59
variabel bebas sama dengan nol 0. Menurut Ghozali 2007:91 identifikasi kebenaran Multikolinearitas dapat dilihat dari:
1. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu model estimsi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel endependen
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
3. Multikolineritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Dimana tidak terjadi gejala multikolinieritas jika nilai tolerance lebih
besar dari 10 atau nilai variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali 2007:105. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu
dengan Uji Scatterplot. Menurut Ghozali 2007:107 untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot dalam SPSS antara
nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residuralnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
60
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residural Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized.
Dasar analisis : 1
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titk-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memilki distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya Ghozali, 2007: 83. Alat uji normalitas menggunakan one-sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan normal jika variabel yang dianalisis
mempunyai tingkat signifikansi lebih besar dari 5 Santoso, 2002, 212.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 yang berjumlah 149
perusahaan. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan perusahaan yang mengolah bahan mentah sampai menjadi bahan jadi. Dipilihnya perusahaan
manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang terbesar di Bursa Efek Indonesia.Selain itu, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan
yang berukuran besar yang berarti juga perusahaan yang menghadapi risiko besar. Dalam penelitian ini perusahaan manufaktur dibagi menjadi 3 klasifikasi antara
lain Basic Industry and Chemical industri dasar dan kimia, Miscellaneous Industry aneka industri dan Consumer Goods Industry industri konsumsi. Dari
ketiga klasifikasi tersebut terbagi menjadi beberapa sub industri yang dapat dilihat pada tabel 4.1
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006: 131. Dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan adalah
Proporsional Random Sampling. Dari 149 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI diambil secara acak 60 perusahaan sampel dengan perimbangan yang
sama.