 Tingkat pendidikan 2 Tingkat sosial ekonomi 3 Adat istiadat 4 Kepercayaan masyarakat 5 Ketersediaan waktu di masyarakat perpustakaan.uns.ac.id commit to user c. Tujuan Penyuluhan Tujuan penyuluhan menurut Uripni 2003 antara lain : 1 Membantu klien memecahkan masalah. 2 Membantu pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang menekan mengganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif. 3 Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang merugikan menjadi menguntungkan klien. d. Penyuluhan Remaja Penyuluhan yang diberikan pada masa remaja menurut Uripni 2003 bertujuan memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada usia remaja. Pelaksanaan penyuluhan pada remaja menggunakan pendekatan kelompok 2. Dismenore a. Pengertian dismenore Menorea atau mens atau mensis adalah pelepasan lapisan uterus yang berlangsung setiap bulan berupa darah atau jaringan dan sering disebut dengan haid atau menstruasi benson, 2008. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit didaerah perut maupun panggul. lusa, 2010 commit to user b. Faktor resiko dismenore Menurut anurogo 2008 faktor resiko terjadinya disminorea primer adalah sebagai berikut: 1 Usia menarche kurang dari 12 tahun, 2 Menstruasi panjang heavy or prolonged menstrual flow, 3 Merokok, 4 Kegemukan. c. Penyebab Penyebab disminorea bermacam-macam, bisa karena penyakit radang panggul, endometriosis, tumor atau kelainan uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, stres atau cemas yang berlebihan. Penyebab lain diduga terjadi ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi 3. Penanganan Dismenore Penanganan dismenore dapat dilakukan antara lain dengan : a. Obat-obatan Obat-obatan yang digunakan membantu mengurangi nyeri haid adalah: Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri. Jenis analgetika untuk nyeri ringan antara lain : aspirin, asetaminofen, dll b. Rileksasi Stress timbul bila kita merasa dalam keadaan tegang dan tidak nyaman. Akan tetapi jika kita relaks maka kita menempatkan tubuh pada posisi yang sebaliknya. Rileksasi dapat dilakukan dengan : perpustakaan.uns.ac.id commit to user 1 Tidur dan istirahat yang cukup 2 olahraga yang teratur dapat mengurangi stres. 3 Mendengarkan musik,dan menonton televisi Arifin, 2009. . c. Alternatif Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid antara lain: 1 Suhu panas bantal pemanas, kompres, minum minuman hangat, mandi air hangat. Harapan, 2008: . 2 Visualisasi konsentrasi. visualisasi konsentrasi pada warna sakit sampai mencapai penguasaan atasnya dapat membantu mengurangi nyeri haid. 3 Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang datar. Lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada 4 Aroma terapi 5 Pijatan. Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu mengurangi nyeri haid. Arifin,2008 commit to user d. Konsumsi makanan yang sehat 1 Mengurangi konsumsi kopi. 2 Tidak merokok maupun minum alkohol. 3 Mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak minum air putih 4 Mengkonsumsi makanan tinggi kalsium 5 Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. 6 Tumbuhan obat daun sadewa, mawar, teki Warianto, 2008 4. Penyuluhan Penanganan Dismenore Pendidikan kesehatan atau pemberian informasi tentang penanganan dismenore . Adapun cara yang dapat dilakukan dalam penanganan dismenore antara lain : dengan mengkonsumsi obat-obatan, rileksasi istirahat yang cukup, olah raga yang cukup, mendengarkan musik, mengkonsumsi makan – makanan yang sehat, hipnoterapi, serta dengan alternatif pengobatan lain seperti : mengkompres air hangat, pijatan, visualisasi konsentrasi.

B. Sikap Menghadapi