Variabel Penelitian Skenario Penelitian

275 Gambar 7.Skenario 25Node Gambar 8. Skenario 30 Node Gambar 9. Skenario 50 Node Gambar 10. Skenario 60 Node Gambar 11. Skenario 75Node Gambar 12. Skenario 100 Node 3.3 Implementasi Kode Simulasi 3.3.1 Membuat Node Berikut merupakan script yang digunakan untuk membuat node dalam simulasi. set valmn 25; for {set a 0} {a valmn} {incr a} { set node_a [ns_ node] node_a random-motion 0 ns_ initial_node_pos node_a 50 } node_0 set X_ 1203.607072436780 node_0 set Y_ 146.594578421598 node_0 set Z_ 0.000000000000 Script diatas menunjukan pembuatan node pada simulasi dimana set valmn 25 menunjukan jumlah node yang akan dibuat dimana banyak node yang dibuat adalah 25. fordigunakan sebagai perulangan untuk membuat jumlah node sebanyak mn dengan random-motion serta besar node di set 50.Untuk menentukan posisi l node awal pada area simulasi menggunakan script berikut node_0pada sumbu X,Y dan Z yang diikuti dengan letak koordinat node misal pada sumbu X dengan koordinat 1203.607072436780. 3.3.2 Traffic CBR Berikut merupakan script yang digunakan untuk membuat trffic CBR dalam simulasi. set udp_0 [new AgentUDP] ns_ attach-agent node_1 udp_0 Script diatas digunakan untuk mensetnode_1menjadi udp_0 dengan [new AgentUDP] dimana node 1 digunakan sebagai node source. 276 set null_0 [new AgentNull] ns_ attach-agent node_2 null_0 Script diatas digunakan untuk menset node_2 menjadi null_0 dengan [new AgentNULL] dimana node2 digunakan sebagai node destination. set cbr_0 [new ApplicationTrafficCBR] cbr_0 set packetSize_ 512 cbr_0 set interval_ 0.25 cbr_0 set random_ 1 cbr_0 set maxpkts_ 10000 cbr_0 attach-agent udp_0 ns_ connect udp_0 null_0 ns_ at 2.5568388786897245 cbr_0 start Secript berikut digunakan untuk memuat traffic CBR dimana cbr_0 di set sebagai [new ApplicationTrafficCBR] dengan packetSize sebesar 512, interval_ 0.25,random_ 1 denganmaxpkts_ 10000. Kemudian trafficcbr_0 di tambahkan padaudp_0sehingga node 1 memiliki traffic CBR yang kan diguakan untuk mengirimkan paket pada node destination. Untuk menghubungkan node 1 dengan node 2 digunakan script berikut ns_ connect udp_0 null_0 dan pada waktu 2.5568388786897245 traffic CBR dimulai.

3.3.3 Script Awk

Berikut merupakan script yang digunakan untuk menghitung parameter QoS dalam simulasi. ƒ Delay Script berikut digunakan untuk menghitung delay dimana stoptimemerupakan waktu selesai simulasi dijalankan dikurangkan dengan startTime yang erupakan waktu dimulainya simulasi. print Delay= stoptime-starttime; ƒ Throughput Script berikut digunakan untuk menghitung throughput dimana recvdsizemerupakan paket yang dikirim dibagi dengan waktu pengiriman paket, waktu pengiriman paket. print Average Throughput[kbps] = recvdsizestoptime- starttime81000; ƒ Packet Loss Script berikut digunakan untuk menghitung jumlah paket loss dimana droppedpackets merupakan jumlah paket drop dibagi dengan paket yang dikirim dikalikan 100 print Loss= paketdroppaket100; ƒ Routing Overhead Script berikut digunakan untuk menghitung routing overhead yang didapatkan dari jumlah paket dengan receivedpackets yang merupakan jumlah dari paket yang diterima print Routing Overhead = paket receivedpackets; ƒ Packet Delivery Ratio Berikut merupakan script yang digunakan untuk mengitung jumlah rasio pengiriman paket, dimana PDR didapat dari jumlah paket yang diterima dibagi dengan paket yang dikirim dikalikan 100. print PDR= receivedPacketssendpaket100; 4 HASIL UJI COBA Untuk mengetahui kinerja prtotokol routing AODV, DSR, DSDV dan OLSR pada MANET analisis dilakukan dengan menguji variabel penelitian seperti delay, packet loss, throughput, routing overhead, dan packet delivery ratio.

4.1 Delay

Tabel 3. Average Delay Jmlah Node Average Delay AODV DSDV OLSR DSR 25 80.339 87.915 101.191 106.339 30 80.362 90.516 105.365 102.704 50 80.269 95.050 110.191 98.416 60 80.298 95.840 110.842 96.377 75 80.254 98.565 113.567 95.702 100 80.284 105.491 114.821 92.139 Gambar 13. Average Delay