Hasil Pengelompokan Metode Single Linkage

24 pautan yang lain memberikan enam cluster kabupatenkota. Berikut diuraikan secara terpisah hasil-hasil pengelompokan pada masing-masing metode pautan.

5.2.1 Hasil Pengelompokan Metode Single Linkage

Metode single linkage yang mendasarkan pembentukan matriks jarak baru berdasarkan jarak minimum masing-masing anggota suatu cluster ke cluster lainnya. Hasil analisis cluster teknik hierarkhi dengan metode pautan tunggal single linkage untuk pengelompokan KabupatenKota di Provinsi Bali berdasarkan jenis usaha pariwisata dapat digambarkan dalam Gambar 5.1 dan Gambar 5.2. dan tahapan proses diuraikan pada Tabel 5.4. Gambar 5.1. Dendogram KabupatenKota Provinsi Bali pada Tingkat Similirity Gambar 5.2. Dendogram KabupatenKota Provinsi Bali pada Jarak Euclidean Karangasem Buleleng Bangli Jembrana Klungk ung Tabanan Giany ar Badung Denpasar 27.68 51.79 75.89 100.00 Observations S im ila ri ty Cluster KabupatenKota di Provinsi Bali Karangasem Buleleng Bangli Jembrana Klungkung Tabanan Gianyar Badung Denpasar 5.18 3.45 1.73 0.00 Observations D is ta n c e Cluster KabupatenKota di Provinsi Bali 25 Tabel 5.4 Tahapan Pengelompokan Metode Single Linkage Number of obs. Number of Similarity Distance Clusters New in new Step clusters level level joined cluster cluster 1 8 92.6782 0.52465 4 8 4 2 2 7 86.8664 0.94110 6 7 6 2 3 6 86.8288 0.94379 4 5 4 3 4 5 81.1095 1.35362 4 9 4 4 5 4 80.8987 1.36872 4 6 4 6 6 3 54.0916 3.28961 3 4 3 7 7 2 46.5107 3.83282 2 3 2 8 8 1 27.6823 5.18199 1 2 1 9 Sumber: hasil olahan Minitab 17 Gambar 5.1, Gambar 5.2, dan Tabel 5.4 memperlihatkan proses pengelompokan metode pautan tunggal single linkage, yaitu Kabupaten Tabanan dan Klungkung memiliki karakteristik usaha pariwisata yang paling dekat sehingga bergabung pertama kali pada tingkat similarity 92,678 dan jarak Euclidean 0,525 dinamakan kelompok Tabanan-Klungkung. Kabupaten Buleleng dan Karangasem selanjutnya bergabung pada tingkat similarity 86,866 dan jarak Euclidean 0,941 membentuk kelompok Buleleng- Karangasem. Pada tingkat similarity 86,829 dan jarak Euclidean 0,944 terjadi penggabungan Kabupaten Jembrana dengan kelompok Tabanan-Klungkung membentuk kelompok Jembrana-Tabanan-Klungkung. Selanjutnya Kabupaten Bangli bergabung dengan kelompokJembrana-Tabanan-Klungkung pada similarity 81,110 dan jarak Euclidean 1,354 membentuk kelompok Jembrana-Tabanan-Klungkung- Bangli. Kelompok kabupaten Jembrana-Tabanan-Klungkung-Bangli bergabung dengan kelompok Buleleng-Karangasem pada tingkat similarity 80,899 dan jarak Euclidean 1,369 selanjutnya dinamakan kelompok 4. Kabupaten Gianyar bergabung dengan kelompok 4 pada similarity 54,092 dan jarak Euclidean 3,290. Terlihat penurunan tingkat similarity yang sangat tajam sehingga diputuskan tidak dilakukan penggabungan antara Kabupaten Gianyar dengan kelompok 4. Pada tingkat similarity 80 terhadap jenis usaha pariwisata diperoleh bahwa terdapat 4 kelompok KabupatenKota di Provinsi Bali yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar masing-masing merupakan kelompok dengan anggota tunggal. Enam kabupaten lainnya yaitu Jembrana, Tabanan, Bangli, Klungkung, Karangasem, dan Buleleng bergabung menjadi satu kelompok. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha-usaha pariwisata berkembang luas di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, 26 dan Kabupaten Gianyar dengan karakteristiknya masing-masing, sedangkan pada keenam kabupaten lainnya usaha pariwisata belum berkembang secara maksimal, hanya jenis usaha pariwisata tertentu saja yang telah mengalami perkembangan. Misalkan di Bangli usaha daya tarik wisata yang menonjol, dan di Buleleng usaha penyedia akomodasi yang lebih berkembang dibanding usaha lainnya. Tiga kelompok masing-masing dengan satu anggota yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar tidak dapat ditentukan usaha apa yang bersifat dominan. Pada kelompok 4 yang terdiri dari enam kabupaten lainnya, untuk melihat usaha pariwisata yang bersifat dominan didasarkan pada nilai simpangan baku terbesar dari masing-masing usaha pariwisata pada kelompok tersebut. Nilai simpangan baku terbesar dari usaha pariwisata pada kelompok 4 adalah sebesar 168,4 yaitu usaha penyedia akomodasi sehingga dapat dikatakan bahwa usaha pariwisata yang bersifat dominan pada kelompok 4 adalah usaha penyedia akomodasi. Kedekatan antar cluster kelompok kabupatenkota yang terbentuk berdasarkan jarak antar kelompok diuraikan dalam tabel 5.5. Tabel 5.5. Jarak antar kelompok Kelompok 1 Denpasar Kelompok 2 Badung Kelompok 3 Gianyar Kelompok 4 6 Kab. lain Kelompok 1 5.18365 7.18214 6.53654 Kelompok 2 5.18365 3.84932 4.85737 Kelompok 3 7.18214 3.84932 3.23829 Kelompok 4 6.53654 4.85737 3.23829 Sumber: data diolah 2015 Jarak antar kelompok memperlihatkan bahwa kondisi usaha pariwisata kelompok 4 Jembrana-Tabanan-Buleleng-Bangli-Klungkung-Karangasem paling dekat dengan Kabupaten Gianyar. Kabupaten Badung juga paling dekat dengan Kabupaten Gianyar. Kota Denpasar paling dekat dengan Kabupaten Badung. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi usaha pariwisata Kota Denpasar berkembang lebih pesat dibanding kabupaten lainnya dilihat dari jaraknya yang paling jauh dari kelompok lainnya, kondisi usaha pariwisata yang paling dekat dengan Kota Denpasar adalah Kabupaten Badung.

5.2.2 Hasil Pengelompokan Metode Complete Linkage, Average Linkage, dan Ward