272 sehingga dapat mengurangi kontrol traffic overhead
yang dihasilkan oleh routing proaktif. Paket dikirim melalui route yang dikenl sehingga tabel routing
harus tetap up-to-date. Routing proaktif melakukan pengiriman pesan update secara berkala ke setiap
node tetangga bahkan pesan update tetap dikirimkan
walaupun tidak terdapatnya trafficHinds, 2013. Routing
proaktif terdiri dari protokol Dynamic Destination-Sequence Distance Vector DSDV
dan Optimized Link State Routing
OLSR. 2.3.1
Dynamic Destination-Sequence Distance Vector DSDV
Destination Sequenced Distance Vector routing protocol
DSDV dikembangkan atas dasar mekanisme classical bellman ford routing. DSDV
mempertahankan tampilan jaringan yang konsisten melalui update routing secara periodik. Informasi
routing disimpan di dalam tabel routing
dimaintenance oleh setiap node. Broadcast rute baru berisi alamat yang dituju, jumlah hop untuk
mencapai tujuan, nomor urut dari tujuan dan nomor urut baru yang unik untuk broadcast.Sebuah rute
dengan nomor urut terakhir dianggap sebagai rute terbaru. Jika nomor urut yang sma ditemukan dari
rute maka rute dengan metric terbaik yang akan dipilih.
DSDV membutuhkan node untuk secara berkala mengirimkan paket update tabel routing
terlepas dari lalu lintas jaringan. Ketika jumlah node dalam jaringan bertambah maka ukuran tabel routing
dan bandwidth yang diperlukan untuk memperbarui mereka juga bertambah. Overhead ini dianggap
sebagai kelemahan utama DSDVBakht, 2011.
2.3.2 Optimized Link State Routing
OLSR Optimized Link State Protocol
OLSR adalah protokol routing proaktif, semua node
memiliki tabel rute untuk yang berisi informasi routing ke setiap node dalam jaringan, dan dengan
demikian rute selalu segera tersedia bila diperlukan. OLSR adalah versi optimasi dari protokol link state
murni.Oleh karena itu perubahan topologi menyebabkan flooding informasi topologi ke semua
node yang tersedia di jaringan. Protokol OLSR menggunakan Multipoint Relay untuk mengurangi
kemungkinan overhead dalam jaringan. Gambar 3 menggambarkan pemanfaatan MPR dalam transmisi
paket. MPR digunakan untuk mengurangi flooding broadcast dengan mengurangi broadcast identik di
beberapa daerah di jaringan, dan untuk menyediakan jalur terpendek. OLSR menggunakan pesan kontrol
berikut: Halo dan Topologi Control. Hello pesan yang digunakan untuk menemukan informasi tentang
status link dan node tetangga. Pesan TC digunakan untuk informasi broadcast tentang tetangga
diiklankan sendiri yang berisi setidaknya MPR Selector list. OLSR dapat mengoptimalkan
reaktivitas perubahan topologi dengan mengurangi interval waktu maksimum untuk transmisi pesan
kontrol berkala. Kaur, 2014.
Gambar 3.Packet Transmission MPR Kaur, 2014
2.4 Reactive Routing
Protokol reaktif menggunakan prosesroute discovery
pada flooding dalam jaringan dengan menggunakan route query request ketika paket
diteruskan dari source routing atau distance vector routing.
Penggunaan paket heder dalam routing yang berisi informasi informasi routing sehingga node
tidak memerlukan tabel routing tetapi hal tersebut menyebabkan overhead yang tinggi dalam jaringan.
Routing distance vector menggunakan next hop dan
alamat tujuan dalam rute paket. Sehingga node akan menyimpan informasi rute aktif sampai rute tersebut
tidak diperlukan lagi ataupun sampai batas waktu habis hal ini dapat mencegah terjadinya stale
route.Flooding merupakan metode yang dapat
diandalkan dalam penyebaran informasi melalui jaringan namun penggunaan bandwidth dan
menciptakan jaringan overhead.Reactive rouitng broadcast
akan dilakukan ketika mendapat sebuah permintaan routing sehingga menyebabkan delay
dalam transmisi pakett tetapi tidak terjadinya kepadatan traffic control overhead dalam jaringan
dan biasanya peggunaan memori lebih rendah dari proaktif sehingga meningkatkan skalabilitas dari
protokol Hinds, 2013. Routing reaktif terdiri dari protokol Ad-hoc On-Demand Distance Vector
AODV dan Dynamic Source Routing DSR.
2.4.1 Dynamic Source Routing DSR
DSR merupakan protokol reaktif yaitu tidak menggunakan iklan periodik. DSR menghitung rute
bila diperlukan dan kemudian mempertahankan rute tersebut. Source routing adalah teknik routing yang
pengirim paket menentukan urutan lengkap node melalui mana paket harus dilewati, pengirim
explicitly lists rute pada header paket, mengidentifikasi setiap forwarding hop dengan
alamat node sebelah untuk mengirimkan paket dalam perjalanan ke host tujuan. Situ utama DSR adalah
penggunaan source routing dimana pengirim tahu lengkap hop-by-hop rute ke tujuan. Rute-rute
disimpan dalam rute cache. Paket data membawa rute sumber dalam header paket. Ketika sebuah node
di jaringan ad hoc mencoba untuk mengirim paket data ke tujuan dengan rute yang tidak diketahui maka
akan menggunakan proses penemuan rute secara