Dynamic Source Routing DSR

273 dinamis. Route discovery bekerja dengan flooding jaringan dengan permintaan rute RREQ paket. Setiap node menerima membroadcast RREQ kecuali node tersebut memiliki rute ke tujuan dalam cache rutenya. Simpul seperti balasan ke RREQ dengan rute balasan RREP paket yang diarahkan kembali ke sumber aslinya. Melalui RREQ dan RREP paket akan dialihkan. RREQ yang membangun rute yang dilalui. Rute RREP sendiri kembali ke sumber dengan melintasi ruteyang sebelumnya dilewati RREQ. Rute dibawa kembali oleh paket RREP cache pada sumber untuk penggunaan selanjutnya.Jika link pada rute sumber rusak, node sumber diberitahu menggunakan kesalahan rute RERR paket. Sumber itu menghapus semua rute menggunakan link ini dari cache. Sebuah proses penemuan rute baru harus diprakarsai oleh sumber, jika rute ini masih diperlukan. DSR membuat penggunaan yang sangat agresif source sumber dan rute caching. Tidak ada mekanisme khusus untuk mendeteksi routing loop yang dibutuhkan Patheja, 2012.

2.4.2 Ad-hoc On-Demand Distance

Vector AODV AODV adalah protokol routing reaktif dimana protokol routing reaktif tersebut dapat meminimalkan jumlah broadcast dengan menciptakan rute pengiriman berdasarkan permintaan. Rute pengiriman akan dicari ketika terdapat sebuah paket yang akan dikirimkan ke destination. Untuk dapat membentuk rute pengiriman paket pada protokol AODV akan membroadcast pesan Route Request RREQ hingga mencapai destination . Node pengantar akan mencatat alamat first copy paket RREQ node tetangga yang akan disimpan pada route table untuk membantu menemukan rute replay RREP Muralishankar, 2014. Gambar 4. Propagation RREQ dari Source ‘S’ ke Destination ‘D’ Garg, 2012 Gambar 5.Propagation RREP dari Destination ‘D’ ke Source ‘S’ Garg, 2012 2.5 Quality of Service QoS Quality of Service Qo digunakan untuk mengukur kinerja dari suatu jaringan yang menyediakan sebuah layanan. Kinerja jaringan diukur berdasarkan delay, loss, throughput dan lain sebagainya. Berikut merupakan parameter QoS: ƒ Delay Delay merupakan total waktu tunda suatu paket yang disebabkan oleh proses transmisi. Delay ms = 1 ƒ Packet Loss Packet Loss merupakan suatu parameter yang menunjukkan banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi dari source node ke destination node. Packet loss = 2 dimana Pd : paket drop Ps : paket yang dikirim ƒ Throughput Throughput merupakan kecepatan transfer data efektif yang diukur dalam bps diamana jumlah total kedatangan paket selama interval waktu tertentu . Throughput bps = 3 ƒ Routing Overhead Routing Overhead merupakan rasio dari jumlah paket routing dengan paket data yang diterima. ƒ Packet Delivery Ratio PDR Packet Delivery ratio merupakan rasio dari paket yang diterima oleh destination yang berasal dari sorce node. PDR = 4

2.6 Network Simulator 2 NS-2

NS versi 2 merupakan simulasi jaringan berorientasi objek yang dikembangkan di UC Berkely menggunakan bahasa pemrograman C++ dan OTcl Tcl bahasa skrip dengan ekstensi Object- oriented . Pada NS-2 dapat diterapkan protokol jaringan seperti TCP, UDP dan protokol lainnya, serta dapat diterapkan prilaku trafficdalam jaringan seperti FTP, Telnet, Web, CBR, VBR, Voip, Video dan lain sebagainya. NS-2 juga dapat diterapkan mekanisme antrian dan algoritma routing. NS-2 juga dapat menerapkan multicasting dan beberapa lapisan protokol MAC untuk simulasi LAN. NS-2 menyediakan pengguna dengan perintah eksekusi ”ns” yang mengambil satu argumen input, nama dari file script simulasi tcl. Dalam OTcl domain handle bertindak sebagai 274 interface yang berinteraksi dengan pengguna dengan objek Otcl lainnya. Output dari simulasi NS-2 berbasis teks, dimana untuk menginterpretasikan hasil grafis dan interaktif, digunakan NAM Jaringan animator dan XgraphIssariyakul, 2012. Gambar 6 . Arsitektur NS-2 Issariyakul, 2012 3 SKENARIO UJI COBA

3.1 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini dibuat sebuah simulasi menggunakan Network Simulaor 2 NS-2 2.34 dengan menggunakan beberapa protokol routing pada MANET serta menggunakan beberapa variasi jumlah node pada setiap simulasi. Berikut variabel yang digunakan pada scenario uji coba simulasi Tabel 1. Variabel Penelitian No. Variabel Penelitian Nilai 1 Model Propagasi Two Ray Ground 2 Traffic CBR 3 Protokol Routing AODV, DSR, DSDV dan OLSR 4 Jumlah Node 25, 30, 50, 60, 75 dan 100 node 5 Dimensi Topografi X 1500 m 6 Dimensi Topografi Y 300 m 7 Waktu Simulasi 120 detik 8 Paket size 512 Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian pada tabel 1 seperti model propagasi yang digunakan. Model propagasi Two Ray Ground digunakan karena model propagasi Two Ray Ground merupakanmodel propagasi yang umum digunakan dalam MANET. Penggunaan traffic UDPCBR pada penelitian ini ditunjukan untuk layanan real time seperti VoIP dan Video yang memiliki kesamaan antara UDP dengan RTP sebagai agen pengirim yang dipasangkan dengan agen Null sebagai penerima, disamping itu juga CBR dapat membangkitkan data dengan bit rate yang konstan. Pada penelitian ini juga menggunakan bebrapa jenis protokol yaitu AODV, DSR, DSDV dan OLSR yang akan dianalisis bagaimana performa dari masing-masing protokol. Serta pemberian variasi jumlah node pada masing-masing protokol yang bertujuan untuk mengetahui performa dari masing-masing protokol dengan bertambahnya jumlah kerapatan node pada area simulasi.

3.2 Skenario Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan skenario uji coba untuk mengetahui kinerja dari protokol routing yang digunakan pada MANET. Tabel 2. Skenario Penelitian No. Protokol Routing Jumlah Node AODV 25 30 50 60 75 100 2 DSR 25 30 50 60 75 100 3 DSDV 25 30 50 60 75 100 4 OLSR 25 30 50 60 75 100 Keempat protokol routing pada MANET seperti pada table diatas diberika perlakuan yang sama dimana setiap protokol akan diberikan variasi jumlah node yaitu 25, 30, 50, 60, 75, dan 100 dalam setiap simulasi. Uji coba simulasi diakukan sebanyak 10 kali pada setiap scenario. Hasil dari simulasi tersebut akan dihitung Quality of Service QoS seperti delay, packet loss, throughput, routing overhead, dan packet delivery ratio.Berikut merupakan gambar skenario simulasi menggunakan variasi jumlah node.